Tingkah mu berhasil mencuri perhatianku.
Andai ku bisa ke masa lalu, ku ingin mengubah semuanya.Pagi ini, arka mengendarai mengendarai motor sport nya dengan kecepatan sedang. Tidak butuh waktu lama ia sudah menempatkan motornya di parkiran.
Di parkiran sekolah, ia sudah di sambut heboh oleh siswi siswi di sekolah SMA Garuda. Hanya dengan melihat wajah datarnya arka membuat mereka senang. Aneh bukan? Itulah cewe. Suka nya yang dingin. Soalnya kalo panas bisa² makin meleleh hati nya.
Arka turun dari motornya, kemudian membuka helm nya. Dan tak lupa membenarkan rambut lembat nya dengan jari. Menatap spion sebentar lalu pergi meninggalkan suara gaduh dari siswi - siswa disana.
Sekolah arka merupakan salah satu SMA yang terbilang favorit. Gedung sekolah megah, halaman luas, bahkan kolam ikan nya sebesar kolam renang. Belum lagi pohon² dan rerumputan yang keliatan nya sangat nyaman untuk beristirahat.
Langkah nya ringan. Namun, karna terlalu fokus menatap ponselnya tak sengaja dia menabrak seorang perempuan yang ada di depannya hingga bertumpu di dada bidang nya. Perempuan itu menatap nya lekat, seakan mengisyaratkan kalo dia kagum terhadap nya. Membuat nya kehabisan kata. Akhirnya perempuan itu menyadari. Ia meminta maaf. Namun mood nya tiba² berantakan. Tanpa perasaan ia mengeluarkan apa yang ada di fikiran nya.
Hingga ada seseorang yang memanggil nya.
***
"Gue jelasin aturan mainnya, kalian di minta mencari kertas origami yang di dalamnya terdapat nama pengurus OSIS yang harus kalian minta parafnya." Jelas Bisma.
"Waktu kalian cuma 10 menit. Di mulai sekarang!!" Ucap arka.
Semua siswa berhamburan mencari apa yang diminta pemandu mereka.
Ada yang mencari nya di bebatuan, ada yang di lorong, ada yang di atas pohon, bahkan ada yang di sela² selokan. Seperti sekarang ini, gadis cantik bernama Acha sedang berusaha dengan susah payah untuk mengambil kertas yang ia yakini kalo itu kertas yang dia cari.
Dengan jari² lentik nya ia berusaha sekuat tenaga untuk mengambil kertas itu. Akhirnya, kerja keras pun membuahkan hasil. Ia berhasil mengambil kertas itu dan segera melihat isi di dalamnya.
"Lo liatin apa ka?" Tanya Bisma.
"Orang"
"Gue tau kali, Lo lagi liatin dia?" Tanya Bisma sambil menunjuk gadis yang tengah kegirangan karna berhasil mendapatkan apa yang di inginkan.
"Siapa?"
"Itu?! Lo suka sama dia?" Tanya Bisma.
"Najis"
"Jangan gitu ka, awalan najis. Ehh tau nya saling suka" kata Bisma.
Arka menatap tajam Bisma, hingga Bisma ga berani untuk membuka suaranya lagi.
"Serem amat tatapan lo. Gue pergi aja dah. Bye!!" Kata Bisma lalu pergi meninggalkan arka yang masih menatap nya.
Tak lama Bisma pergi tiba² banyak siswi yang mendekati arka, seperti mencoba menghalangi pandangan arka dari gadis itu.
"Waktu kalian 2 menit lagi, cepat cari pengurus OSIS yang namanya tertera di kertas Kalian" Dela, sang ketua OSIS berseru lantang.
Acha pun berlari menghampiri seorang cowok yang sedang di kerumuni banyak anak baru. Karna Acha orang nya mager an, ia pun memilih duduk di kursi dekat situ.
"Ngapain?" Tanya arka begitu pada bubar.
"Ehh - maaf ka tadi saya mau minta tanda tangan, tapi berhubung rame tadi. Jadi saya menunggu" jelas Acha.
Arka mengambil kertas yang di pegang acha.
Sambil menunggu arka menyelesaikan paraf nya. Acha mencoba mengungkit kejadian tadi pagi. "Eum- ka, soal tadi pagi saya minta maaf ya" kata Acha.
Arka mendongak. "Ga butuh" ujar nya lalu mengembalikan kertas nya. Dan pergi gitu aja.
"Rese banget si jadi cowo. Tapi cakep banget!! Gimana bisa marah coba. Yang nabrak bak pangeran kodok" gumam nya sambil membayangkan wajah arka tadi.
Hallo semua!!
Apa kabar? Baik lah ya wkwk.
Btw makasih banyak buat yang sudah mau membaca ini cerita.
Maaf yaa tak revisi keseluruhan, jadi Banyak yang beda. Tapi ga ppa lah yaa yang
penting cerita nya ga bosenin😅🙏🏻Minta saran nya ya teman². Siapa tau aku salah ngetik apa ada kata ga nyambung mohon di komen ada di paragraf nya. Aku pasti langsung revisi lagi☺️
Terimakasih banyak💜 minta vote dan komen nya teman.
Happy reading ✨
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak Senior
Teen Fiction"lo lagi!! Pergi dari hadapan gue, mulai sekarang jangan tunjukin wajah Lo di depan gue lagi" "Apa salahku?" *** "Gue suka sama lo" "Maaf, tapi aku tidak bisa" *** "aku akan menghilangkan kekhawatiran itu" "Terimakasih ka senior" "Hei berhenti...