Joandra Danadyaksa,gadis cantik dengan sejuta rahasia.Terjebak oleh masalalu yang kelam.
Kehidupannya berubah setelah mamanya meninggalkan ia,pergi ke pangkuan Tuhan.Papanya berubah menjadi tempramen dan kasar.Perih,saat lebam dengan warna biru keun...
Hello! Welcome to my first story.. Cerita ini hanya ada di lapak : earthpple_ Tekan bintang dan komen untuk memberi dukungan! Jangan lupa ya!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
༺❀༻
"Oy,Jo!"
Joandra memincingkan matanya, mendapati tiga orang manusia yang tidak asing baginya.
Satu orang memegang gitar,satu orang memegang bunga dan coklat serta satu orang lainnya mencoba menghentikan mereka.
Joandra turun dari motornya dan berjalan mendekat untuk memastikan siapa ketiga orang tersebut,hingga tiga langkah kemudian Joandra menepuk jidatnya pelan.
"Kalian ngapain malem-malem ngamen disini?"
Ketiganya berdiri sigap,menatap kearah Joandra membuat sang empu terlonjak.
Joandra menutup telinganya.Telinganya terasa panas saat mereka bertiga berbicara bersamaan dengan kalimat yang berbeda-beda.Joandra menatap ke rumah didepannya,pagar tinggi menjulang tak menghalangi penglihatan Joandra.
Terlihat Chika yang berada di balkon lantai dua menggerakkan kedua tangannya,melambai-lambai seperti meminta bantuan.
Melihat Joandra yang tidak memperdulikan,mereka mengikuti arah pandang Joandra.Namun dengan sigap Chika bersembunyi,melesat masuk ke dalam.
"Lo ngeliatin apa sih?"
"Kalian ngapain disini?" Ketiganya sontak menunjuk salah satu dari mereka yang memegang gitar.
"Nih nih Jo,si Riski ngajakin gue kesini buat bujuk pujaan hatinya,aduhayyy," Salah satunya mengadu pada Joandra "Tapi si Leon malah narik-narik kita,katanya malu-maluin diliat mbak kunti."
"Bantuin gue Jo,udah cape gue nyeret-nyeret mereka." Leon nampak frustasi dengan dua temannya itu.
Sudah bisa diketahui,tiga manusia di depan Joandra adalah Leon,Riski,dan Nova.Baru saja ingin membuka mulut,suara deruman motor terdengar.
Seseorang turun dari motor ninja hitam yang mirip dengan motor Joandra.Joandra memutar mata malas,bertambah satu lagi.
"Hallo teman!"
"Ayang Reja!"
Reja berlari menghindari pelukan Nova.
Nova mendengus kesal,"kit ati gue,ja." Joandra menatap Reja lalu membuka mulutnya,"ini kenapa Reja ikut-ikutan kesini?" Joandra mendesah kesal.
