28

23.2K 1.8K 12
                                    

Malam pun tiba, kini kelurga Alexander tengah makan malam bersama. Setelah makan malam selesai, kini mereka berkumpul di ruang keluarga.

"Twins, gimana sekolahnya?" Tanya kepala keluarga.

"Baik, Dad!" Jawab Galang dan Gilang.

"Ikbal?"

"Baik juga, Dad!"

"Alina?" Tanya Zeni kepada Alina. Yang di tanya malah asik nonton sinetron.

"Alina, gimana sekolahnya?" Tanya lagi Zeni yang mencubit hidung Alina.

"Issshh, Dady ganggu aja," gerutu Alina.

"Alhamdulillah baik, gedungnya masih kokoh, jalannya masih tetep jalan Sultan agung, kenapa Dady? ... Ouh atau jangan-jangan Dady, lupa?" Tanya Alina menyelidik.

Dady yang mendengar jawaban dari anaknya itu menepuk jidatnya.
"Anak gw polos banget dah," gumam Zeni.

"Anak gw nih," batin Zahra bangga.

"Lucu," batin Galang dan Gilang.

"Bukan gitu maksudnya, Lin." Ucap Zeni gemas.

"Lah kan Dady tanya gimana sekolahnya," polos Alina.

"Hmm, iya juga. Ah lupakan saja." Pasrah Zeni.

"Sudah, sana kalian tidur. Ini udah malam." Titah Zahra.

"Baik, Mom."

"Good night."

"Too."

"Ikbal, ikut ke kamar kakak, dulu." Ucap Alina menarik tangan Ikbal.

"Mau ngapain, kak?" Tanya Ikbal saat tiba di kamar Alina.

Alina menutup pintu kamarnya. Lalu ia berjalan menghampiri Ikbal di tepi ranjang.

"Dengerin kakak," ucap Alina serius.

"Tapi, janji jangan marah." Ucap Alina.

"Janji,"

"Sebenarnya kakak bukan kakak kamu, kakak hanya jiwa yang nyasar ke tubuh ini." Jelas Alina.

"Kakak bercanda mulu, dah." Ucap Ikbal nanar.

"Aku gak bercanda," tegas Alina.

Mata Ikbal berkaca-kaca. "LALU DI MANA KAKAKKU?." Teriak Ikbal.

Alina kaget. "Kakak mu ada di sini, dia selalu mengikuti ku."

"Alina datang." Ucap Alina.

Tring

"Aku, datang." Ucap Alina Asli.

"Gimana ini?" Bingung Alina.

"Jelaskan aja,"

"Dari awal gitu?"

"Iya Alana ku sayang."

"Males, intinya ajalah." Ucap Alina.

"Ikbal dengerin aku," ucap Alina.

"Hmm."

"Aku Alana, jiwa yang menempati tubuh kakak kamu. Dan suatu hal yang kamu harus tau, aku menempati tubuh kamu bukan hanya untuk hal biasa, aku di kasih tugas sama Alina untuk menyelesaikan masalahnya. Sebenernya juga aku gak mau, tapi karna ini jalan satu-satunya yaudah aku jalani aja." Jelas Alina.

"Tugas?" Beo Ikbal.

"Aku harus mendamaikan Alina dengan kakak kembarnya, dan mengubah pandangan semua murid di sekolah. Terutama untuk membasmi hama." Jelas Alina.

Alina or Alana [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang