-20 ARMALUNA-

14.5K 1.3K 67
                                    


Ω ᴀʀᴍᴀʟᴜɴᴀ Ω
-𝕕𝕖𝕞𝕠𝕟𝕫𝕚𝕟 𝕡𝕣𝕖𝕤𝕖𝕟𝕥-

Ω ᴀʀᴍᴀʟᴜɴᴀ Ω-𝕕𝕖𝕞𝕠𝕟𝕫𝕚𝕟 𝕡𝕣𝕖𝕤𝕖𝕟𝕥-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


⸺ ♠ ⸺


               Tentu saja Jaehyun menuruti permintaan Jeno. Membawa Omeganya kembali terbang menuju rembulan. Menyentuh setiap titik dimana membuat Jeno terus melenguh meminta lagi dan lagi. Salahkan heat yang datang berbarengan dengan hari ulang tahunnya. Tidak ada yang Jeno sesali, hadiah terindah yang pernah Jeno terima, adalah Alphanya. Dimana Jaehyun menjadikannya perhiasan berharga, ditengah keadaan bercinta sekalipun Jeno merasa begitu dihargai. Jaehyun memperlakukan Jeno dengan penuh rasa hormat, mencurahkan sentuhan kasih sayang pada setiap perilaku. Memabukkan. Jeno terlelap pada pelepasan entah kesekian kali untuknya.


Sementara Jaehyun, di saat hari menjelang malam Putra Armor memilih berkutat pada pekerjaan. Tidak pada ruang kerja utama, ada bilik kecil di dalam kamar putra Armor, yang juga Jaehyun gunakan untuk sekedar membaca laporan. Meninggalkan Jeno terlelap di ranjang sendirian, Omeganya kelelahan. Salahkan Jaehyun yang terus menggempurnya tanpa tahu waktu. Bagai ekstasi, Jaehyun candu. Keinginan untuk menyentuh Jeno tidak juga surut dalam pikiran.


"Alpha ahh... Jaehyun!"


Desahan bagai alunan melodi merdu, masih terngiang jelas dalam benak. Jaehyun menggeleng, memilih fokus pada lembar laporan yang kini berada di hadapannya. Membaca ulang sekali lagi, menghitung angka-angka pada lembar selanjutnya, hingga wajah Jeno yang tengah mengerang di atas dirinya kembali mengganggu.


Jaehyun menggeram kesal, "Ada apa denganku sebenarnya?!" melempar asal bolpoin ditangan, Jaehyun mengacak surai legam. Jeffrey bahkan ikut menertawakan sang Tuan. Pheromone Jeno masih menempel kuat pada penciuman Jaehyun, meski sang Alpha telah membentengi pheromone manis itu dengan miliknya, tetap terasa menggoda.


Wajah terlihat semakin frustasi, Jaehyun mencoba fokus kembali pada rentetan kalimat di atas meja. Baru satu bait terbaca, hingga ketukan pintu yang terhubung pada kamarnya mengganggu konsentrasi. Jeno berdiri disana, bersandar pada kusen kayu menghadap kearah Jaehyun, bersedekap dada. Jaehyun tersenyum manis mendapati sosok kesayangannya mengerucut lucu.


Bangkit dari kursi, Jaehyun menghampiri Jeno. Tanpa beban, Jaehyun mengangkat tubuh calon Lunar. Memekik protes, Jeno sempat memukul bahu sang Alpha, namun pada akhirnya pasrah mengalungkan lengan.


"Hei, kenapa bangun?" tanya Jaehyun begitu Jeno telah berada pada gendongannya, mengabaikan pukulan yang tidak sama sekali terasa sakit.

ARMALUNA ☑️[END] {JAENO}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang