-29 ARMALUNA-

8K 931 37
                                    

♠

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ω ᴀʀᴍᴀʟᴜɴᴀ Ω
-𝕕𝕖𝕞𝕠𝕟𝕫𝕚𝕟 𝕡𝕣𝕖𝕤𝕖𝕟𝕥-

Ω ᴀʀᴍᴀʟᴜɴᴀ Ω-𝕕𝕖𝕞𝕠𝕟𝕫𝕚𝕟 𝕡𝕣𝕖𝕤𝕖𝕟𝕥-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


⸺ ♠ ⸺


               Malam semakin larut, bunga yang diberikan Jaehyun mengeluarkan semerbak wangi menenangkan. Aromanya berhasil menarik kesadaran Jeno begitu cepat. Dalam tidurnya Jeno melenguh, tubuhnya bagai dibawa lari kencang pada cuaca dingin musim gugur Asterias. Ryuu, Omeganya berlari menembus hutan perbatasan utara Asterias. Tersentak bangun, dahi Jeno berkerut dalam, ingatannya terakhir kali berada di atas tempat tidur seorang diri, lalu terlelap kelelahan. Ada apa gerangan? Mengapa dirinya berada dalam diri sang Omega Lunar tepat di tengah hutan? Kapan dirinya melakukan shift dengan Ryuu? Apakah Jeno sedang bermimpi?

"Ryuu... pssstt!"

"Diam Jeno!"

"Ada apa? Bisakah kau jelaskan padaku?"

"Lari!"

"Untuk apa berlari? Ada yang mengejar kita kah?"

"Menemukan Armor Yunho segera!"

"Apa maksudnya Ryuu?"

"Kacau! Asterias sedang kacau!"

"Aku tidak mengerti... ada apa?"



Srettt!

Ryuu menghentikan langkah tiba-tiba. Dari mata Omeganya, Jeno dapat melihat di depan sana sosok serigala Alpha dikepung oleh kawanan. Tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi, Jeno diam memperhatikan. Bertanya pada Ryuu pun percuma. Mengedar sekeliling, wajah wajah yang tidak Jeno kenali berada di sana. Ingin pecah kepala Jeno memikirkannya.

Geraman hewan buas memasuki gendang telinga. Di tengah lingkar kawanan, datang seekor Alpha bersurai abu-abu gelap dengan garis surai hitam pada ekornya. Kawanan memperluas lingkaran tanpa diperintah. Mundur satu persatu, membentuk ruang tarung bagi mereka para gladiator tanpa pedang.

ARMALUNA ☑️[END] {JAENO}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang