-10 ARMALUNA-

18K 1.7K 60
                                    




Ω ᴀʀᴍᴀʟᴜɴᴀ Ω
-𝕕𝕖𝕞𝕠𝕟𝕫𝕚𝕟 𝕡𝕣𝕖𝕤𝕖𝕟𝕥-

Ω ᴀʀᴍᴀʟᴜɴᴀ Ω-𝕕𝕖𝕞𝕠𝕟𝕫𝕚𝕟 𝕡𝕣𝕖𝕤𝕖𝕟𝕥-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




⸺ ♠ ⸺


Di luar hujan cukup deras membasahi tanah Neoridia. Malam sudah sangat larut, namun pupil Jaehyun belum sama sekali terasa lelah. Dalam dekapan, Omeganya tertidur nyaman berbantalkan lengan sang Alpha. Tak henti Jaehyun membelai lembut surai Jeno.


Mata yang lebih muda terlihat membengkak, Jaehyun semakin merasa bersalah. Jeno tidak mengatakan apapun, setelah pelukan mereka di ambang pintu kamar. Saat Jaehyun menggiring tubuh yang lebih kecil kembali berbaring di ranjang, dalam sekejap mata Jeno terpejam lelap. Raut kelelahan tergurat jelas di wajah Jeno yang sedikit memucat.


Jika Jaehyun boleh berkata jujur, ia menahan mati-matian tarikan nafsu yang terpancing menggebu, saat berada dekat dengan Jeno. Tidak, Jaehyun bukan pria rendahan yang mencuri kesempatan disaat Omeganya terlelap nyenyak. Tidak lagi Jaehyun membuat Jeno mengalami trauma. Mendapatkan kembali hati Omega dalam dekapan, adalah misi utama Jaehyun.


"Kau menawan Jeno... mengapa aku tidak menyadari hal itu sejak awal?"

Ibu jari dibawa mengusap rahang, lalu perlahan menyentuh ranum merah muda favorit sang Alpha.


"Kau milikku. Hanya milikku. Lunar untukku!"


Jeno melenguh dalam lelap, saat usapan Jaehyun membuatnya merasa tergelitik. Jaehyun berhenti melakukannya. Membawa tubuh Jeno masuk ke dalam dekapan, dua jelaga kelam milik Jaehyun perlahan turut terpejam. Menyusul Jeno terlelap nyaman. Malam ini, akan menjadi malam dengan tidur paling nyenyak bagi Jaehyun juga Jeno.





⸺ ♠ ⸺





Di pagi hari yang cerah, pada keesokan harinya... dahi seorang Omega bertaut, merasakan sesuatu cukup berat melilit tubuhnya. Pinggang ramping tertarik lebih dalam, menelusup masuk pada pelukan sang Alpha. Seketika, degup jantung berpacu lebih cepat, memunculkan rona merah pada kedua pipi tirus milik Omega. Mengingat semalam ia dengan mudah jatuh tertidur, Jaehyun mengusap punggung berupaya meredakan tangis.


Jeno mendusal di dada bidang putra Armor, tidak ingin menunjukan wajah dengan gurat malu tercetak jelas di hadapan Jaehyun. Berusaha tetap terpejam, disaat Jaehyun menyadari bahwa Jeno telah terjaga.

"Aku tahu kau sudah bangun," bisikan Putra Armor terdengar serak.

Jeno menggeleng, membuat Jaehyun terkekeh gemas dalam keadaan setengah sadar. Telapak tangan dibawa mengusap puncak kepala yang lebih muda. Sedikit kebas karena Jeno menjadikan lengannya sebagai bantalan.

"Kau harus pergi ke Akademi bukan?"

Lagi-lagi Jeno menggeleng, ia tidak ingin lagi menghadapi hal-hal tidak menyenangkan di akademi.

ARMALUNA ☑️[END] {JAENO}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang