....
Aku mengerang lembut, terbangun dari tidurku dengan tangan memegang kepalaku yang terasa sakit.
berguling merubah posisi, nuasa tempat tidur yang lembut seketika menyamankan ku membuatku merasa ingin terlelap kembali. Namun, sejenak aku berkedip beberapa kali ketika aku menyadari bahwa ada hal yang salah yang sedang terjadi.
Kamar yang ku tempati ini terlalu mewah, elegan dan indah dengan tempat tidur berukuran king size, terlihat jelas bahwa ini bukanlah kamarku.
Bingung akan situasi, laun laun aku bangkit memposisikan diriku untuk duduk menatap seisi ruangan.
Dimana aku?
Ah!
Aku ingat kemarin malam aku bertarung dengan kinn dan kemudian aku kalah dan tak sadarkan diri. Aku yakin sudah pasti bajingan itulah yang membawaku kemari.
Sialan, dia menculikku!
Bergerak cepat menyibak selimut, aku bangkit dari tempat tidur dan memutuskan untuk segera keluar dari sini.
Perlahan lahan aku mulai membuka pintu sembari mengintip keluar secara diam diam untuk memastikan bahwa tidak ada penjagaan disekitar sana.
Aman!
Suasana lorong itu tampak sepi, membuatku segera melangkahkan kakiku untuk berlari dengan cepat. Aku tidak tau kemana aku pergi, rumah ini sangat besar hingga aku hanya bisa berlari kemanapun jalan itu membawaku.
Ditengah tengah, aku mendengar langkah banyak orang berjalan kearahku. Aku mengumpat dan segera berbalik, lari kearah yang sama untuk bersembunyi dibawah meja yang tadi sempat ku lalui.
Jujur saja, Jika itu hanya beberapa orang saja mungkin aku akan memilih untuk melawannya, namun sialnya mereka berjumlah banyak yang jelas tidak memungkinkan bagiku untuk menang.
Jantungku mulai berdebar kencang, ada butir butir keringat di dahi dan hidungku ketika sekelompok orang orang itu melewatiku, terutama ketika salah satunya berhenti tepat dihadapanku untuk membenarkan tali sepatunya yang terlepas.
Nafasku tercekat...
Dalam hati aku merapalkan doa. Berharap orang itu tidak melirik kesamping dan menemukan ku. Sungguh, ini untuk pertama kalinya aku merasa panik hanya untuk keadaan seperti ini.
Sesaat orang itu tampak terdiam, seperti merasakan kehadiran ku dan ia nyaris melirik kearahku ketika satu diantara kelompok itu meneriakinya.
"Oi ohm! Cepatlah"
"ya ya ya, aku datang" pria dengan nama ohm itu mendecakan lidah dan berlari kecil menyusul yang lainnya.
Hah!
Baguslah dia tidak sempat melihatku..
Dirasa sudah cukup aman, aku keluar dari persembunyianku dan kembali berlari tak tentu arah. Ini terasa seperti aku tersesat didalam labirin, terus berputar dijalan yang sama dalam upaya menemukan jalan keluar.
Lorong kamar ini seperti tidak ada ujungnya, begitu banyak pintu dengan bentuk dan ukuran yang sama yang membuatku bingung mana yang harus kupilih.
Laun laun aku mulai merasa lelah. Entah sudah berapa lama aku berlari hingga tanpa kusadari keringat mulai merembes didahi dan ujung hidungku.
Sembari terengah-engah, aku membungkuk dengan kedua tangan menopang dilututku dan memutuskan berhenti untuk mengatur nafasku yang berat.
"Selesai..?"
Suara berat seseorang dari arah belakang mengejutkanku secara tiba tiba. Suara itu cukup untuk membangunkan kupu kupu di perut dan rasa kesemutan diarea bahuku.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐲 𝐃𝐚𝐧𝐠𝐞𝐫𝐨𝐮𝐬 𝐌𝐚𝐟𝐢𝐚 [ 𝐊𝐢𝐧𝐧𝐩𝐨𝐫𝐬𝐜𝐡𝐞 ]
FanfictionPorsche merupakan sosok kakak yang begitu tulus menyayangi adiknya harus kembali dihadapkan dengan kesialan yang membuatnya bertemu dengan kinn, seseorang yang merupakan pemimpin mafia terkejam di dunia dengan hati sekeras dan sedingin es. Lantas b...