Hadirmu telah kunanti bahkan mungkin sebelum kau mampu menghembuskan nafas pertama dalam kehidupan ini:)
#Di Sun Tao
Angin berhembus perlahan. Tiap daun yang dilewatinya bergoyang lembut seperti pohon willow di musim semi. Tanpa bunga. Meskipun warnanya sekuning mentari terbenam, namun mereka sama sekali tak menyimpan keindahan yang sesungguhnya.
Tak jauh dari barisan pohon itu, pemandangan kontras dapat ditemukan. Sebuah hutan yang bahkan mentari tak dapat menyelami kedalam rantai kehidupan di dalamnya.
Tempat penuh misteri yang terletak di perbatasan kerajaan Axton dan Hexagon. Tempat berburu binatang iblis tingkat awal atau rendah.
Binatang iblis sama halnya seperti pembudidaya manusia. Mereka memiliki beberapa tingkatan atau level. Dimana tingkat terendah tentu saja level pertama dan yang paling tinggi adalah level sembilan.
Setelah para binatang iblis melewati level 9 kekuatan spiritual, mereka akan dipromosikan menjadi binatang suci. Dan tentu saja masih banyak tingkatan binatang iblis diatasnya lagi. Hanya saja, lokasi benua Hexagon hanya memiliki sedikit unsur langit dan bumi sehingga binatang disini kebanyakan ada dibawah level 5.
Meskipun ada binatang diatas level itu, mereka sudah dimiliki oleh beberapa anggota keluarga kerajaan dan akademi terkemuka disana.
Dikedalaman hutan, suara raungan tak lagi terdengar. Berbeda dengan beberapa lapisan hutan luarnya. Semua tampak sunyi. Gelap gulita dan beberapa pohon seperti memiliki matanya sendiri.
Jika siang hari para pemburu hadiahpun tak ada yang berani memasuki wilayah ini karena beberapa makhluk level 5-nya yang berkeliaran berburu mangsa, maka sama halnya dengan malam hari. Ditambah suasana mencekam dari para pohon iblis yang hanya akan dilihat setelah matahari terbenam.
Siapa yang tau, justru dikedalaman hutan inilah energi langit dan bumi di benua ini terkonsentrasi. Akan lebih mudah bagi seseorang meningkatkan kekuatan spiritual mereka disini. Ditambah dengan berbagai gangguan alamnya, kekuatan fisik tiap pembudidayapun akan terlatih dengan baik.
Meskipun begitu, akan menjadi cerita berbeda dengan pria yang kini telah terduduk santai diatas dahan pohon. Dengan sedikit darahnya, dan beberapa benda misterius ditangannya, ia mulai mencuri dan memperhitungkan rahasia langit dan bumi. Rahasia surga. Hal itu tentunya merupakan sesuatu yang tabu dan di larang. Namun, pria itu tampak santai dan jemarinya begitu lembut dan pasti tiap gerakannya.
" Akhirnya, bintang raja baru itu muncul juga." Gumam seorang pria berjubah ungu yang tengah bersender pada sebuah dahan pohon tua. Jika diperhatikan lebih jelas, maka akan terlihat jika dahan yang dia hinggapi sebenarnya lebih cocok disebut dengan ranting daripada dahan. Karena ranting itu hanya selebar jari telunjuk seorang gadis.
" Gu Lan," ucapnya lirih.
Entah datang dan bersembunyi dimana, seorang berjubah hitam tiba-tiba muncul dan menapakkan kakinya di bawah pohon itu. " Menguasai Tuan." Ujar pria berjubah hitam itu. suaranya berat. Auranya seakan dia telah membunuh dan memnipu banyak orang dengan wajah datar. Namun, bersanding dengan pria yang dipanggilnya " Tuan" ini, tentunya auranya tidak sekuat pria berjubah ungu itu.
Wajah keduannya sama-sama tampan. Jika pria berjubah hitam itu memiliki arti ketampanan yang dingin. Ibarat kata, dia hanya diciptakan untuk dikagumi dan dijauhi karena tatapan yang mampu membunuh tiap orang yang ada didekatnya. Maka pria berjubah ungu itu dapat dikatakan sebagai ketampanan yang mendominasi. Meskipun separuh wajahnya tertutup dengan topeng rubah emas, namun, bibir pucat dan senyum tipis nan misteriusnya dapat menjungkir balikan suatu negara. Tatapan mata yang tersembunyi dibalik topeng itu seakan menghipnotis dan membuat siapapun seakan tidak akan ragu jika diperintah untuk memberikan semua yang mereka punya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Become a Villain : The Stunt Antagonist
Fiksi Sejarah" Kau kira, ini akan berakhir?" ",.....Akan kujadikan kau menyesal dan memintaku kembali padamu!" tepat setelah mengucapkan kata terakhir itu, sebuah pedang menyayat lehernya secara perlahan tapi pasti. Slaaasshh,... Dan tak lama kemudian, tuas yang...