4

5.8K 426 23
                                    

Porsche POV

Pagi tiba..

Aku mengerang, membuka satu mataku disaat aku sayup sayup mendengar seseorang memanggil namaku . Itu chay. Dia terlihat sedang memperhatikanku sembari memakan kripik, bersandar ditempat tidur.

"Ku lihat tidurmu nyenyak sekali hia.." dia berkata masih dengan kripik didalam mulutnya.

"Heem aku sangat lelah"

"Aku tau. Tapi memangnya kau tidak punya kelas hari ini?"

"Huh, Jam berapa memangnya sekarang?" aku bangun untuk duduk dengan jiwa yang belum sadar sepenuhnya.

"Coba lihat layar ponselmu hia!"

Baik! Anak ini sedang sibuk memakan kripiknya jadi aku menahan menguap dan memeriksa ponselku. 08.51. Sial! Semalam aku telah mengatur alarm jam 08:25 tapi aku lupa menekan tombol ok. Sekarang aku pasti akan terlambat.

"Kenapa kau tidak membangunkan ku dari tadi Chay!" Aku berkata sembari melompat, membereskan barang barang dengan cepat untukku bawa pulang. Chay terkekeh lantas menggelengkan kepala. Setelah kurasa semuanya selesai aku terburu buru mengatakan selamat tinggal pada chay dan dengan cepat berlari keluar untuk segera pulang dan bersiap untuk kuliah pagi ku.

Aku harus berada di kampus tepat pada jam 09.00 tapi waktu ku terbuang di perjalan hingga pada jam sembilan aku hanya baru sampai dirumahku.

Dengan langkah tergesa gesa aku mengenakan celana jeans denim biru dipandu dengan kemeja putih pucat, lalu mencuci muka, menyikat gigi, dan menyisir rambutku asal asalan. Aku tidak begitu memperdulikan penampilanku hari ini karna yang kupedulikan sekarang adalah bagaimana caraku untuk sampai kekampus dengan cepat.

Namun, kesialan menimpaku lagi dan lagi. Motorku mati disaat aku sedang terburu buru. Dan yang membuatku ingin mengumpatinya adalah motor itu mati ditempat yang sepi dan jauh dari pemukiman hingga aku tidak tau harus berbuat apa.

Aku menjadi sangat emosional sampai pada titik aku membentak tem hanya karna ia menelepon dan menanyakan keberadaanku. Dan ketika aku hendak meminta bantuannya, ponselku tiba tiba mati karna kehabisan batrai. Bodoh! Bagaimana aku bisa lupa untuk mengisinya terlebih dahulu.

Sial!

Sepertinya aku terpaksa tidak bisa menghadiri kelasku hari ini karna sekarang sudah bukan waktunya. Aku sudah benar benar sangat terlambat untuk itu.

Menarik nafas dalam dalam, aku akhirnya mencoba memeriksa kendala pada motorku sendiri. Meski sebenarnya aku tidak pintar dalam hal seperti ini tapi apa salahnya mencoba? dari pada berdiam diri tidak melakukan apapun yang ada aku bisa semalaman ditempat ini. Untungnya saja aku selalu membawa kunci serta peralatan lainnya untuk jaga jaga jika hal ini terjadi secara mendadak.

Laun laun matahari mulai naik. Aku tidak tau, sudah berapa lama aku mencoba membuat motorku menyala. Tidak ada satu kendaraanpun yang melintas untuk kumintai bantuan. Sampai pada sore hari suasananya perlahan mulai berubah. aku merinding tapi mencoba untuk mengabaikannya.

Motorku tak kunjung menyala. Sampai rasanya aku ingin menyerah, namun sekelibat aku mendengar deruan mobil berjalan ke arahku. Dengan sigap aku berdiri ditengah tengah sembari merentangkan tanganku hingga mobil itu berhasil kuhentikan.

Aku tersenyum. Namun senyumanku luntur disaat orang yang mengendarainya keluar. Dia terlihat seperti bukan orang biasa, badannya kekar dengan tato menyembul di  bagian bawah tangannya.

"Menyingkir dari sana!" orang itu berteriak dengan keras. Tapi aku bukan orang yang lemah hingga aku akan takut karna postur tubuh dan teriakannya.

"Tidak! Sebelum kau menolongku"

𝐌𝐲 𝐃𝐚𝐧𝐠𝐞𝐫𝐨𝐮𝐬 𝐌𝐚𝐟𝐢𝐚 [ 𝐊𝐢𝐧𝐧𝐩𝐨𝐫𝐬𝐜𝐡𝐞 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang