Prang!
Pecahan kaca dan tumpahan makanan mengotori lantai tepat setelah bertabrakan dengan tubuh kurus gadis cantik tersebut.
"PELAYAN CHOI!" Teriaknya membuat beberapa maid yang bertugas tersentak kaget dan menghentikan kegiatan mereka.
"SIAPA YANG MENYURUH ANAK CACAT INI KE MEJA MAKAN HAH? SIAPA?" Bentaknya dengan wajah merah penuh emosi.
Semua orang yang mendengar itu menunduk ketakutan kecuali orang-orang yang berada di meja makan.
"Jisoo ya-yang memaksa mereka nyo-nya." Ujar Jisoo ketakutan, tapi memang benar adanya dialah yang memaksa Kepala Pelayan Choi untuk mengizinkan dirinya yang mengantarkan makanan ini ke hadapan anggota keluarga Ok.
Ia rindu melihat wajah kedua orangtuanya dan kedua adik perempuannya walaupun tadi malam ia sempat melihat wajah bahagia mereka walau sebentar.
Plak!
Tamparan keras itu mengakibatkan gadis kurus tersebut terjatuh karena kerasnya tamparan yang ia terima.
"BERDIRI!" Perintahnya kepada gadis itu, tapi karena sebelah tongkatnya terjatuh agak jauh dari posisinya jatuh ia pun kesulitan untuk menggapai alat penopang tubuhnya itu.
Ia menggunakan dua tongkat sebagai penopang tubuhnya karena sebelah kakinya yang lumpuh dan juga satunya lagi yang lemah sehingga tidak mampu menopang tubuhnya sendiri.
"BERDIRI AKU BILANG SIALAN!" Kali ini ia menerima tarikan di rambutnya yang membuat kulit kepalanya terasa panas terbakar, bahkan saking berusahanya menahan sakit, air sudah menggenang tepat di pelupuk mata.
Dengan susah payah ia mencoba berdiri dengan hanya menggunakan sebuah tongkat sebagai penyandang.
Para maid tidak sampai hati melihat apa yang dialami oleh nona mudanya, bahkan ada yang sampai menitihkan air mata.
Tarikan di rambutnya yang semakin kuat membuat Jisoo seketika memejamkan matanya.
Ia bahkan tak berani mengeluarkan ringisan karena takut akan kemarahan ibunya yang ia panggil 'nyonya' itu.
"Mi-mianhae, jeongmal mianhae!" pintanya dengan menyatukan kedua tangan. Tanpa perintah, air mata yang sudah ditahan itu pun terjatuh.
"SIALAN!!" Bentaknya lagi.
"SIAPA YANG MENYURUHMU MENGELUARKAN AIR MATA TAK BERGUNA INI HAH?" Jessica mendorong kepala Jisoo menggunakan telunjuknya berulangkali setelah melepaskan rambut yang ia genggam itu.
Brak!
Terdengar suara kursi yang terdorong keras, lalu suara langkah kaki yang mendekat ke arah mereka berdua.
Srek!
Kali ini bukan Jessica lagi yang menarik rambutnya melainkan pria Ok.
"Sica-ya, makanlah!" Ujarnya lembut, "Kau sedikit pun belum menyentuh makananmu." Tunjuknya ke arah meja makan yang terdapat piring dengan makanan yang masih utuh.
"Biar aku yang mengurusnya, temani kedua anak kita." Ia tersenyum hangat kepada sang istri, lalu berubah menjadi penuh amarah saat mengalihkan pandangannya ke arah Jisoo.
"Cepat jalan!" Ujarnya dingin namun penuh tekanan.
Dengan rambut yang masih berada di genggaman Taecyeon, Jisoo pun berjalan tertatih mengikuti langkah pria Ok.
~ I M H E R E ~
Bugh!
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Here | JISOO
Fanfic[ O N H O L D ] Sekali saja, bisakah kalian juga melihat ke arahku? Aku ada disini. . . . [WARNING!] Cerita hanya karangan semata, murni dari hasil pemikiran penulis. Tidak pernah bermaksud untuk menyinggung pihak-pihak yang bersangkutan. Jika tidak...