Happy reading 🐻
Seluruh keluarga haechan sedang berkumpul untuk berbincang ringan
Sudah lama juga haechan tak merasakan hal seperti ini
Terakhir ia berkumpul adalah dua tahun lalu dan itu hanya semalam karena paginya ia ada kesibukan bersama para member
"Oppa, apa disana kau sangat dimanja?"tanya Hanna dengan tatapan mengejek
"Memangnya kenapa?"
Hanna terkekeh dengan raut bingung oppanya
"Kau terlihat lebih gembul"
Haechan terkekeh dan mengacak rambut adiknya gemas
"Iya, dan apa kau tahu? Aku Disana dibuat seperti bayi. Tak boleh melakukan hal hal berat"
Mereka tertawa karena cerita haechan yang menceritakan beberapa kejadian yang ia alami bersama para member
Haechan bahagia karena keluarganya dapat menghapus kesedihan karena kepergian appanya
Ditengah tengah canda dan tawa, haechan melihat haenhyuk yang tampak tak tertarik dan murung
Tawa haechan perlahan memudar melihat raut wajah haenhyuk
Haechan menghampiri haenhyuk yang sedang bermain ponsel dengan wajah murung
"Ada apa?"tanyanya. Haenhyuk yang tak sadar akan kehadiran haechan terlonjar kaget
"Mwoya!"ujarnya dengan kesal
"Kau terlihat murung"
"Apa urusanmu!" Setelah mengucapkan itu haenhyuk berlari keatas tempat kamarnya berada
Hanna memperhatikan kedua saudaranya itu
"Mereka belum berbaikan?"tanyanya pada dirinya sendiri
...
Kebahagiaan itu tak abadi, itu pas untuk keadaan haechan sekarang
Baru saja tadi siang dirinya merasa kebahagiaan bersama, sekarang dirinya harus kembali
Melakukan pekerjaannya, itu tuntutan pekerjaan
Sewaktu dirinya sedang mengobrol dengan ibunya seseorang menelfon
Dan itu manager 127, dirinya diminta kembali ke Indonesia untuk tour
Sudah meminta waktu beberapa hari namun, tak diperbolehkan
Para hyungnya juga sudah berusaha membantu haechan tapi sama saja
Haechan membenci hal ini
Tak tega meminta izin untuk kembali pergi
"Omma~"
Sang ibu menoleh dan tersenyum
"Ada apa?"
Haechan menghela nafas
"Maaf jika aku tak bisa berlama lama disini. Tadi aku ditelpon manager Hyung untuk kembali ke Indonesia"
Senyum ibunya perlahan hilang dan menatap haechan sedih
"Maaf ommaa"haechan semakin tak tega
Sang omma tersenyum kearah haechan "tak apa, ini tuntutan pekerjaan"
Setelah itu haechan bersiap ke bandara dengan hati tak tenang
Keluar dari tempat tinggalnya dengan hati yang tak rela
Haenhyuk juga memperhatikan haechan yang pergi dengan kepala tertunduk
'Oppa memang tak pernah peduli pada kamu' batinnya
Keluar dari perkarangan rumah dan dijemput oleh mobil manager
"Haechan-aa palli! Kita bisa ketinggalan pesawat"ucap sang manager. Haechan diam tak mau berkata apapun
•
•
•
Dalam perjalanan di pesawat pun haechan diam, tak ingin melakukan apapun
Dirinya masih memikirkan keluarganya terutama haenhyuk yang salah paham padanya
"Haechan, makanlah ini"ucap sang manager menyodorkan satu bungkus roti
Haechan menatap tanpa selera roti dihadapannya
Manager hanya menyimpan makanan itu di pangkuan haechan, terserah padanya akan dimakan atau tidak
Selama perjalanan panjang akhirnya mereka sampai
Raut keduanya terlihat sangat lelah. Apalagi haechan, kantung mata tebal, wajah yang tak terlihat bahagia
Para hyungnya mengerti keadaanya sekarang yang masih dalam keadaan berkabung
Haechan memasuki kamarnya dan langsung merebahkan badannya dikasur. Barang bawaannya juga ia lempar asal
Terlalu lelah untuk hari ini
Selama dua hari di sana ia tak dapat tidur dengan benar
Ditambah perjalanan Korea dan Indonesia yang jauh
Mungkin dirinya sekarang hanya butuh istirahat
_____
Otak aku udah kesulitan buat ide
Jadi segini dulu
Jangan minta lebih, liat aja nanti
Vibes sedihnya dapet gak sih?
Lanjut?