Chapter 29

1.2K 112 2
                                    

"Aku pergi dengan Chloe,"

"Aku pergi dengan Chloe,"

"Aku pergi dengan Chloe,"

Fuck.

Empat kata dari Harry itu terus menghantui pikiranku, membuatku sulit untuk tidur. Harry—disebelahku sudah tertidur nyenyak, sambil memelukku–mengekangku lebih tepatnya karena aku sulit bernapas dengan posisi seperti ini.

Ia tertidur dengan sangat damai. Matanya tertutup rapat, senyumnya terukir indah di wajahnya walaupun ia sedang tertidur. Aku beruntung menjadi istrinya, tapi mungkin ia tidak?

Argh. Ini sudah jam set.2 dini hari. Dan aku masih terjaga. Ini tidak baik memang untuk kesehatanku dan kandunganku, tapi ya mau bagaimana lagi? Kepalaku sakit dan pusing, tapi tetap aku tidak bisa tidur. Berusaha ratusan kali aku memejamkan mataku, empat kata itu terus menghantuiku.

"Aku pergi dengan Chloe,"

Apa yang ia lakukan dengan Chloe? Apa mereka berciuman? Apa mereka melakukan hal lebih? Atau hanya bertemu teman semata? Atau...

Pikiranku terhenti sebentar mendengar handphoneku bergetar, tanda ada pesan masuk. Wow. Pesan masuk jam 2 dini hari.

From: Louis
Hai guys. Ada yang masih bangun?

Ia pasti mengirim ke semua teman dekatnya.

To: Louis
I'm awake!!

From: Louis
HELL NICOLE GO TO SLEEP!

To: Louis
Kenapa tidak kau saja?

From: Louis
BAYIMU PASTI MENGANTUK GO TO SLEEP YOU DUMBASS!

To: Louis
Aku tidak bisa

From: Louis
Tapi kau harus

To: Louis
Apa kau mau mendengarkanku bercerita? Mungkin dengan aku menceritakannya akan membuatku nyaman.

From: Louis
Suuuuureeee ada apa? Apa itu tentang Harry?

To: Louis
Menurutmu?

From: Louis
Ceritakan padaku, Nickey! Kalau ia berbuat buruk aku akan siap menonjoknya untukmu.

To: Louis
Kau tahu ia kemana tadi saat ia meninggalkan kita? Ia bertemu dengan Nicole.

Aku berusaha sekuat tenaga agar tidak menangis saat menceritakannya pada Louis, supaya Harry tidak terbangun.

From: Louis
WTF IM SPEECHLESS

To: Louis
Ia baru kembali jam 12 tadi, lalu ia bilang begitu saat ku tanya, tapi ia langsung memelukku dan menciumku, dan membawaku ke kamar, dan kini tidur sambil memelukku. Seakan itu bukanlah hal besar. Aku.. aku takut kehilangan Harry, Lou. Aku takut.

From: Louis
Harry akan sangat bodoh jika ia memilih jalang itu dan bukan kau. Kita semua tahu kau dan Harry pasangan yang sangat lucu. Bahkan kau sedang mengandung. Kau jangan menangis ya:(:(:(

To: Louis
I'm trying my best to not crying now, Lou. Aku takut.. sangat takut.

From: Louis
Andai aku bisa kesana sekarang tapi aku tidak mau Harry menyangka yang macam-macam.

To: Louis
Nah you don't have to

From: Louis
Sekarang kau sudah bercerita padaku. Now, go to sleep, kay? Luuuv youu my bestie

To: Louis
Ya. Aku rasa aku sudah lebih baik sekarang. Luv ya too bae<3

Dan saat aku mematikan handphoneku, semuanya seketika gelap.

--------------------

Aku terbangun dan menyadari Harry sudah tidak ada disebelahku. Semoga ia tidak pergi. Lalu aku mencium wangi daging dari luar. Ada siapa?

Aku melihat ke dapur, melihat Harry sedang mengeluarkan sesuatu dari microwave.

"Astaga Nicole kau mengagetkanku!" Ia hampir menjatuhkan makanan yang ia buat.

"Pagi, Harry," aku terkikik.

"Pagi, Sayang. Kau lapar?"

"Sedikit. Kau buat apa?"

"Lasagna. Tapi aku tidak begitu jago jadi maaf kalau beda dengan yang suka kau makan di restoran," ia menunduk, malu. Wajahnya lucu sekali saat sedang malu seperti itu.

"Heyyyy kau tidak usah malu-malu, Harry. Aku jamin pasti enak," aku tertawa. Pipinya semakin memerah.

"Ini cobalah. Kalau tidak enak, bilang ya,"

Aku mencobanya.

Ini

Enak

Sekali

"enak sekali, Harry!" Aku memakannya lahap.

"Iyakah?" Matanya bersinar dan terlihat senang mendengarnya.

"Ya. Kau koki yang baik," aku menunjukkan dua jempolku.

"Aku harap my junior di dalam perutmu juga menyukainya," ia tersenyum padaku lalu mengusap perutku dari belakang. Aku tersenyum mendengar kata 'my junior'. Ia sangat ingin anak laki-laki ya?

"Bagaimana dengan... my princess dan bukan my junior?" Aku menggoda Harry.

Harry mencium pipiku. "Bagaimana dengan my child? Kita harus mengeceknya di dokter,"

"Aku tidak mau mengetahuinya sampai anak kita lahir. Jadikan itu kejutan,"

"Oh cmon, aku kan ingin tahu,"

"Diamlah Harry aku mau makan berhenti menciumiku," aku mendorong mukanya yang terus menciumi wajahku dan leherku.

"Baik-baik. Tapi janji kita akan menanyakan jenis kelaminnya?"

"Never in your wildest dream,"

"Nic?"

"Ya?"

"Are you a tower? Cause Eiffel for you,"

~~~~~~~~~~~~~~~~~
Filler:(:( sorryyy

But i promise next chapter will be better!
Dan mungkin bakal tinggal 5-10 chapter lagi? Tapi bakal ada sequelnya kok tenang.

dan please vomments ya. Krn kalo kalian diem2 aja gue jd mau delete ceritanya. Dan doain gue buat UN ya biar masuk sman8 oke? Aamiinn...

Uninvited Guest (harrystyles)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang