Restoran yang mereka kunjungi saat ini merupakan milik Jessica, ia mendirikannya hanya selang beberapa bulan saja. Tapi, restoran itu sudah berkembang dengan cukup baik.
Restoran ini menyediakan makanan yang mewah serta sering dikunjungi oleh kalangan selebritas dan juga orang penting negara, tak jarang mereka juga mengadakan meeting disana.
Ruangan yang mereka tempati ini memang disediakan khusus oleh Jessica untuk keluarganya, dan yang bisa memasukinya pun tidak semua orang hanya keluarga inti Ok sajalah yang diperkenankan kecuali mereka mengajak anggota keluarga yang lain.
"Tumben sekali anak-anaknya appa pulang cepat? Kenapa bisa?" Tanya Taecyeon setelah mereka memesan makanan.
"Para guru sedang melakukan rapat untuk ujian nanti, karena itu kami diizinkan pulang terlebih dahulu." Jawab Jiwon dengan wajah datarnya.
Gadis ini memang selalu menunjukkan ekspresi datar, kapan dan dimana pun itu, kepada siapapun dia berbicara wajah datar adalah andalannya.
Bukan karena dia tidak menyukai lawan bicaranya atau membenci mereka, hanya saja dia sudah terbiasa dan terlanjur nyaman dengan ekspresi tersebut.
Makanan yang telah mereka tunggu pun akhirnya datang, dengan tenang dan sedikit diselingi candaan mereka memakan hidangan itu semua dengan hikmat.
Drt!
Drt!
Kini atensi mereka teralihkan oleh suara ponsel yang berdering menandakan sebuah pesan masuk.
Jessica memandang Taecyeon meminta izin untuk mengaktifkan ponselnya dan mengecek pesan yang masuk.
New Email
Ia mengklik pesan tersebut, disana tertulis jadwal pemotretan untuk tema baju yang baru saja ia rancang.
Ia mematikan kembali ponselnya dan memasukkannya ke dalam tas.
"Siapa?" Tanya Taecyeon.
"Hara." Jawabnya, "Eomma ingin mengatakan sesuatu kepada kalian. Bolehkah?"
"Tentu saja eomma." Jawab Gyuri namun masih fokus pada makanan di hadapan.
Ia juga melihat ke arah Taecyeon serta Jiwon, terlihat bahwa mereka mengangguk memberi izin.
"Eomma baru saja menyelesaikan rancangan eomma, bertema Family for Every Kids nantinya hasil dari penjualan produk ini juga akan disumbangkan ke beberapa badan amal."
"Dan eomma ingin kita secara langsung ikut berpartisipasi dengan menjadi modelnya, kalian mau kan?" Tanya Jessica penuh harap.
"YA, TENTU SAJA!" Jawab Gyuri penuh semangat yang membuat ketiga orang lainnya hampir saja terlonjak kaget.
"Astaga Gyuri-ah, kau membuat appa terkejut." Ucap Taecyeon dengan mengusap dada berusaha menenangkan dirinya sendiri.
"Hehe, mianhae." Sedangkan Jessica dan Jiwon hanya dapat menggeleng melihat tingkah bungsu Ok ini.
"Appa dan Jiwon setuju kan?" Tanya Jessica memastikan.
"Tentu!"
"Iya!"
Lalu Jessica pun memberitahukan jadwal pemotretan itu dilanjutkan dengan bincang-bincang hangat antara orang tua dan anaknya.
~ I M H E R E ~
Hari sudah beranjak sore, matahari pun sudah tampak hampir terbenam.
Namun tubuh kurus itu sedikit pun belum terisi oleh makanan.
Ia tidak berani mengambil makanan yang ada di dapur karena takut akan dimarahi oleh para pemiliknya.
Padahal para maid sudah berbaik hati menawarkan, namun dia menggeleng menolak pemberian mereka. Dengan pasrah para maid itupun menuruti permintaan nona muda mereka itu.
"Nona Jisoo, ayo makan dulu! Tuan dan nyonya sedang tidak ada di rumah, Nona Jiwon dan Nona Gyuri juga tidak ada. Jangan takut! Ayo makan! Nona harus mengisi perut terlebih dahulu, jika tidak anda akan sakit nantinya." Bujuk Kepala Pelayan Choi karena sedari tadi Jisoo menolak tawaran para maid lainnya.
Jisoo tidak diizinkan untuk mengonsumsi makanan yang sama dengan anggota inti keluarga Ok, mereka merasa jijik jika harus berbagi dengan Jisoo yang notabene pembawa sial menurut mereka.
Kepala keluarga Ok juga melarang para maid untuk memberikan Jisoo makan, jika ada yang berani melanggar mereka tidak akan segan-segan untuk memecat mereka.
Tapi jika suasana hati Taecyeon dan Jessica sedang baik, ia akan diberikan makanan basi.
Dengan senang hati Jisoo menerimanya, daripada tidak makan sama sekali pikirnya.
Bahkan nasib baik lebih memihak hewan peliharaan keluarga Ok, mereka akan membeli makanan yang sehat dan mahal untuk para peliharaan.
Jisoo sendiri sebenarnya memiliki sebuah pekerjaan, yaitu sebagai badut penghibur yang menyebarkan selebaran.
Pekerjaan itu cukup sulit untuk Jisoo karena fisiknya yang kurang ini. Ia harus memakai kekuatan ekstra untuk memakai baju badut berupa boneka beruang dengan bobot yang sangat berat itu.
Untung saja kostum badut beruang itu juga dilengkapi dengan tongkat dengan ukuran yang sesuai sehingga dia sedikit lebih mudah dalam bergerak melaksanakan tugasnya.
Dan gaji yang diberikan pun per minggu, karena selama satu minggu ini ia tidak bekerja jadilah ia tidak mendapatkan pemasukan yang membuat ia harus menahan rasa lapar itu dengan meminum air keran yang berada di sebelah kamarnya.
"Aniya ahjumma, aku tidak lapar." Tolak Jisoo lembut, ia tidak ingin dirinya menjadi penyebab Kepala Pelayan Choi diberhentikan dari pekerjaannya.
Jisoo kembali melanjutkan tugasnya, yaitu menyapu halaman belakang. Namun, hampir saja ia terjatuh jika Kepala Pelayan Choi tidak menahannya.
Wajah gadis itu tampak pucat, ia juga terlihat meringis ketika merasakan serangan yang menyebabkan rasa sakit di kepalanya.
"Gwaenchana nona?" Tanya Kepala Pelayan Choi dengan penuh khawatir.
"Ne, keokjeonghaji maseyo." Ucapnya sambil menganggukkan kepala.
Kepala Pelayan Choi membantu Jisoo untuk duduk di sebuah kursi, lalu ia berjongkok di hadapan gadis kurus itu.
"Nona makan dulu ya?" Bujuk Kepala Pelayan Choi kembali, namun lagi dan lagi Jisoo menolak bujukan ahjumma kesayangannya itu.
"Tidak usah ahjumma, aku sudah kenyang."
"Tapi~"
Sebelum Kepala Pelayan Choi melanjutkan ucapannya, Jisoo segera menggeleng dan memberikan senyum manisnya.
"Appa, eomma dan adik-adik akan pulang sebentar lagi bukan? Ahjumma langsung ke dapur saja, lagipula sebentar lagi aku juga menyelesaikan tugasku. Jangan khawatir!"
Kepala Pelayan Choi pun menuruti perkataan Jisoo, ia harus segera menyiapkan makan malam untuk anggota keluarga Ok yang seharian ini sibuk beraktifitas di luar.
Di dalam hatinya ia selalu berdoa agar suatu saat nanti orangtua Jisoo dapat menerima Jisoo dengan segala kekurangannya dan memberikan apa yang gadis baik hati itu butuhkan, yaitu kasih sayang dan dukungan dari keluarganya.
Rasa lapar ini selalu Jisoo tahan, walau tak jarang akibat yang diterimanya yaitu sakit yang luar biasa.
Ia selalu berusaha bersyukur setidaknya ia masih bisa diberi tempat untuk berteduh, masih dapat mengisi perutnya walau hanya dengan air saja.
~ I M H E R E ~
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Here | JISOO
Fanfic[ O N H O L D ] Sekali saja, bisakah kalian juga melihat ke arahku? Aku ada disini. . . . [WARNING!] Cerita hanya karangan semata, murni dari hasil pemikiran penulis. Tidak pernah bermaksud untuk menyinggung pihak-pihak yang bersangkutan. Jika tidak...