-37 ARMALUNA 🔞-

17K 993 15
                                    

♠

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ω ᴀʀᴍᴀʟᴜɴᴀ Ω
-𝕕𝕖𝕞𝕠𝕟𝕫𝕚𝕟 𝕡𝕣𝕖𝕤𝕖𝕟𝕥-

Ω ᴀʀᴍᴀʟᴜɴᴀ Ω-𝕕𝕖𝕞𝕠𝕟𝕫𝕚𝕟 𝕡𝕣𝕖𝕤𝕖𝕟𝕥-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


⸺ ♠ ⸺


              Ryuu berjalan tepat di depan serigala Jeffrey. Mata nyalang milik Jeffrey menatap tajam serigala-serigala Alpha yang melirik ke arah Omeganya. Tidak ada pembicaraan di antara mereka. Cerita panjang pada hari itu akan sulit untuk terlupakan. Pikiran-pikiran kalut menghantui Jeno.

Sebagai sang Lunar, bahkan Jeno tidak mengetahui apa yang sedang dipikirkan Alphanya sekarang.


Sedih? 


Marah? 


Kecewa?


Jeno ingin tahu namun begitu enggan bertanya.

Pada kastil Armor, terlihat beberapa pelayan Beta mulai membereskan kegaduhan dibantu para ksatria Gamma.

Ryuu melakukan shift diikuti oleh Jeffrey. Mereka berada di depan kamar utama.

"Masuk! Beristirahatlah Omega." Perintah Jaehyun terkesan dingin.

Jeno menunduk, "Maafkan aku Alpha..."

Hela nafas terdengar jelas, "Masuklah." tutur Jaehyun terdengar tegas.

Memberanikan diri untuk mengangkat pandangan, manik Jeno bertemu dengan iris legam milik Jaehyun.

Jantungnya bertalu keras, bukan debaran menyenangkan seperti biasa. Jeno merasa takut dan terluka. Pandangan Jaehyun kembali seperti saat Alpha itu sempat menolak kehadirannya dahulu.

"Alpha,"

"Kubilang masuk! Jenoderian!" tekan Jaehyun menggunakan Alpha tone.

Jeno tersentak. Tangan mengepal pada kedua sisi. Air mata luruh membasahi pipi. Salah satu tangannya ingin meraih jemari sang Alpha, namun Jaehyun menepisnya.

ARMALUNA ☑️[END] {JAENO}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang