Part 8

1.5K 157 7
                                    

Mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang, Naomi menuju kesebuah mansion yang dulu pernah ia tinggali bersama mantan suaminya. Mansion keluarga besar yang sudah bertahun-tahun lamanya tak ia sambangi lagi.

Rasanya ia sudah tak ingin berurusan dengan keluarga brengsek itu tapi apa boleh buat, keuangannya mulai menipis dan ia tak lagi bisa berbelanja sesukanya. Selama ini ia dan Sasuke selalu mengandalkan jatah bulanan yang diberikan Taka tapi semenjak Taka berhenti memberikannya maka Naomi harus rela mengorbankan semua kesenangannya termasuk berbelanja.

Ia sampai digerbang mansion, bertemu dengan penjaga yang menghampirinya.
"Aku ingin bertemu tuan besar Uchiha"
Ucap Naomi angkuh, tatapannya tajam menatap rumah besar itu tanpa menghiraukan penjaga yang masih bingung dengan wanita yang tak pernah ia lihat itu.

"Maaf, apakah anda sudah membuat janji?"

"Lancang sekali! Kau sedang berbicara dengan menantu tuan besar Uchiha!"

"Tapi tuan besar melarang siapapun kesini kecuali putra satu-satunya"

"BRENGSEK, CEPAT BUKA GERBANGNYA SIALAN!" Naomi menggeram marah, ia tak terima diperlakukan layaknya orang asing yang notabene pernah tinggal di mansion itu walaupun akhirnya diusir.

"Ada apa ini?" Seorang pria parubaya mendatangi mereka, lalu ia terkejut ketika melihat mantan majikannya bertahun-tahun yang lalu.

"Sarutobi, cepat buka gerbangnya aku ingin bertemu tuan besar!"

Penjaga muda mengernyit tak suka, tak sopan sekali wanita itu memanggil yang lebih tua dengan sebutan hanya nama saja.

"Baiklah nyonya, tunggu sebentar"

Sarutobi pergi, disusul satpam muda yang malas meladeni wanita itu. Tak beberapa lama kemudian gerbang pun terbuka. Naomi kembali melajukan mobilnya kerumah utama.

Sesampainya disana dia disambut oleh salah seorang maid lalu dipersilahkan untuk duduk.

Pria paru baya dengan fisik khas Uchiha mendatanginya, tersenyum remeh menatap mantan menantunya itu.
"Ada apa kau merendahkan dirimu untuk menemuiku?"

"Aku disini untuk menuntut hak Sasuke!"

Pria bernama lengkap Uchiha Fugaku langsung tertawa hingga membuat Naomi sedikit menciut.
"Apa kau sedang melawak huh? Atas dasar apa Sasuke punya hak disini? Kau sudah kehabisan uang ternyata, apa anakku sudah tak mengirimimu uang? Akhirnya sadar juga bocah itu. Hahaha"

"Sialan kau pak tua brengsek, walaupun Sasuke bukan anaknya tapi dia tetap cucu dikeluarga ini! Dia berhak mendapatkan sebagian harta Uchiha!"

Naomi mengepalkan tangannya, dia sudah berdiri berhadapan dengan Fugaku yang bahkan tak terganggu dengan teriakan wanita itu.

"Sudah untung aku membiarkan Sasuke menyandang marga Uchiha. Sepertinya kau harus tau sesuatu, Itachi hanya anak angkatku. Jadi Sasuke tidak berhak sama sekali mendapatkan sepeserpun hartaku. Kau paham?! Hahahaha..lucu sekali, mengemis hanya untuk mendapatkan hak orang lain!"

Naomi tentu terkejut dengan fakta itu, ia melangkah mundur dan menatap tak percaya pada Fugaku yang seolah sedang mengejeknya.

"I-itu pasti tidak benar!! Itachi anakmu! Hanya gara-gara kami menjalin hubungan bukan berarti kau menganggapnya orang asing sialan! Sasuke tetap cucu sah mu!"

"Terserah kau saja, tapi yang perlu kau tahu aku cukup berbaik hati padamu selama ini. Ku biarkan kau hidup tenang, jangan sampai aku berbuat lebih jika kau berani menyakiti putraku lagi! PERGI DARI SINI!" Bentakan Fugaku membuat tubuh Naomi bergetar, ia menangisi nasib malangnya. Habislah dia, sudah tak ada yang bisa ia andalkan selain pekerjaannya yang hanya menjadi model. Semua itu tak cukup untuk memenuhi kebutuhan glamornya.

Daddy's friendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang