Chapter 27

1.2K 120 3
                                    

Sorry for the alay author's note so i deleted it.

Here's the Chapter 27!
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Babe?" Aku mendengar ada suara yang membangunkanku. Aku membuka mataku perlahan dan melihat Harry disebelahku, mencoba membangunkanku. "Akhirnya kau bangun juga,"

Aku melihat ke kanan,kiri. Tidak ada Gemma, Anne, Gracia, maupun Niall. Mana mereka?

"Mana yang lain?"

"Mereka sudah turun sedari tadi,"

Aku berdiri lalu mengambil barang bawaanku, jalanku masih tidak stabil karena aku masih mengantuk. Harry disebelahku, memegangiku.

Aku melihat Gemma dan Anne di depan McDonald. Aku berjalan menuju sana saat mendengar ada suara seorang wanita.

"Harry!"

---
Harry Styles' POV

"Harry!"

Aku menengok dan melihat..

Oh fuck.

Untuk apa ia kesini?

Aku melihat ekspresi Nicole berubah karena melihat ia disini. Aku menggandeng tangan Luna dengan keras, mencoba membuatnya yakin kalau aku hanya mencintainya.

"Chloe?" Sahutku pelan. Ia langsung memelukku, tidak memedulikan keberadaan Nicole disebelahku.

"Heyy! Kau juga di London! Eh kau, Nicole. Kok tadi aku tidak melihatmu ya?" Ia menjabat tangan Nicole, dan Nicole memalsukan senyumnya.

"Ya. Maaf Chloe. Tapi aku harus buru-buru," ya Tuhan, bantu aku menghentikan pembicaraan dengan Chloe. Aku tidak ingin Nicole menyangka yang macam-macam.

"Aww, kau buru-buru sekali. Tadi aku juga bertemu Niall lalu kata ia rapat kalian akan dimulai jam 5. Sekarang baru jam12," ia berbicara dengan nada perayunya. Tidak bisakah Niall diam sedikit pada Chloe?!

"Kami letih. Dan aku ingin mengajak Nicole jalan-jalan,"

"Kau jutek sekali padaku, Harry. Kita kan terakhir bertemu lama sekali. Bahkan kau tidak mengundangku di pernikahanmu,"

Fuck, Chloe.

"Maaf, tapi aku benar-benar buru-buru. Selamat tinggal, Chloe," aku mendorong trolleyku dan menarik Nicole pergi dari hadapan Chloe.

Nicole langsung berubah. Ia menjadi pendiam saat di van. Ia hanya memeluk Paul lalu meletakkan kopernya di bagasi sendiri, bahkan ia menolak bantuanku. Nicole pasti menyangka yang macam-macam.

"Nic? Kau baik-baik saja?"

Ia diam tidak menjawab. Ia melihat ke arah luar jendela. Melihat suasana London.

"Nic, ayolah. Kau marah padaku?"

"Tidak," ketusnya.

"Chloe bukan siapa-siapa," kataku pelan.

"You never told me about her. Bahkan ia terlihat marah karena kau tidak mengundangnya ke acara pernikahan kita,"

Benar kan. Nicole marah padaku.

"Nicole, ia hanyalah masa lalu. Tidak harus kau pikirkan. Bahkan aku tidak pernah memikirkannya,"

"Jadi ia mantanmu?"

"Cmon, Nic,"

"Iya atau tidak?"

Aku menghela napas. "Ya," alisnya terangkat seakan ia kaget.

"Well, aku sudah menduganya,"

"Tapi aku tidak pernah berkomunikasi dengannya lagi, Nicole. Ya Tuhan, percayalah padaku. Aku tidak akan bermain di belakangmu, percayalah padaku," aku mencoba menggenggam tangannya. Ia diam.

"Baiklah," ia menghela napas.

"Kau tidak marah kan?"

"Tidak," ia tersenyum padaku. Aku bisa melihat ia tersenyum palsu padaku. Matanya juga menunjukkan ia terluka. Nic, you should know that it hurts me seeing you hurt.

Aku menciumnya. Ia membalas ciumanku. Tapi ciuman kami tidak berlangsung lama, terganggu oleh handphoneku yang bergetar.

From: Chloe
Hey Harry! Aku sangaat merindukanmu. Bertemu di London Eye? See you there! Ch

Fuck.

Uninvited Guest (harrystyles)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang