"Haa... Aku minta maaf, aku tidak bisa menahan diriku lagi." desah pria itu tertahan, wajahnya terlihat memerah samar dengan kedua alis yang ditautkan.Setelah mengatakan itu, pria itu segera menggerakkan dan menghentakkan miliknya kuat-kuat pada kewanita*n Rebecca. Tanpa memberikan jeda untuk Rebecca menyesuaikan ukurannya, pria itu terus bergerak secara acak tak beraturan hingga membuat Rebecca sedikit kesusahan menahan sesuatu yang seperti akan keluar.
"Tu-Tunggu! Tunggu dulu, berhenti! Ahh--Jangan! Tidakk--Ugh!"
"Hfff... Sial, ini sangat enak." erang pria itu tertahan.
"Tu-Tuan! Pelan-pelan!"
"Haa..."
"Ahh--Tidak! Jangan--Tuan! Ahh! Tuan--Hiks--Jangan! Aku tidak bisa, Tuan! Aku takut...!" tangis Rebecca kecil.
Pria itu mulai mendekatkan wajahnya ke wajah Rebecca, menciumi dahinya dengan lembut sambil mengecup lembut kedua matanya.
"Shhh... Tidak apa-apa, ada aku di sini. Tenanglah, ayo tenang."
"Huuu..."
"Tarik nafas mu dalam. Ya, itu benar. Hembuskan perlahan, kau akan merasa lebih baik segera."
Tanpa sadar Rebecca mengikuti instruksi pernafasan yang diberikan oleh pria itu, hingga tak terasa nafasnya pun mulai membaik. Pada saat itu, pria itu kembali mendekatkan wajah mereka lalu menempatkan bibirnya pada bibir Rebecca, menciumnya dalam dan menjilati bagian dalam mulut gadis itu.
"Haa... Rebecca."
"Ungh--Ahh...!"
"Rebecca..."
"Hnggh--Mhhh...!"
"Sebut namaku, Rebecca..." bisik pria itu pelan sambil menggigit-gigit kecil daun telinga Rebecca.
Gerakan intens yang berulang dari pinggang yang menampar bagian dalam selangkang*n terus berlanjut hingga menciptakan kenikmatan yang membara diantara dua orang yang tengah bercinta dengan buasnya seperti hewan ditengah musim kawin. Rebecca terus mendesah sambil memeluk leher belakang pria di atasnya, sementara pria itu terus menggunakan tangan nakalnya untuk menjelajahi setiap bagian tubuh Rebecca.
"Ahh--Heuk! Nghh..."
"Cepatlah, panggil namaku, Rebecca..."
"Unghh--Tuan..."
"Tidak, bukan itu..."
"Haa--A-Apa... Apa yang--nghh..."
Cup.
Pria itu mengecup singkat bibir Rebecca sebelum menatapnya dalam.
"Sebut namaku."
Rebecca tertegun untuk beberapa saat, tatapan itu seolah menghanyutkannya dalam lautan tanpa ombak yang menerpa. Tanpa sadar pipi Rebecca mulai merona karenanya, Rebecca pun memberanikan diri untuk memanggil nama pria itu dengan lirih.
"Aarseth..."
***
"Haahhh!!!"
![](https://img.wattpad.com/cover/305596127-288-k242005.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
GLORIA VICTIS | Dewasa
Romance⛔ 𝐏𝐞𝐫𝐢𝐧𝐠𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐏𝐞𝐫𝐮𝐧𝐝𝐮𝐧𝐠𝐚𝐧, 𝐏𝐞𝐦𝐞𝐫𝐤𝐨𝐬𝐚𝐚𝐧, & 𝐌𝐚𝐧𝐢𝐩𝐮𝐥𝐚𝐬𝐢 Sebagai anak haram dari Ayah yang sama dengan Ressyla(32), Rebecca(19) harus hidup mengikuti semua kemauan Ressyla termasuk menikah dengan Adik bungsu d...