Ingin ku ungkap segalanya. Namun, terlanjur kamu membencinya.
Maafkan aku.
Arka pergi ke rooftop. Ia mengumpulkan semua rekan² nya bermaksud meminta solusi Atas kejadian tadi. Ga biasanya ia berunding begini. Hanya saja ini cewek, arka tidak ingin mengulang kejadian yang lalu. Jadi ia ingin meminta masukan dari teman²nya.
Arka menceritakan kejadian di lapangan tadi kepada teman-teman nya dengan harapan membuat rasa bersalah nya itu berkurang walau sedikit. Ketiga cowok-cowok keren yang bersama Arka yaitu, Bisma, Ryo dan Devan.
Mereka juga termasuk famous di sekolah. Mereka berbeda kelas namun satu organisasi yang sama. Yaitu OSIS. Mereka juga membentuk band. Yang bernama "Eclipse". Dan arka adalah vokalis di band itu.
Arka berbicara dengan perlahan. "Lo semua tau kan? Gua habis bikin nangis anak orang. Guys, asli gue ga tau itu bakal terjadi.!" Arka menjelaskan, lalu bersandar.
Hening. "Tapi bukannya tu cewek suka sama Lo ya ka?" Tanya Ryo. Arka menegangkan Tubuhnya, tidak suka mendengar pertanyaan itu. "Suka? Dia udah punya pacar kali"
"Serius? Siapa?" Kini Devan yang bertanya. "Jangan² orang yang nempel² Mulu sama Acha" lanjut nya.
Bisma menggelengkan kepala. "Bukan, dia sahabat nya" jawabnya santai.
"Ayolah bisma!! mana ana sahabat cewe cowo. Pasti nih yaa diantara mereka ada yang suka. Atau bisa jadi mereka saling suka" ujar Ryo.
Arka berfikir sejenak. Mengingat waktu di ruang aula. Ia memang mendengar, kalo Alex adalah sahabat nya. Tapi di sisi lain, ucapan Ryo ada benarnya juga.
"Lo suka sama dia?" Pertanyaan Bisma mendadak, membuat arka menatap nya aneh.
"Suka? Najis kali"
"Kalo najis kenapa Lo cium tu cewek?" Tanya Bisma lagi. "Terang terangan lagi" lanjut nya.
"Gue udah bilang!! Itu ga sengaja!!" Arka semakin emosi atas penuturan Bisma.
"Sabar ka!! Sabar!! Kalo Lo emang ga sengaja. Knapa Lo marah?" Kini Devan yang mencoba menenangkan namun juga memanaskan.
"Ngaco deh kalian semua! Gue kesini minta solusi. Bukan mojokin gue, antara suka dan ga suka sama tuh cewe. Paham?!"
"Gue mau ngasih solusi nih" kata Devan.
Hening sejenak. Mereka menunggu kalimat yang akan dilontarkan Devan.
"Solusi apaan?" Tanya Ryo.
"Gini aja, kita ga tau kan kalo Acha sudah punya pacar ato belum. Gimana kalo kita taruhan" kata Devan. Mereka berfikir sejenak.
"Gue ga mau!!" arka menolak mentah² solusi dari Devan. Lalu pergi meninggalkan mereka. Namun, langkah nya terhenti saat ada yang menyeru "Lo takut?". Arka pun membalikkan badannya dan kembali ke tempat ia duduk tadi.
"Maksud Lo apa bis?" Tanyanya dengan nada sedikit emosi.
"Denger dulu!! Gini aja, dalam satu Minggu ini, Lo harus bisa dapetin maaf dari dia. Kalo Lo bisa dapetin maaf dari dia, gue bakal ngasih mobil sport gue!!" Devan merasa gemas sama arka yang cuma diam ga ada respon. "Gimana ka?"
Perlu kalian ketahui, ortu Devan adalah sultan jadi dia otomatis juga sultan. Memberi arka mobilnya satu tidak ada mengurangi tingkat kekayaan nya.
Anak anak lain penasaran, menunggu jawaban dari arka.
Entah ada angin mana Devan tiba² ngajak taruhan. Memang sebenarnya Devan tidak terlalu suka sama arka. Ia merasa iri, karna arka lebih Populer dari nya. Pdahal kalo di lihat dari wajah masih ganteng-an dia. Pikirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak Senior
Teen Fiction"lo lagi!! Pergi dari hadapan gue, mulai sekarang jangan tunjukin wajah Lo di depan gue lagi" "Apa salahku?" *** "Gue suka sama lo" "Maaf, tapi aku tidak bisa" *** "aku akan menghilangkan kekhawatiran itu" "Terimakasih ka senior" "Hei berhenti...