Area🔞(Dewasa)!
kehidupan yang baru akan dimulai
dan tetap menyimpan lembaran masa lalu yang penuh makna
-gidozen-
"Yeahh di situ shh". Zen
"Begitu? aku tekan lagi hm?" Delila
"Boleh, enak sekali di situ ahh" Zen
"Shh Sakit ga?" Delila
"Tidak, iya b...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mentari menyinarkan cahayanya, burung berterbangan serta berkicau dengan merdu, angin yang berhembus menyejukkan suasana serta langit biru yang cerah menyaksikan kehikmatan acara pemberkatan serta penyatuan dua insan dalam ikatan pernikahan.
Hari ini tepatnya acara pernikahan gidozen dan delila, mereka melaksanakan acara pernikahannya di halaman rumah zen dengan konsep yang sederhana tanpa wali keluarga dari delila maupun dari zen.
Di sana hanya ada beberapa karyawan serta kebanyakan adalah kerabat zen. Entahlah ini pernikahan yang mengharukan atau menyedihkan?.
Tapi raut wajah dua insan yang statusnya sudah suami istri ini tampak berseri-seri, mereka menyambut para tamu serta kerabat dengan bahagia.
"Selamat ya zen, semoga ini awal yang membahagiakan dan seterusnya pun begitu" ucap park sambil menjabat tangan Zen
"Terimakasih, kau kapan menyusul?" Zen bertanya
"Wah aku belum ada rencana, tunggu saja" mereka tertawa bersama
Semuanya berjalan dengan lancar tanpa ada kendala apapun, tamu terus berdatangan para tetangga pun tak luput ikut serta menghadiri acara pernikahan Zen dan delila.
Semua memberi selamat kepada delila maupun zen, mereka sibuk berbincang-bincang dengan para tamu serta kerabat.
"Delila, sepertinya mereka lapar" seorang wanita menghampiri delila sambil membawa dua bayi yang tengah menangis
"Astaga sampai lupa, anak-anak mommy haus ya?" Ia mengendong kedua bayi tersebut
"Tolong ambilkan susu yang sudah aku siapkan di lemari pendingin ya, lalu tolong hangatkan" lanjut delila
Si kembar mulai kehausan karena belum si beri ASI sejak tadi, sekarang delila telah teralihkan kepada kedua anaknya, sekarang waktunya ia fokus kepada si kembar.
"Sayang, kenapa josan dan dethan menangis?" Tiba-tiba Zen menghampiri delila yang tengah menenangkan dethan dan josan
"Sepertinya mereka haus" delila menimang-nimang dethan dan josan
"Yasudah kau bawa mereka masuk saja, kau juga harus beristirahat" titah Zen
"Tapi bagaimana dengan tamu-tamu nya?" Delila khawatir
"Sudah itu biar jadi urusan ku, kau istirahat saja" Zen mengusap kepala delila
"Baiklah, aku masuk dulu" setelah mengangguk ia mulai berjalan meninggalkan Zen serta para tamu
Benar, mereka menikah setelah anak-anak mereka lahir, bukan tanpa alasan memang si kembar tercipta atas dasar "kecelakaan" pada saat itu Zen maupun delila sedang dalam pengaruh minuman alkohol
Sehingga mereka harus bertanggungjawab atas semua yang telah terjadi, untung nya delila melakukan kesalahan tersebut bersama Zen yang memang mau bertanggung jawab dan menikahinya, jika itu bukan Zen tidak tahu bagaimana nasib delila.