"Jadi kenapa kesel sama saya?" tanya Rio to the point yang kini tengah makan siang bersama Aurel
"Gatau" ketus Aurel
"Ga mungkin kamu ketus kalau gaada apa-apa"
"Itu tau" balas Aurel cuek
"Ck, bilang dong Yel saya bingung" keluh Rio sembari menghela nafasnya lelah
"Intinya abang jangan sok perhatian sama aku, abang tau kan aku suka sama abang. Jadi dengan abang ngasih perhatian kecil aja itu seolah-olah abang ngasih harapan ke aku. Tapi kenyataannya abang kepaksa lakuin itu semua" jelas Aurel dengan nada lirih
"Maksud kamu? kepaksa? dari kemarin kamu bilang saya kepaksa terus. Emang pernah saya lakuin ini itu ke kamu dan saya bilang kepaksa?" tanya Rio bingung
"Aku tau bang, aku tahu" ucap Aurel semakin pelan
"Tau apa? saya paling gabisa lakuin hal yang emang saya ga suka apalagi kepaksa. Jadi saya harap kamu ngerti kalau hal yang saya lakuin ke kamu itu ikhlas, meskipun terkadang sikap saya menyebalkan tapi ga pernah saya ngerasa terpaksa dengan apa yang saya lakukan ke kamu Yel. Itu semua murni keinginan hati saya" jelas Rio tenang
"Tapi abang lakuin ini semua karena daddy kan? karena suruhan daddy!. Jadi please mulai sekarang stop sok perhatian karena itu makin nyakitin aku bang!"
"Maksud kamu apa sih Yel? saya emang disuruh apa sama daddy kamu?" tanya Rio semakin bingung
"Aku denger apa yang abang kemarin bicarain sama daddy!" ucap Aurel penuh penekanan
Rio pun mulai tersenyum dan mengangguk mengerti
"Oh jadi kamu menguping pembicaraan saya dan om Kenzie hm?"
"Ya-a aku gasengaja denger" jawab Aurel kaku
"Saya yakin kamu ga dengerin sampe akhir makannya kamu bisa marah sama saya, tapi saya bersyukur kamu gadenger sampe akhir nanti ketahuan lagi apa yang saya rencanain" jawab Rio kalem dan terkekeh pelan, yang justru semakin membuat Aurel bingung.
"Apasi?" ketus Aurel
"Engga papa, tapi suatu saat atau mungkin sebentar lagi juga kamu bakalan tau. Tapi stop jangan marah-marah lagi sama saya, yang perlu kamu tahu apa yang saya lakuin ke kamu itu murni keinginan saya. Meskipun awalnya om Kenzie nitipin kamu ke saya, tapi semakin saya jalanin semakin saya peduli terhadap kamu tanpa perlu di suruh om Kenzie, naluri saya tiba-tiba ingin selalu melindungi kamu Yel. Saya rasa saya mulai peduli sama kamu" ucap Rio sembari tersenyum hangat
"Maksud abang?"
"Ya tunggu aja nanti juga kamu tahu" ucap Rio yang sukses membuat Aurel semakin kesal dibuatnya
"Ish sosoan rahasia-rahasian" cibir Aurel
"Ya gapapa, ngapain juga ngasih tau kamu gapenting" ucap Rio dan tertawa pelan, Aurel pun yang mendengar perkataan Rio menganga tak percaya
"Jangan php in anak orang deh bang" kesal Aurel
"Emang saya ngasi harapan apa?" tanya Rio sok polos
"Terserah" ucap Aurel geram dan pergi meninggalkan Rio
Rio pun yang melihat Aurel pergi panik, dan segera mengejar Aurel. Niat nya hanya mengerjai dan menggoda Aurel namun gadisnya malah benar-benar marah padanya.
"Yel" panggil Rio
"Yel tunggu saya" teriak Rio kembali
Kini keduanya malah kejar-kejaran layaknya film india
"Tunggu" ucap Rio dengan ngos-ngossan yang berhasil mencekal tangan Aurel
"Apasi bang?"
"Maaf" ucap Rio menyesal
"Iya, udah kan gaada yang penting lagi? buang-buang waktu aku tauga" kesal Aurel
"Emm yaudah tunggu waktu yang tepat aja ya, semoga kamu ngerti apa yang saya maksud" ucap Rio lembut
"Ayok pulang" ajak Rio akhirnya
"Ga, mau naik taxi aja"
"Yel, kamu pergi sama saya dan pulang juga harus sama saya. Saya harus bertanggung jawab"
"Ayok" ajak Rio dan menarik pelan tangan Aurel, Aurel pun hanya bisa pasrah dan mengikuti Rio dengan lesu.
Aurel hanya bingung dengan sikap Rio yang berubah-ubah, ia hanya tak ingin berharap lebih pada sikap Rio yang sekarang. Meskipun di lubuk hatinya Aurel sangat senang, namun Aurel tidak ingin suatu saat di jatuhkan oleh kenyataan yang justru akan membuatnya sakit dan kecewa.
🦋🦋🦋
"Udah jangan mikir aneh-aneh terus" ucap Rio sembari fokus menyetir
"Emang aku mikirin apa sok tahu banget!" ketus Aurel
"Galak sekali kamu ini" ucap Rio kesal
"Ya abang yang mancing singa betina bangun" ucap Aurel tajam
Rio pun hanya menjawab dengan gumaman, karena jika ia menjawab kembali sudah di pastikan akan cek cok dengan gadis disampingnya ini.
Tak lama ponsel yang Aurel genggam pun berdering, dan Aurel pun segera mengangkatnya. Yang sukses membuat Rio kepo dan mencuri-curi pandang.
"Hallo ka Arsen?" tanya Aurel lembut, yang membuat Rio berdecih pelan.
"Oh engga kok, aku free hari ini" jawab Aurel kembali.
Rio pun yang kesal, berdehem sedikit keras. Berharap sang penelpon mendengar suaranya.
"Oh bukan itu teman ku, bukan pacarku" ucap Aurel menjelaskan pada sang penelpon, sepertinya lelaki bernama Arsen itu mendengar suara dehemannya tadi, dan menanyakan siapa dirinya.
"Oke ka see u" lalu Aurel pun menutup telponnya dan menatap Rio tajam
"Apasi berisik mulu dari pas aku telponan?" tanya Aurel jengah
"Siapa yang nelpon kamu barusan? gebetan baru kamu?" tanya Rio to the point
"KEPOO" jawab Aurel ngegas
"Saya ga ijinin kamu loh pergi dan ketemu sama si Arsen Arsen itu" ucap Rio tanpa dosa
"Dih, ngapain larang-larang emang abang siapa? pacar juga bukan" ucap Aurel menyindir, meskipun di lubuk hatinya Aurel senang Rio melarangnya. Padahal ia pergi dengan Arsen hanya untuk mengerjakan tugas kuliah bersama yang kebetulan satu kelompok dengan lelaki itu.
"Yaudah mulai sekarang kamu pacar saya!" ucap Rio tegas.
🦋🦋🦋🦋
Bersambung...Puuagiiiiii selamat hari sabtu teman-teman online ku 🥳
gimana sama part ini wkwk?
KAMU SEDANG MEMBACA
Abang Tetangga I Love U ! (END)
RomanceSequel "Suami Perfecsionis" "Abang io i love u!!!" teriak Aurel dari halaman rumahnya yang kini melihat Rio keluar rumah bersiap akan berangkat bekerja dengan setelan jas hitamnya yang menambah ketampanan Rio berkali-kali lipat. "Dasar wanita frea...