EMPAT : KESALAHAN

16 2 0
                                    

Aku hanya ingin kamu menyukai, bukan membenci.
Jangan buat aku pergi.





Acha sedang menghabiskan waktu istirahat nya di taman yang penuh dengan rerumputan. Ia memang sangat jarang ke kantin, karena ia tidak suka keramaian.

Di taman dia bisa menghabiskan waktunya dengan mendengarkan musik favorit nya. Karna ia masih baru, jadi dia masih belum hafal keseluruhan tempat nya.

Bel berbunyi. Para siswa dengan name tag menggantung di leher masing masing berlari lalu berbaris rapi sesuai regunya.

Salah satu anggota OSIS itu berbicara tentang peraturan yang harus di taati oleh murid baru.

"Ka Arka mana yaa" gumam Acha sambil celingukan mencari keberadaan Arka.

"Yang tidak memperhatikan, silahkan untuk maju ke depan!" Kata Cici geram karna banyak anak yang mengobrol dan tidak memperhatikan kakak senior nya.

Acha terkejut, karna tiba - tiba ada yang menunjuknya. Merasa itu tidak benar, ia pun mengelak. "Bukan saya ka? Saya dari tadi diam" kata membela diri.

"Mulut kamu diam, tapi badan kamu ga diam. Udah!! Cepat maju ke depan" kata senior itu menarik baju Acha.

Dengan langkah gontai ia maju ke depan sembari menunduk kan wajahnya.

Saat di depan, ia merasa terintimidasi karna banyak Mata yang terarah padanya.

Untung saja, ada sahabat baik nya maju ke depan. Berdiri di samping nya dan mencoba menenangkan nya. "Gue disini. Tenang aja" ujar nya.

Acha mendongak kan wajahnya "Alex, thanks" katanya sambil tersenyum.

S

ebenarnya, bukan hanya dia dan Alex yang maju ke depan. Beberapa murid baru ikut berjajar di samping kiri dan kanannya, tetapi ~ Acha memperhatikan sekeliling nya~ kebanyakan cowok.

"Ka, Del, bawa adik-adik ini ke aula! Kalian tentuin deh hukumannya di sana." Suruh Cici.

Acha berjalan bersama yang lainnnya menuju aula.

"Ayo baris yang rapi!" Seru dela dengan suara tegas. Anak anak baru itu berbaris dengan rapi.

"Mau kasih hukuman apa nih, ka?" Tanya dela kepada Arka.

"Serah Lo" jawab Arka malas.

"Lari keliling aula aja lima kali, gimana?" Tanya dela lagi.

"Yaudah!! cowok semua kan?" Tanya Arka.

"Ada cewek tuh dua," jawab dela. Acha yang merasa dirinya cewe disana pun mendongak, dan mencari cewe satunya.

"Yang cewe angkat tangan!" Perintah Arka. Acha dan cewe satunya pun mengangkat tangannya.

"Bisa lari kan?" Tanya arka dengan wajah datarnya.

Acha terdiam. "Ka arka!! OMG dia khawatirin gue?"batin Acha dalam hati

"Bisa lari ga?!!" Bentak arka. Membuat perhatian nya teralihkan ke mereka berdua.

Kakak SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang