Sequel "Suami Perfecsionis"
"Abang io i love u!!!" teriak Aurel dari halaman rumahnya yang kini melihat Rio keluar rumah bersiap akan berangkat bekerja dengan setelan jas hitamnya yang menambah ketampanan Rio berkali-kali lipat.
"Dasar wanita frea...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Yell" panggil seseorang yang suaranya sangat Aurel kenali itu.
Aurel pun yang tengah menutup wajahnya dan menangis segera membuka telapak tangannya, dan segera berhambur kepelukan Rio.
dan dengan spontan Rio pun meringis pelan, karena Aurel tanpa sengaja mengenai tangannya yang cidera.
"Awshh" ringis Rio pelan
Aurel pun yang menyadarinya segera melepaskan pelukannya dan menatap wajah Rio dengan tatapan bersalahnya.
"Gapapa, sini peluk lagi. Setelah itu saya mau bicara sama kamu" ajak Rio dengan kembali merentangkan sebelah tangannya, karena tangan kanannya yang masih dalam kondisi pemulihan.
"Maaf hiks hiks" ucap Aurel yang kembali memeluk Rio
"Saya yang harusnya minta maaf Yel, maafkan saya sudah mengecewakan kamu" ucap Rio tulus, sembari mengelus rambut Aurel.
"Abang kenapa bisa sampe gini?" tanya Aurel yang kini sudah duduk bersebelahan dengan Rio di sofa kamar Aurel, tentunya dengan pintu yang dibuka lebar-lebar agar tak menimbulkan fitnah.
"Saya yakin tante Ara sudah sedikit menceritakan kronologi yang saya alami, dan ya itu benar. Kecelakaan terjadi begitu saja menghampiri saya, saat saya hati-hati pun namun seseorang yang menyerempet mobil saya. Ya itu lah kalau kita berkendara di jalan, saat kita hati-hati pun belum tentu orang lain melakukan hal yang sama, dan saat diselidiki ternyata pengendara truk yang menyerempet saya dalam keadaan mengantuk. Dan terjadilah kecelakaan itu, sampe saya ga sadarkan diri di tempat. Ponsel saya pun entah kemana, dan saya baru sempat membeli ponsel kemarin sore. Itupun karena saya baru selesai istirahat total" ucap Rio sembari tersenyum lembut.
"Dan kamu tahu kan saya sempat koma selama kurang lebih tiga hari, setelah itu saya sadar dan pemulihan selama kurang lebih satu minggu di rumah sakit. Lalu saya, ayah, dan bunda tinggal terlebih dahulu di tempat om saya di Bogor. Mengingat kondisi saya yang belum benar-benar pulih dan tidak mungkin saya langsung pulang kesini. Jadi saya minta maaf sudah tidak menepati janji, dan menghilang selama kurang lebih dua minggu. Saya tahu kamu kecewa" ucap Rio kembali dengan nada penuh penyesalan.
"Abang ga perlu minta maaf, meskipun awal nya aku sempat kecewa sama abang. Karena aku pikir abang ga serius sama aku, jadinya aku mikir yang aneh-aneh. Tapi setelah aku tahu semuanya aku ngerti kok bang, gaada yang pengen ini terjadi. Apalagi sampai tangan abang kaya gini" ucap Aurel dengan sendu
"Saya gapapa Yel, ini hanya sementara kok. Karena saya masih dalam pemulihan dan karena tulang tangan saya sempat geser jadi harus pakai ARM sling ini biar mengurangi resiko yang akan terjadi dan biar cepat sembuh juga"
"Tenang aja saya tidak cacat kok" ucap Rio tersenyum sendu
"Abang ih hiks hiks aku gamasalah apapun yang terjadi sama abang sekarang, aku cuman khawatir dan takut kalau sampai abang ninggalin aku" ucap Aurel dengan air mata yang kembali berurai
"Maaf sayang" ucap Rio lirih dan memeluk Aurel dengan satu tangannya, meskipun sedikit susah tapi tak apa. Demi menyalurkan rasa rindu pada gadisnya ia Rela menahan sedikit ngilu ditangannya.
"Ekhmm" dehem seseorang yang membuat Aurel dan Rio melepaskan pelukannya
"Di tunggu daddy, mommy dan yang lain di bawah" ucap El sembari nyengir
Aurel pun mendengus kesal, kenapa adik nya ini selalu mengganggu momennya dengan Rio. Entah si bontot Al atau si anak tengah El.
Rio pun tersenyum kikuk pada El, dan segera mengajak Aurel untuk kebawah.
"Ayok kita kebawah, saya mau lunasin janji saya sama kamu" ujar Rio lalu segera menggandeng tangan Aurel untuk turun bersama-sama.
🦋🦋🦋🦋
"Jadi bagaimana apakah nak Aurel mau menerima pinangan anak saya Rio?" ucap Rino ayah Rio
Aurel pun yang mendapat pertanyaan dari ayah Rio segera mengalihkan pandangannya kearah mommy dan daddynya.
Kenzie dan Ara pun yang mendapat tatapan dari Aurel, mengangguk meyakinkan.
"Bismillahirohmanirohhim, saya menerima lamaran bang Rio" ucap Aurel dengan tersenyum
Rio pun yang mendengar jawaban Aurel tersenyum lega, setelah tadi ia mengungkapkan niat baiknya. Ia dilanda gelisah karena takut Aurel belum siap dan menolaknya.
"Alhamdulillah" ucap seluruh keluarga berbarengan
"Jadi gimana mau langsung menikah atau menunggu Aurel lulus terlebih dahulu?" tanya Bunda Rio
Aurel pun yang mendengar pertanyaan bunda Rio, tersenyum kikuk pasti pipinya sudah memerah menahan malu.
"Kalau kami sebagai orang tua bagaimana kesiapan Aurel saja" ucap Kenzie tenang
"Iya lebih cepat lebih baik, apalagi beberapa bulan lagi Ramadhan biar puasanya udah ada yang ngurusin ya Bang" goda bunda Rio
Rio pun yang mendengar godaan sang bunda, menunduk malu. Dan semua keluarga pun tertawa renyah melihat pasangan muda yang tengah malu-malu kucing ini.
"Yaudah bulan depan gimana?" tanya bunda Rio
"Kalau saya setuju aja" ucap Ara tersenyum lebar, rasanya ia tak sabar ingin punya cucu
"Kalau abang sama Aurel gimana?" tanya bunda Rio kembali
"Kalau abang siap aja bun"
"Saya juga" ucap Aurel malu, ia tak ingin terlihat ngebet nikah. Padahal nyatanya ia memang ngebet 🙃
Karena tidak ingin Rio-nya diambil orang, apalagi di ambil cabe-cabean pinggir jalan.
Ohhhh noo...
🦋🦋🦋 Bersambung..
Hyy aku up lagii Aku mau ngucapin makasih buat kalian yang suka bantu koreksi jika ada typo atau pun kata-kata yg keliru di cerita ku. Karena aku nulis ini disela-sela kegiatan, kdg aku ga suka baca lagi hehe itulah kebiasaan buruk ku 🙃 Masih banyak typo, kata yg ga tepat, atau kalimat yg mungkin gaenak dibaca. Jadi aku mau ngucapin mohon maaf jika kalian ga nyaman dengan itu semua 🥺