Part 5

1.9K 185 1
                                    

Perjalanan kali ini terasa lebih panjang di banding perjalanan mereka sebelumnya, mereka sampai harus menghabiskan waktu kurang lebih tiga hari untuk mencapai portal keempat yang di maksud. Selain karena jalan yang rumit, juga karena salah satu diantaranya mengalami luka parah yang sepertinya mengakibatkan hilangnya kekuatan yang dimilikinya.

"jika kalian mau, tinggalkan saja aku." ujar Chris yang sepertinya mulai kehilangan kepercayaan dirinya

"tidak, tidak bisa. Kenapa kau berpikiran buruk seperti itu sih, kami tidak mungkin meninggalkan dirimu begitu saja" ujar Jann kesal

"Jann benar Chris, kau bagian dari kami. Mana mungkin kami melepaskanmu" Javina menambahkan

"tapi sekarang aku sudah tidak mempunyai apa-apa. Aku tidak bisa membantu apa-apa. Kalau aku masih ikut, yang ada aku malah akan menghambat kalian. Mungkin saja kalian tidak akan bisa keluar dari tempat terkutuk ini, dan kalian tentu tau apa akibatnya bagi penduduk di sini dan keluarga kita bukan. Aku tidak mau kehadiranku menghambat perjalanan kalian."

"terserah padamu sajalah, Chris. Jangan harap aku mau berdekatan denganmu lagi" seru Jann sambil berlalu meninggalkan teman-temannya

"Jann. Tunggu! Bukan itu maksudku" seru Chris berusaha menahan kepergian Jann.

Jann berlalu begitu saja seakan tidak mendengar seruan Chris padanya.

"Chris, dengarkan aku. Kita tidak mungkin bisa keluar tanpa dirimu. Kau bagian dari kami. Jika kau tinggal, kami tidak akan bisa keluar dari pulau ini. Kita ini satu paket, Chris. Kami akan berusaha sebisa kami, kau harus membantu juga tentunya. Kita berjuang bersama mengalahkan portal penentu ini. Ini saatnya kita tunjukan kemampuan kita, berjuang sampai akhir. Sekalipun kita tidak berhasil, setidaknya kita sudah berusaha. Tuhan pasti bisa melihat kesungguhan kita. Percayalah, sampai kapanpun hal yang baik akan selalu menang" ujar Javina bijak

"terima kasih Jav, aku berjanji akan berusaha sebisaku. Demi kalian, demi penduduk hutan dan demi keluarga kita." ujar Chris akhirnya

Mereka meneruskan perjalanan mereka ke portal keempat, namun di tengah jalan. Mereka kembali bertemu dengan Ibu Karin.

"Ibu? Kenapa ibu bisa di sini? Bukankah tempat tinggal ibu di gubuk dalam portal kedua?"

"ibu kan bisa berjalan menembus portal itu, kecuali portal keempat tentunya. Penduduk di hutan ini di beri kunci rahasia untuk membuka portal kedua dan ketiga. Tetapi kunci itu tidak bisa menembus portal keempat dan pertama."

"ohh... begitu ternyata."

"ini, ibu kasih kalian seorang satu botol minum. Semoga bermanfaat. Ibu pergi dulu ya."

"iya bu, terima kasih minumnya bu."

Setelah Ibu Karin berlalu dari hadapan mereka, mereka masing-masing meminum minuman tersebut.

Saat itu juga, terdengar suara dari benak mereka.

"anak-anak, ibu membuat ramuan ini untuk memberitahukan kalian suatu hal. Kalian semua bisa mendengar suara ibu ini, kecuali Carlos yang di samping kalian tentunya."

"kalian akan menghadapi Ratu Kegelapan di portal penentu. Ibu harap kalian bisa melewati itu dengan baik. Ibu akan beri kalian kuncinya"

"ikuti kata-kata ibu ini, di bagian utara sebuah padang rumput luas, kalian akan menemukan sebuah batu yang bentuknya unik. Di belakang batu itu terdapat sebungkus bubuk penghancur."

"ambillah bubuk itu, simpan bubuk itu dengan sebaik-baiknya. Jangan di keluarkan sebelum kalian mencapai portal penentu."

"saat kalian sudah bertemu Ratu Kegelapan, alihkan perhatian Sang Ratu, salah satu dari kalian harus menyelundup ke dalam ruangan Sang Ratu untuk membubuhkan bubuk penghancur itu ke cermin milik Sang Ratu. Tanpa cermin itu, Sang Ratu tidak akan memiliki pertahanan, serang dia dengan kekuatan yang kalian punya. Ia akan hancur dengan sendirinya. Semoga berhasil. Doaku akan selalu mengiringi perjalanan kalian anakku."

The Power of FriendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang