Part 6

1.7K 181 16
                                    

Mungkin sebagian orang berpikir, sesuatu yang mudah didapatkan maka mudah pula dilupakan. Semakin sulit didapatkan maka sulit pula untuk dilepaskan. Begitu pula dengan Naruto. Bagi Taka, Naruto pemuda yang sulit untuk ditaklukkan. Hatinya tidak mudah tersentuh walau tiap hari ia berusaha mendekatinya. Naruto bukanlah orang yang akan dengan senang hati menerima sosok asing apalagi ia pernah terluka.

"Kenapa kau terus mengantar jemput ku! Apa kau pengangguran huh!"
Naruto menghentakkan kakinya, ia masuk kedalam mobil hitam milik Taka. Mau menolak pun percuma, pria itu tipe pemaksa yang akan terus mengganggu jika tak dituruti.

"Jangankan hanya mengantar-jemput mu, mengantarmu kemanapun akan kulakukan baby"

"Ck, hentikan kata-kata konyolmu paman! Kau seperti pria cabul yang sedang menggoda anak dibawah umur"

Taka terkekeh, ia menjalankan mobilnya kearah sekolah. Seperti biasa mereka berangkat bersama tapi kali ini Sakura tak ingin mengganggu acara pendekatan Taka.

"Jika aku cabul maka kau sudah tidak perawan dari pertama kita bertemu"

"Jangan membahasnya lagi paman, kau tidak melakukannya padaku tapi kau menandai leherku. Apa itu termasuk tidak cabul hah!"

Taka suka, ketika Naruto mengomel dan berteriak marah padanya. Seakan dia memiliki istri yang sangat galak.

"Kau menikmatinya, kau melenguh memanggil namaku..Daddy aahh..Daddy..."

"Yah! Hentikan pak tua!"

Plakkk

Naruto memukul paha Taka dengan kencang dan membuat Taka kembali tertawa melihat reaksi Naruto.

"Hei..kenapa wajahmu memerah? Kau malu? Wah, padahal ketika kau mabuk kau jadi sangat liar..hahaha"

"Hentikan! Dasar menyebalkan!!"

Tak terasa mereka telah sampai didepan gerbang, Naruto turun dari mobil lalu menendang mobil Taka dengan kesal.
"Tidak usah lagi menjemputku!"

"I love you too..."

"Iss, dasar sinting!"

Taka tertawa, lalu menutup jendela mobilnya dan kembali menuju perusahaan miliknya.

Hubungan mereka bisa dibilang semakin dekat, karena Taka yang gigih untuk mendapatkan hati Naruto. Ia tak ingin perjuangannya sia-sia, hanya Naruto yang ia inginkan untuk mendampinginya.

Sedangkan Naruto sendiri merasa kehadiran Taka sedikit demi sedikit membuat luka hatinya mengering, ia sudah tak lagi mengharapkan Sasuke walaupun masih ada setitik rasa ketika mereka tak sengaja bertemu. Walau bagaimanapun melupakan seseorang yang menempati ruang utama di hatinya tak semudah membalikkan telapak tangan. Butuh waktu cukup lama dan butuh pengalihan rasa sakit. Bukannya Naruto memanfaatkan Taka, tapi ia tak munafik untuk mengakui jika Taka berhasil membuatnya sedikit mengakui kehadiran pria dewasa itu.

Tapi untuk memulai kembali membuka hatinya, Naruto belum siap. Ia tak ingin terluka untuk kesekian kalinya dan kali ini ia akan menguji Taka. Seberapa lama pria itu bisa bersabar untuk menunggunya.

Sasuke berada didepan kelas Naruto, ia menunggu pelajaran usai dan berniat menemui mantan kekasihnya. Ada sesuatu yang harus ia sampaikan pada Naruto tak peduli jika saat ini Ino menatapnya tajam dari bangku tempatnya duduk.

Tak beberapa lama kemudian, guru yang mengajar telah keluar. Tersisa murid yang bersiap untuk pulang, Naruto melewati Sasuke begitu saja seolah pemuda itu tak terlihat. Naruto mungkin mengira Sasuke sedang menjemput Ino. Tapi ia terkejut ketika lengannya dicekal dan secara refleks ia mengikuti Sasuke yang menariknya pergi dari kelas.

Daddy's friendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang