Gloria Victis 04 - Kolonel

2.4K 282 226
                                    

Rebecca kembali melanjutkan makannya, hal itu tak luput dari perhatian pria itu, ia terus memerhatikan Rebecca dalam diam seakan mencari tahu sesuatu.

"Hey."

"Huh...?"

"Kau bilang kau menantu bungsu di rumah ini."

"I-Itu benar."

Pria itu menatap Rebecca dengan datar, "Apa orang-orang di rumah ini membuatmu kelaparan?"

"H-Huh? Tidak... Tentu saja tidak. Mengapa Anda bertanya...?"

"Aku yakin kau sendiri tahu jawabannya."

Rebecca terdiam.

"..."

Wajah Rebecca mulai tertunduk, matanya menatap murung ke bawah, "Apa dia tahu sesuatu...?" - tanyanya dalam hati.

"Siapa namamu?"

"Rebecca..."

"Apa? Robek?"

"B-Bukan... Rebecca. Namaku adalah Rebecca Valentine."

"Ah..."

Rebecca mengerucutkan bibirnya, "Bagaimana dia bisa menyebutnya Robek? Rebecca dan Robek jelas dua kata yang berbeda..." - gerutunya dalam hati.

"Jika kau menantu bungsu, itu berarti kau istrinya Ashan..." ucap pria itu dengan nada rendah.

"I-Iya, tapi ... siapa Anda?"

Sudut bibir Pria itu terangkat hingga membentuk seulas senyum aneh dengan banyaknya maksud yang terselubung, namun itu tak disadari oleh Rebecca.

"Menurut mu, siapa aku?" tanya pria itu.

"M-Mungkinkah Anda adalah tuan besar...?"

"Apa aku terlihat setua itu bagimu?"

Rebecca menggeleng pelan, "Tidak..."

"Ah, itu mengingatkanku. Kau terlihat sangat muda, berapa usiamu?"

"Tahun ini saya berusia 20 tahun."

"Begitu, kau sembilan tahun lebih muda dariku."

Rebecca tak menjawab, tidak--lebih tepatnya ia bahkan tak tahu harus berkata apa, ia sama sekali tak pandai memulai sebuah obrolan, apalagi dengan seorang pria yang terlihat tegas seperti pria di hadapannya.

"K-Kalau begitu... Saya akan pergi." ucap Rebecca yang telah bangkit untuk bersiap kembali ke kamarnya.

"Kau sudah akan pergi?"

"I-Iya..."

"Kapan-kapan datanglah lagi di jam yang sama, aku akan memberikan susu hangat dan kue lagi padamu." tawar pria itu.

Rebecca tertegun di tempatnya, bagaimana pria itu bisa begitu baik padanya? Apa rencananya? Apa dia melakukan itu murni karena dia ingin? Atau ada maksud terselubung di dalamnya?

Rebecca tak memberikan jawaban atas hal itu, namun ia juga tak menolak. Yang ia lakukan hanyalah mengangguk pelan sebelum akhirnya melanjutkan langkahnya dan pergi meninggalkan ruang makan.

"Dia ... pria yang aneh..." - Rebecca membatin.

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
GLORIA VICTIS | DewasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang