SENIN 21:30
Ceklek.
P'Ohm kembali dengan lipatan pakaian ganti di tangannya untuk diletakkan di samping pakaian gantiku. Dia lalu bergeming, hanya berdiri menatapku dari situ.
"Kemarilah, Phi. Perlu Non bantu bukakan baju Phi?"
"Hhh? Umm..."
Melihat dia kesulitan menemukan kata-kata, aku menyambar baju mandi dan membentangkannya untuk menutupi tubuhku yang bangkit dari bath up. Kudekati P'Ohm setelah baju mandi membalut sempurna tubuhku yang masih basah dan sebagian berlumur busa sabun.
"Non tidak tahu dengan siapa Phi berbicara di telepon tadi," Aku memegang kerah bajunya dengan kedua tanganku, lalu mendekat ke satu sisi telinganya. "Tapi... Non mendengar Phi mengatakan 'Dia Pacarku'. Apakah itu Non yang P'Ohm maksud?"
Kutatap wajahnya lekat-lekat dan dia mengangguk pelan. Wajah tampannya terlihat menggemaskan saat gugup seperti ini. Membuatku menyunggingkan senyum nakal dan mengangguk-angguk. Aku senang menggodanya. Dia terlihat lucu saat malu-malu.
Jemariku mulai membuka kancing kemejanya dari bawah ke atas. Kubuka perlahan balutan kain yang menyembunyikan lekuk tubuh maskulinnya. Aku tak kuasa menahan jemariku untuk tidak menyentuh dadanya. Menjalar hingga ke perut dan berakhir pada ikat pinggang yang mengencangkan lingkar celananya.
Kulucuti bagian bawah pakaiannya hingga menyisakan celana dalam yang menutupi ksatria gagah yang pernah secara tidak sengaja kutemui satu kali. Malam ini, aku ingin menemuinya sekali lagi, kali ini dengan sengaja.
"May I?" Aku berbisik bersama gerakan kedua terlunjukku yang bergerak mengitari bagian depan lingkar celana dalamnya.
"Yes, please." Suaranya yang sedikit serak terdengar seksi, membuatku semakin bergairah dan tak sabar untuk bermain-main dengannya.
Kulonggarkan karet lingkar pinggang celana dalamnya dan mulai menurunkannya hingga jatuh ke lantai. Jantungku berdetak kencang saat kutemui sekali lagi ksatria gagah P'Ohm yang sudah bereaksi. Dia berdiri tegak melihatku, seperti anjing kecil yang menemukan Tuannya.
"Phi..."
Baru saja aku akan memuji keperkasaannya, dia sudah menyambar bibirku lebih dulu dengan tidak sabar. Aku tersenyum dan menarik bibirku dari bibirnya.
"Sabar, sayang..." Bisikku sambil meraba satu sisi rahangnya.
Kulepaskan baju mandi yang membalut tubuhku perlahan hingga terlepas dan jatuh ke lantai. Percayalah, aku sangat menyukai reaksinya saat pertama kali melihat tubuhku, juga ksatria milikku yang tak kalah bersemangat dari miliknya.
Aku tersenyum dan menaikkan alisku. Menunggu dia yang tampaknya ingin mengutarakan sesuatu.
"Non..."
"Hmm?"
Dia menelan ludah sekali sebelum bicara lagi, "Phi gemas. Ingin pegang. Boleh?"
Aku tersenyum semakin lebar dan mengangguk lucu, "It's yours."
Ahhhhh shit!!
Aku sedikit terlonjak ketika tangan dinginnya menyentuk pucuk kepala ksatriaku. Aku menarik kepalanya mendekat ke wajahku dan mulai mengecup bibirnya. Kecupan yang berlanjut saling melumat dan mengulum. Lidahku dan lidahnya saling menyapu hingga ke langit-langit mulut. Ahhh. Sensasinya membuatku melambung.
"Pegang punya Phi juga, sayang. Ahhh..."
Dia sedikit terlonjak dan mendesah ketika tanganku menyentuh pucuk kepala ksatria gagahnya. Aku terkikik sebentar sebelum melanjutkan ciuman dan mulai mengusap batang miliknya yang semakin mengeras dan berurat tipis.
KAMU SEDANG MEMBACA
🍓🥞 STRAWBERRY PANCAKE (OhmNon)
FanfictionNanon tak pernah menyangka rasanya berciuman dengan laki-laki bisa begitu dahsyat bagi detak jantungnya. Ciuman pura-pura yang dilakukan Ohm untuk menyelamatkannya dari kejaran Polisi, justru merubah caranya memandang lawan jenis setelah itu. Jika d...