"Anjir itu suara si Alina, tapi orangnya kok gak ada." Pekik Angga.
Para kantin pun ricuh dengan suara Alina namun tidak ada wujudnya.
"GW DISINI BANGSAT." Teriak Alina masih tidur di atas pohon.
Alina cosplay jadi anak monyet
Bukan, dia ibu monyet
Alina sedang santay disitu
Ricuh siswa SSP.
Alina yang jengah pun turun dari atas pohon, ia meloncat.
Para siswa kaget lantaran itu pohon mangga sangat tinggi, apa dia gak patah tulang ya? Pikirnya.
Alina menghampiri meja Vano dkk.
"Apa lu manggil-manggil nama gw." Ucap dingin Alina.
Membuat suasana kantin sepi.
"Lu ngapain bully Sila lagi, ha." Emosi Vano.
Ia mau menampar Alina namun ia tak bisa karna tangannya sudah dicekal oleh Alina.
"Mau nampar, hmm? Gak bisa say." Ucap Alina menghempas tangan Vano.
"Dasar bicth, caper." Sinis Angga.
"ALINA NGAPAIN KAMU BULLY, SILA?" Bentak Galang.
"Gw bully, Sila" tunjuk Alina ke Sila.
"Kapan? Dimana? Jam berapa?" Tanya Alina.
"Dimana Alina membully kamu, Sila?" Tanya Galang.
"Hiks... Di wc, tadi habis istirahat." Isak Sila dipelukan Gilang.
"Denger kan lo. Penampilan berubah tapi sifat masih sama." Desis Ata.
"MANG UJANG." Teriak Alina.
Mang Ujang yang dipanggil pun mendatangi Alina.
"K-kenapa, neng?" Tanya mang Ujang takut.
"Tadi mang Ujang lihat kan, habis Lina keluar dari kelas, Lina kemana?" Tanya Alina. Kelas Alina dan kantin itu sangat dekat bahkan hampir kelihatan suasana kelasnya.
"Habis neng Lina keluar kelas, neng Lina teh makan bakso disini, selesai makan bakso neng Lina langsung manjat kepohon mangga. Mang Ujang juga kaget kenapa neng Lina manjat pohon, padahal itu pohon tinggi banget." Jelas mang Ujang.
"Dengar kan lo, termasuk kalian semua yang ada disini. KALIAN DENGAR KAN OMONGAN MANG UJANG." Ucap Alina diakhiri teriakan.
"KALO MASIH GAK PERCAYA, LIHAT CCTV BEGO." Teriak Alina.
"Sekolah mahal-mahal tapi otak bego, masih aja dibodohin. Ck ck ck kasihan sekali orangtua kalian." Ucap Alina terdengar jelas ke penjuru kantin. Kantin keadaannya sedang hening jadi Alina bicara pelan pun masih kedengaran.
Alina pergi ke meja Ikbal dkk.
Keadaan kantin mulai ramai lagi."Sila bilang siapa yang bully kamu?" Ucap Vano kesal.
"Sebenarnya bukan Alina yang bully Sila melainkan Abel." Ucap Sila menuduh Abel siswa yang suka membully, Abel akan membully seseorang jika seseorang itu mengganggunya. Kalo Alina dia hanya membully Sila seorang.
Abel dkk yang kebetulan lewat situ, mereka jadi marah atas tuduhan Sila.
"Heh bangsat, kapan gw bully lo." Emosi Abel.
"Hiks... Ta-adi di wc." Menangis Sila.
"Bangsat lu, Bel." Ucap Angga.
Plak
KAMU SEDANG MEMBACA
Alina or Alana [END]
Teen Fiction⚠️ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ⚠️ ⚠️ JANGAN LUPA KASIH VOTE PADA CERITA INI!!!⚠️ [CERITA INI MUNGKIN GAK AKAN DI REVISI! JADI, SETERAH KALIAN MAU BACA ATAU ENGGAK NIH CERITA. JUJUR!!! CERITA INI SANGAT ACAK-ACAKAN, PENULISANNYA BANYAK YANG SALAH, JADI SE...