19.

20.8K 2.1K 4
                                    

•Selamat Membaca•
~part 19.~



Pagi hari sekali Arthur sudah keluar dari kamarnya, meninggalkan Nayra yang masih terlelap dalam tidurnya.

"Ada berapa orang pengkhianat Jake?" Tanya Arthur melalui mindlink.

"Tiga orang Alpha, mereka semua adalah koki"

"Baiklah aku akan kesana, tunggu aku." dengan senyuman menyeringai Arthur hendak menyusul Jake,Alex dan Dean yang sudah berada diruang bawah tanah.

.

Saat Arthur tiba, seketika aura menjadi lebih kelam, Alan yang sudah mengambil alih berjalan menghampiri dengan senyuman yang mematikan.

"Berikan cambuk itu padaku"

Sratss
Sratss

Bugh
Bugh

Dengan membabi buta Alan mencambuk serta menendang tiga koki istananya tersebut.

"Katakan padaku siapa yang menyuruh kalian sialan!!!" Tanyanya dengan berteriak dan tidak henti menendangi mereka.

Dean,Jake dan Alex hanya memperhatikan Alpha mereka yang sangat mengerikan itu.

"M-mohon maafkan kami Alpha..uhuk..ka-mi terpaksa melakukannya, dia menculik keluarga kami dan mengancam akan membunuh mereka." Salah satu koki memberanikan diri untuk bersuara.

"Dia siapa brengsek!!!"


Bugh



"Eric dan A-Aaron Alpha" lirih koki tersebut.

Alan menarik pedang yang dipegang oleh Dean lalu menebas kepala tiga koki tersebut dengan satu kali ayunan.

"Cari tahu disekap dimana keluarga mereka, selamatkan dan beri mereka uang duka cita untuk nyawa para tikus kecil ini." Alan pergi meninggalkan ruangan itu.

Dean,Jake dan Alex mengangguk paham lalu menunduk memberikan hormat.

•••••

Arthur sudah mengambil alih tubuhnya, berjalan hendak ke kamar untuk membersihkan tubuhnya yang penuh akan darah, namun tidak sengaja bertemu dengan Queen,Bella dan juga Nayra.

"A-arthur.." Nayra yang melihat keadaan Arthur terkulai lemas lalu hilang kesadaran.

"Ibu ada apa dengan Nayra?" tanya Arthur panik.

"Menurutmu kakaku tersayang?lihatlah penampilanmu itu, seluruh tubuhmu penuh dengan darah, kau pikir orang yang melihat tidak akan kaget?"

"Biar aku saja yang menggendongnya, bisa-bisa dia pingsan lagi jika digendong olehmu ka" lanjut Bella.

"Sudah ayo bawa Nayra ke kamar." Sahut Queen Freya.

••••

Setelah setengah jam Arthur membersihkan dirinya, Nayra pun tersadar.

"Arthur.." Nayra langsung berlari kearah Arthur yang membelakanginya lalu memeluknya dari belakang.

"Kau sudah sadar? Kau tidak apa sayang?" tanya Arthur dengan panik sambil memutarkan tubuh Nayra.

"Aku baik-baik saja, aku hanya syok melihat keadaanmu tadi. Darah siapa yang ada di tubuhmu tadi?"

"Seseorang yang meracuni makanan pada acara penobatan."

Nayra terdiam, entah kenapa dia merasa bersalah atas apa yang sudah terjadi.

"Ini semua salahku." lirih nayra.

Arthur kembali memeluk gadisnya itu dan terus menciumi pucuk kepala Nayra, "Bukan salahmu sayang."

••••

"Kau sudah merasa baikan nak?" Tanya Queen kepada Nayra.

"Sudah ibu.."

"Baiklah kita sarapan, setelah itu ada yang ingin aku beritahu pada kalian berdua" jelas Queen.

30 menit berlalu, mereka yang sudah menghabiskan sarapan dimasing-masing piring sambil bercerita tentang masa kecil Bella dan Arthur.

"Ibu tadi ingin memberitahu apa?" Tanya Arthur.

"Pernikahan kalian akan dilaksanakan dua hari lagi," ucap Queen dengan santai.

Seketika Nayra tersedak satu buah anggur yang sedang ia makan, "uhuk..uhuk.."

"Kak!" Bella dengan cepat memukul punggung Nayra agar ia bisa mengeluarkan anggur itu.

"Ini minum," ucap Arthur.

Satu gelas air habis dengan satu tegukan saja, Nayra bersyukur, berkat Bella anggur itu bisa keluar kembali.

"Ibu lain kali jangan memberikan kabar mengagetkan seperti itu" jelas Arthur.

"Maaf kan ibu sayang," ucap Queen sambil mengelus lembut punggung Nayra.

"Aku tidak apa ibu" jawab Nayra dengan senyuman yang terukir di wajahnya.

"Hari ini kita lihat-lihat gaun oke?" Tanya Queen.

"Hari ini? Aku serius akan menikah?" Tanya balik Nayra.

"Kenapa? Kau tidak ingin menikah denganku?" sambung Arthur.

"T-tidak bukan seperti itu"

"Iya sayang, memangnya kamu mau terus-terusan satu kamar dengan yang bukan suamimu?" Dengan senyum jahil Queen menatap aku dan Arthur.

Nayra hanya menjawab dengan gelengan kepala.

"Jadi kau mau kan menikah denganku?" Tanya Arthur lalu hanya dibalas dengan anggukan kecil oleh Nayra.

"YESSS KAU LIHAT ITU ALAN!!!!!" Dengan berteriak, dua tangan yang Arthur angkat keatas seakan dia telah menang champion.

"Kau lihat kak Nayra?calon suamimu GILA" kami hanya tertawa geli melihat tingkah Arthur seperti anak kecil itu, tingkah yang hanya dia tunjukan pada keluarganya.

"Aku menyayangi kalian" dengan semangat 45 Arthur menciumi pipi ibu dan adiknya, namun beda saat mencium Nayra.

Cup

Ciuman singkat yang mendarat dibibir Nayra, "ARTHUR!!!!!" Laki-laki itu berlari keluar menghindari amukan gadisnya.

••••••

Mysterious MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang