[SLOW UPDATE]
Terlahir sebagai Reincarnator membuat [Name] Sudah hampir kehilangan kewarasannya. Entah benang merahnya yang selalu mati,rasa rindu pada sesuatu yang tidak ada,[Name] Bagaimanapun juga sudah malas melihat dunia.
Ratu?kaisar?Gelandan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . . . . . . . . .
Pada Suatu Masa,Berdiri Sebuah Kerajaan Didunia Iblis, Sang Raja Memerintah Dalam Damai.
Namun,Diam Diam ... Ada Yang Berencana Menjatuhkannya Dari Belakang.
Dan Akhirnya,Suatu Hari Ribuan Pasukan Iblis Yang Dipimpin Pengkhianat Datang Menyerang.
Sang Raja Dan Pengikutnya Bertempur Habis Habisan. Namun Pada Akhirnya Sang Raja Terbunuh.
Seluruh Pengikutnya Dan Tahta Musnah
Yang Tersisa Hanyalah Beban Keluarganya..
Anaknya Maksudnya.
Langkah Kaki Terburu Buru,Disertai Jantung Yang Tidak Henti Hentinya Berdetak , Namun Dia Masih Mempertahankan Keseimbangan Tangannya Agar Apa Yang Dibawa Olehnya Tidak Berteriak.
Kasian Mana Masih Muda
Langkah Kakinya Terhenti Didepan Gereja , Dengan Tatapan Sendu Bibirnya Tersenyum "Maafkan Aku Tuan Muda,Hanya Ini Yang Bisa Kulakukan"
Meletakkan Bayi Kecil Bermata Merah Didepan Pintu. "Semoga Anda Selamat" Katanya Sebelum Melangkah Pergi.
Segera Langkah Kakinya Kembali Berpacu Depan Cepat Dikegelapan Malam.
"Berhenti" Iris Hijaunya Melebar Kaget , Dan Tanpa Basa Basi Sebuah Tusukan Mulai Diarahkan Ke Bagian Punggungnya. Menyebabkan Darah Orang Berjubah Itu Jatuh Berceceran Ditanah.
"Aku Tidak Mengerti Mengapa Kau Melarikan Diri?" Ditengah Ambang Kesadarannya , Dia Melihat Sekilas Surai Merah Yang Menatapnya Dingin.
"Rajamu Sudah Mati.Kau Tidak Punya Alasan Untuk Tetap Hidup . Biarkan Aku Akhiri Hidupmu Disini"
Dengan Acuh Tak Acuh,Surai Merah Mengucapkan Kata "Selamat Tinggal" Seolah Semuanya Sudah Berakhir.
Padahal Masih prolog -,-
. . . . . . . . . .
Seorang Pria Bersurai Coklat Membuka Pintu Gerejanya Setelah Merasa Mendengar Suara Tangisan. Hanya Untuk Menemukan Seorang Bayi Mungil Bersurai Pirang Yang Terlihat Menahan Tangisnya.
15 tahun kemudian
Pagi Menyapa Dengan Tenang Disertai Suara Burung Yang Ikut Menambah Keindahan Hari.
