Cuaca panas tidak menyurutkan semangat gadis itu dalam melakukan pekerjaannya.
Selagi itu tidak merugikan dan menghasilkan uang, ia akan melakukan pekerjaan itu dengan sepenuh hati.
Menari menghibur orang yang berlalu lalang dengan kostum andalan, Jisoo juga membagikan selebaran yang berisi promosi untuk toko yang membayarnya.
Brak!
Tubuh berbalut kostum beruang itu seketika terjatuh ketika beradu dengan tubuh seorang gadis yang tidak sengaja menabraknya.
Dengan susah payah Jisoo berusaha bangkit dan ia begitu terkejut ketika melihat wajah seorang yang menjadi pelaku penabrakan itu.
"Jiwon-ah." Bisik Jisoo.
Hap!
Hampir saja gadis itu berlalu pergi sebelum Jisoo berhasil menahan pergelangan tangannya.
"Lepaskan!"
Jiwon berusaha melepaskan cekalan tangan Jisoo yang begitu erat. Wajah cantik itu tampak dipenuhi dengan peluh yang membanjiri. Raut panik juga dapat Jisoo tangkap dari air muka Jiwon.
Tangan Jisoo menunjuk ke arah deretan tempat sampah yang tidak jauh dari tempat mereka berdiri.
Paham dengan maksud arahan itu, Jiwon pun segera bersembunyi di balik sana.
Tidak lama setelah sang adik berhasil ia sembunyikan. Jisoo melihat kehadiran dua orang pria berbadan kekar dan berwajah sangar berlari kearahnya.
"Sialan, kita kehilangan jejak gadis itu."
"Apa yang harus kita lakukan?"
Jisoo mendengar percakapan kedua orang itu dengan jelas.
Ia mempertajam indranya guna mendengar hal apa saja yang diperbincangkan kedua pria itu.
"Jangan katakan apapun pada tuan, cukup diam. Jika terdesak, katakan saja kita masih dalam proses pencarian." Dan keduanya pun berlalu dari sana.
Jiwon yang menyadari hal itu pun kontan bernafas lega. Akhirnya, ia bisa lepas dari kejaran orang asing itu yang dapat ia pastikan sebagai saingan bisnis Keluarga Ok.
"Terima kasih."
Lambaian tangan Jisoo berikan sebagai balasan. "Ini punyamu."
Si tengah Ok memberikan tongkat Jisoo yang tadi sempat terjatuh yang bahkan sang empu pun tidak menyadarinya.
"Aku pergi dulu, sampai jumpa!"
Jisoo mengiringi kepergian sang adik dengan tatapan yang terus mengarah pada punggung Jiwon hingga tenggelam ke dalam kerumunan orang banyak.
Di dalam kostum itu Jisoo tersenyum, akhirnya ada satu hal yang berguna bisa ia berikan pada sang adik.
~I.M.H.E.R.E~
Tubuh kurus itu tampak setia berbaring di atas tempat tidur.
Bahkan keringat yang tadi membanjiri tubuh kini sudah kering akibat terlalu lama dibiarkan.
Pikirannya melayang pada kejadian yang baru saja ia alami.
Mengingat perihal itu saja mampu menimbulkan senyum di wajah serta memberikan rasa tenang di hati gadis yang terkenal akan sikap dinginnya.
"Ah, lupakan! Kenapa aku harus memikirkan dia. Itu hanya suatu kebutulan yang sama sekali tidak terduga." Jiwon berusaha menyadarkan diri dari pikirannya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Here | JISOO
Fanfictie[ O N H O L D ] Sekali saja, bisakah kalian juga melihat ke arahku? Aku ada disini. . . . [WARNING!] Cerita hanya karangan semata, murni dari hasil pemikiran penulis. Tidak pernah bermaksud untuk menyinggung pihak-pihak yang bersangkutan. Jika tidak...