Mengingat haechan yang murung dan tak mau keluar kamar. Mark dengan berat hati harus mengganggu hyungnya
"Hyung, maafkan aku jika mengganggu. Apa Hyung mau ke drom dream?"tanya Mark
"Memangnya ada apa markeu?"tanya johnny dibalik telfon
"Apa Hyung tau masalah hate haechan?"
"Hate?"tanya johnny bingung
Mengapa bingung?Karena haechan adalah member yang paling sedikit tentang haters
Sekalinya meng hate, paling hanya mbahas fisiknya
Dan itu tak pernah haechan pedulikan
"Coba Hyung lihat komentar para haters"ucap Mark
Johnny menurut, dirinya membaca komentar para penggemar. Oh lebih tepatnya para Sasaeng atau memang orang yang tak suka dengan haechan
Johnny mengherankan kesal setelah membaca hate komen tersebut
"Apa yang terjadi?"terdengar guratan gigi yang saling beradu, Mark tebak pasti Johnny sedang menahan kesal
"Entahlah, tetapi ketika pagi aku meminta haechan turun dia tak mau. Dia malah mengunci pintu dan terdengar Isak tangis"jelas Mark
"Baiklah, Hyung akan kesana bersama yang lain
Telfon diputus, Mark sudah tak bisa berpikir untuk saat ini. Dia hanya berusaha membuat haechan keluar dan makan
Sedari pagi hingga sekarang sudah siang, haechan belum mau membuka pintu. Jaemin menyesal yang menuruti permintaan haechan untuk keluar kamar
"Haechan-aa, sudah mari buka pintunya dan makanlah"ucap Mark yang mengetok pintu pelan
Tak ada suara dari balik pintu
"Markeu!"
Mark menoleh, terdapat para hyungnya disana
"Apa dia mau membuka pintu?"tanya taeyong
"Sedari pagi haechan tak keluar kamar, aku khawatir padanya"ucap Mark lirih
"Berani beraninya para manusia tak berperasaan itu menyakiti puduku"ucap Johnny
Johnny mendekati pintu, dirinya mengetok pintu sambil memanggil haechan
"Haechan, ini Hyung. Buka pintunya mari kita bicarakan ini bersama"ucap Johnny berulang kali
Tapi tak ada sahutan dari balik pintu itu, membuat semua Hyung dan member dream khawatir
"Haechan!Buka pintunya, kalo enggak Hyung dobrak yah!"ucap Johnny dengan sedikit meninggikan suaranya
Saat dirinya bersiap untuk mendobrak pintu, keluarlah sang adik kecil
Dengan keadaan yang kacau pastinya, mata yang sembab, bibir yang merah, hidung merah, rambut berantakan
Mereka yang melihat meringis
"Haechan-aa, mengapa kau seperti ini!"ucap Johnny dengan tatapan khawatir
Johnny memegang kedua pundak haechan agak kuat membuat sang pudu meringis
"Ah.. mian"sesal sang Hyung
Mereka semua membawa haechan keruang tengah untuk berbicara
Haechan di dudukan disofa dan mereka ikut duduk
"Apa uang terjadi haechan-aa, mengapa kau seperti ini?"tanya doyoung
Hyung yang datang hanya taeyong, doyoung dan johnny
"Apa kalian juga tak suka padaku?"tanya haechan melantur
"Siapa yang mengatakan itu?Jangan percaya pada mereka"
"Haechan, yang harus kau percaya hanya kita. Para Hyung dan dongsaeng mu, tak lebih"
"Percaya dengan perkataan kami, apa yang kami katakan itu pasti kebenaran"
"Hyung tau kita tak akan berbohong kan"
Haechan sedikit menyunggingkan senyum
"Gomawo~"ucapnya penuh haru
Baru kali ini semua member peduli padanya
Mengapa dirinya tak melakukan hal seperti ini jika ada yang ia mau?
Ah dia memang bodoh, baiklah kedepannya jika ada yang dirinya inginkan bisa pakai cara ini
"Baiklah sudah sedih sedihannya. Lupakan itu semua, lupakan sebagai angin lalu"
"Sekarang yang perlu kau lakukan hanya makan!"ucap renjun
"Ah sampai lupa bahwa aku belum makan"ucap haechan dengan tersenyum
Dirinya tertawa dengan air mata yang masih mengalir
"Udah dong nangisnya, jangan nangis terus okey"Johnny menghapus air mata haechan yang turun
Hari ini adalah hari yang hangat
Kepedulian yang terpenting bukan?
________
Gimana sih menurut kalian sama chapter ini?
Mau lanjut gak?
Maap nih kalo promosi terusIni cerita yang dibuat temenku
Coba lihat dulu siapa tau suka