35

27.5K 1.8K 77
                                    

SMA 1 PELITA kini telah ramai, hiasan demi hiasan terpajang rapih disekitaran sekolah. Hari ini adalah hari yang sangat ditunggu-tunggu oleh para siswa-siswi kelas 12, yang dimana hari ini akan menjadi momen terindah bagi mereka.

"Lin, makeup gw udah bener belum?" Tanya Bunga dengan tangan yang sibuk membenarkan makeupnya.

"Buset dah, daritadi lu tanya itu terus, pusing gw dengar ocehan lu," kesal Alina.

"Ck, lu mah," Bunga memanyunkan bibirnya.

"Minta dicium Noval lu, tuh bibir dimanyunin,"

"Ishhh," dengus Bunga.

"MY DARLING," Teriak Noval di ambang pintu kelasnya.

"Nih anak kayak jelangkung deh," gumam Bunga menatap malas Noval.

"What?" Tanya Bunga sebal.

"Hohoho ... Why my darling?" Tanya Noval duduk disamping Bunga.

"Gak papa," jawab cepat Bunga.

"Cantik bener sih, calon istri Noval," puji Noval mencubit pelan hidung Bunga.

"Gerah," pekik Arga yang Deket dengan duo sejoli itu.

"Kenapa? Iri ya!" Sombong Noval mengejek Arga.

"Wah songong banget nih orang," Celetuk Alina.

"Gw bawa Kabur Bunga, baru tau rasa lo," lanjut Alina datar.

"Vis." cengir Noval membentuk jari V.

"Yok keluar, acara udah mau dimulai tuh," ujar Giska.

"Wait, rencana aman kan?" Tanya Alina memberhentikan langkah mereka.

"Beres, sesuai rencana," kompak mereka.

"Good." Pungkas Alina. Setelah itu mereka pergi keluar kelas.
.
.
.

"Keren banget gw," bangga Ata memuji dirinya sendiri.

"Gw juga, mirip kaya Bright," sahut Angga, menepuk dadanya.

"Bright pala lo."

"Kalian semua pada ganteng," puji Sila.

"Kamu juga cantik," ujar Vano.

"Lapangan," singkat Samuel pergi bersama Arthan.

"Susul," ujar Galang.
.
.
.

"Hai, jeng." Sapa Mamah Alana.

"Eh, hai," sapa balik Momy Alina.

"Kalian ada disini? Sejak kapan?" Tanya Dady Alina.

"Udah lama," jawab mamah Alana.

"Hari ini mereka akan bertukar tubuh!" Seru mamah Alana pelan.

"Apa bener? Lalu anak saya gimana?" Sendu Momy Alina.

"Tenang, Alana akan membujuk Alina balik," ucap Mamah Alana.

"Semoga mereka baik-baik saja." Doa mereka berempat.
.
.
.

"Cek, cek son,"

"ASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH." Suara speaker menggema ditengah lapangan.

"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh."

"Acara hari ini kita buka,"

"Sesuai dengan susunan acara, pertama penyambutan kepala sekolah, kedua dance, ketiga pembacaan nominasi atau kejuaraan, keempat kita akan nyanyi bersama, dan kelima penutup."

"Sebelum acara malam ini kita mulai, alangkah baiknya kita berdoa terlebih dahulu. Berdoa sesuai keyakinan masing-masing, dimulai." Ujar Ketua OSIS bernama–Leon Adison.

Alina or Alana [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang