......Aku mematung ditempat.
Berdiam diri menatap kinn dengan bingung yang kini ia sendiri tengah berkutat dengan dokumen dan leptopnya, menungguku bicara.
Aku tidak tau harus berbuat apa atau bahkan harus memulai ucapanku dari mana.
Apa yang menjadi alasanku ke kamar nya, tak bisa tersampaikan. Semakin kinn menatapku lidahku semakin terasa kelu dan sulit berucap.
Sungguh, apa aku harus meminta hal ini dari bajingan sepertinya? Dia mungkin jelas akan menolaknya sebelum aku mengatakannya dengan jelas.
"Sebenarnya apa yang inginkan?" Kinn bertanya padaku, mendengus sejenak lalu membawa dokumen yang ia baca ke pangkuannya.
Aku menoleh kesamping dan masih tidak ingin mengatakan apapun sama sekali.
Kami sama sama terdiam untuk beberapa waktu hingga kinn harus kembali mengalihkan atensinya terhadapku.
"Jika tidak ada, pergilah! Jangan ganggu aku"
Aku mengeram pelan dan mulai menatapnya kembali.
"Aku kesini untuk mengeluarkan opini ku sendiri. Kau sudah memberiku persyaratan dan aku menyetujuinya, tapi aku juga ingin mengajukan persyaratanku padamu"
Kinn tersenyum miring ..
"jika kau lupa, aku adalah tuan disini. Dan kau hanyalah seorang 'budak' Porsche. Kalangan rendahan sepertimu sama sekali tidak pantas memberi satupun syarat kepada tuannya, kau tau."
Kinn terkekeh angkuh, lantas menggelengkan kepalanya yang mana hal itu membangunkan emosi dalam diriku.
Diam diam tanganku mulai terkepal, tapi aku menahannya karna satu alasannya.
Namun sepertinya bajingan itu memperhatikan gerak gerikku, karna sekarang ia mengabaikan pekerjaannya dan memilih bangkit menghampiriku hingga kini kami berhadapan, menatap satu sama lain.
"Sepertinya apa yang kau inginkan sangat penting sampai bisa memaksamu merendam amarahmu sendiri eoh?" kinn menyeringai
Demi apapun, aku ingin menginjak kepalanya memberi wajahnya cap rendahan dengan telapak kakiku. Dia sangat menyebalkan sialan!
"Katakan! Apa yang kau inginkan? Jika itu tidak terlalu berat untuk ku berikan maka aku akan memberikannya asal kau menjadi kucing yang baik"
Ck!
Apa bajingan itu buta dengan terus mengataiku kucing? Dilihat dari manpun aku jelas tampak seperti manusia pada umumnya. Dasar gila!
Menghela nafas, aku memutuskan untuk mengabaikan semua ucapannya. dan berkata,
"Aku ingin sebuah pendidikan"
Kinn tampak bingung. "apa maksudmu?"
"huh. Aku yakin kau tau kalau kami berdua masih memiliki pendidikan yang belum terselesaikan disini. Jadi jika kau ingin aku ikut denganmu minimal kau harus menyedikan pendidikan disana un-
"Jadi maksudmu kau ingin tetap menyelesaikan kuliahmu setelah kesepakatan itu? Tidak! Itu tidak akan pernah kuijinkan."
"Aku tidak bicara tentangku. Aku bicara tentang pendidikan adikku"
"tunggu, Apa?" Kinn mengoreksi ucapanku. Kemudian tawanya menggelegar diruangan dan itu membuatku bingung seketika.
Apanya yang lucu?
"aku rasa kau keliru Porsche..., Aku hanya mengatakan kalau kau harus ikut bersamaku, aku tidak pernah mengatakan bahwa adikmu juga harus ikut. Kapan aku dengan tidak sengaja mengatakannya, huh?" dia berkata dengan tawanya yang sesekali masih terdengar.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐲 𝐃𝐚𝐧𝐠𝐞𝐫𝐨𝐮𝐬 𝐌𝐚𝐟𝐢𝐚 [ 𝐊𝐢𝐧𝐧𝐩𝐨𝐫𝐬𝐜𝐡𝐞 ]
FanfictionPorsche merupakan sosok kakak yang begitu tulus menyayangi adiknya harus kembali dihadapkan dengan kesialan yang membuatnya bertemu dengan kinn, seseorang yang merupakan pemimpin mafia terkejam di dunia dengan hati sekeras dan sedingin es. Lantas b...