Sequel "Suami Perfecsionis"
"Abang io i love u!!!" teriak Aurel dari halaman rumahnya yang kini melihat Rio keluar rumah bersiap akan berangkat bekerja dengan setelan jas hitamnya yang menambah ketampanan Rio berkali-kali lipat.
"Dasar wanita frea...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bby ______
dmn?| saya sdh sampai|
|Ok tunggu aku kedepan
Setelah membaca balasan Aurel, Rio pun segera turun dari dalam mobil untuk menunggu Aurel keluar dari Caffe, tempat Aurel dan si Arsen-Arsen itu mengerjakan tugasnya.
Dan saat Aurel keluar ternyata bersamaan dengan seorang laki-laki bertubuh tegap dengan kaos hitam polos, serta repeat jeans hitam yang menambah kesan anak muda di tubuh lelaki itu. Yang Rio yakini bernama Arsen.
"Ck dia benar-benar wajib saya waspadai" gumam Rio pelan dengan menatap tajam ke arah Arsen.
"ABANGG" teriak Aurel girang, yang justru malah terlihat seorang adik yang bertemu kakaknya.
"Arsen kenalin ini pacar aku namanya Rio" ucap Aurel dengan tersenyum lebar.
Arsen pun yang mendengar perkataan Aurel terkejut, ia pikir lelaki dihadapannya ini adalah abang Aurel. Namun ternyata malah kekasihnya, sepertinya ia kalah start.
"Arsen" sembari mengulurkan tangannya kepada Rio.
Rio pun segera menerima uluran tangan Arsen dengan wajah datarnya.
"Rio kekasih Aurel" ucap Rio dingin, dengan menekankan kata kekasih di kalimatnya.
Karena Rio melihat ada raut tak suka di wajah Arsen, saat Aurel memperkenalkan nya sebagai kekasih gadis itu.
Rio pun segera melepaskan jabatan tangannya, dan meraih pinggang Aurel untuk ia rangkul.
"Ayok pulang" ajak Rio lembut
Aurel pun mengangguk dan tersenyum, setelah berpamitan kepada Arsen mereka pun segera pergi menuju mobil tempat Rio parkir tadi.
"Abang baru selesai ngantor? atau emang sengaja nunggu biar pulang bareng aku?" tanya Aurel penasaran, karena kini Rio masih mengenakan pakaian formalnya dengan kemeja, jas, serta celana bahan yang melekat di tubuh atletis Rio. Padahal waktu sudah menunjukan pukul tujuh malam.
"Iya saya baru saja selesai meeting jadi masih pakai baju kantor" ucap Rio dengan mata fokus menyetir
"Mau jajan dulu ga?" tanya Rio menawarkan
"Mau mau mau" ucap Aurel semangat, padahal jelas-jelas tadi ia baru keluar dari Caffe.
