Alina kini berjalan sendirian ke kelasnya, karena kelas Aldi dkk lebih dulu daripada Alina.
"Nanananana," senandung Alina sambil menendang angin.
Duk
Karena Alina gak fokus terhadap jalan, ia tak sengaja menendang kaki seseorang.
"Aduh, siapa ya yang gw tendang? Jangan-jangan guru lagi," gerutu Alina menggigit jarinya.
Ia mendongak ke atas. "Ke-ketos lagi!" Kaget Alina.
"Sakit." Ucap Kevin.
"Yang mana? Aduh maaf ya, gw gak sengaja!" Ucap Alina memegang kaki Kevin.
"Gak sakit lagi." Dingin Kevin.
"Ouh syukurlah kalo gitu mah," Alina mengusap dadanya.
"Gw ke kelas duluan ya," ucap Alina melangkahkan kakinya.
"Tunggu." Ucap Kevin mencekal tangannya.
"Apa?" Alina mengangkat alisnya.
"No wa." Ucap Kevin.
"Maksudnya lu minta no wa gw, gitu?" Tanya Alina.
"Iya." Angguk Kevin. Ia melepaskan tangannya dari tangan Alina.
"Nih," Alina menunjukkan WhatsApp nya.
Kevin mengetik no Alina di hpnya. "Thanks." Ucap Kevin.
"Oke." Ucap Alina.
"Gw ke kelas duluan, yaw." Ucap Alina berjalan.
"Belajar yang rajin." Alina memberhentikan jalannya, lalu ia menengok ke belakang.
"Oke, calon suami." Ucap Alina tersenyum.
Deg
"Pulang sekolah gw harus ke dokter." Batin Kevin memegang jantungnya.
Alina sudah masuk ke kelas. Begitu juga Kevin, ia sudah masuk ke kelasnya.
"Assalamualaikum," ucap Alina di ambang pintu.
"Wa'alaikumsalam."
Alina berjalan ke arah tempat duduknya.
"Woy Alina, gw kira lu gak masuk sekolah." Pekik Arga.
"Sebagai murid teladan, gw harus masuk dong." Ucap Alina duduk di bangku.
"Iya teladan, telat datang pulang duluan." Sahut Ridwan.
"Hahahaha." Ledak tawa mereka.
"Ada apa sih berisik," ketus seseorang yang terbangun dari tidurnya.
Alina menengok ke sumber suara. "BUNGA." Teriak Alina.
Yang di panggil pun mengucek matanya. "ALANA." Teriak Bunga.
Bunga langsung menghampiri Alina dan memeluknya.
"Gw kangen," lirih Bunga berkaca-kaca.
"Eh jangan nangis dong," ucap Alina memegang kedua bahu Bunga.
"Gw sedih aja, selama gak ada lu, gw selalu sendiri." Ucap Bunga menangis.
"Kan ada kak Adam, kak Azam, kak Erick, ka Bastian. Kenapa harus merasa sendiri?" Alina menghapus air matanya Bunga.
"Kan mereka cowo, jadi gak sreg lah sama gw yang cewe." Jawab Bunga.
"Ngomong-ngomong mereka dimana?" Tanya Alina.
Bunga sudah tidak menangis lagi. "Ada di mansion." Jawab Bunga.
"Eh aku baru inget," ucap Bunga sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alina or Alana [END]
Fiksi Remaja⚠️ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ⚠️ ⚠️ JANGAN LUPA KASIH VOTE PADA CERITA INI!!!⚠️ [CERITA INI MUNGKIN GAK AKAN DI REVISI! JADI, SETERAH KALIAN MAU BACA ATAU ENGGAK NIH CERITA. JUJUR!!! CERITA INI SANGAT ACAK-ACAKAN, PENULISANNYA BANYAK YANG SALAH, JADI SE...