5 TAHUN KEMUDIAN
SABTU 11:30
Sejak permohonan grasi Tay Tawan ditolak oleh pengadilan dan resmi dijatuhkan hukuman mati, Pluem membawa sang Ibu untuk pindah ke Chiang Mai dan menetap di sana. Frank telah menikah dengan Piploy dan hidup bahagia di Pattaya, sesekali mereka mengunjungi Pluem dan Ibunya ke Chiang Mai. Sementara Nanon, pergi entah ke mana.
Setelah kepergiannya sore itu lima tahun yang lalu, dia tidak pernah menjawab setiap panggilan telepon atau pesan yang Ohm kirimkan. Rasa kehilangan itu terasa berlebihan karena Ohm tidak pernah merasa terikat dengan satu orang pun sebelum mengenal Nanon. Pemuda berlesung pipi itu adalah cinta pertamanya yang tak pernah bisa ia lupakan. Ia sangat terpuruk selama kurang lebih satu tahun sebelum kemudian kembali melanjutkan skripsinya sampai lulus dengan nilai memuaskan.
Tahun-tahun berikutnya, Ohm mencoba mengelola resort milik keluarganya di Surat Thani. Di tahun ke empat ini, Ohm akhirnya diberikan kesempatan oleh Mew untuk mencoba mengelola resort mereka di Bintan. Dia sudah berada di bandara internasional Suvarnabhumi bersama P'Luke-nya sekarang.
"Selamat atas kepercayaan baru yang Dad berikan. Semoga Ohm sukses mengelola di sana. Dan, hati-hati, ya." Luke menepuk satu sisi bahu adiknya dengan sayang.
Ohm hanya menyunggingkan senyum miring andalannya dan mengangguk.
"Kalau begitu, Ohm jalan dulu ya, Phi?" Pamit Ohm sopan.
Luke meraih sang adik ke dalam pelukannya selama beberapa detik sebelum mereka berpisah. Sudah waktunya bagi Ohm untuk meraih kebahagiannya kembali. Meskipun sebenarnya keluarganya tidak pernah mempermasalahkan perasaannya untuk Nanon, tapi Nanon tidak pernah tahu itu. Dan dia juga tidak pernah memberikan Ohm kesempatan untuk menjelaskannya. Akhirnya Ohm hanya membiarkan perasaannya menggantung di udara, berharap suatu hari bertemu lagi dengan Nanon-nya.
Penerbangan ke Singapore memakan waktu kurang dari 2,5 jam. Setelah itu lanjut menyeberang menggunakan kapal ferry dari pelabuhan Singapore langsung menuju Bintan yang hanya memakan waktu satu jam. Bintan memberikan bebas visa bagi penduduk tetap atau warga asli yang berasal dari negara-negara ASEAN selama 14 hari. Dua minggu adalah waktu yang cukup baginya untuk melihat-lihat kondisi Resort sebelum ia memutuskan akan pindah dan menetap di Bintan atau kembali ke Bangkok.
Setibanya Ohm di pelabuhan Bintan, mobil jemputan dari Resort sudah menunggunya. Tidak sulit bagi Ohm menemukan papan kertas dengan tulisan namanya karena merupakan satu-satunya tulisan yang menggunakan huruf Thailand.
"Tuan, Ohm?"
"Khrub. Wadee khrub." Ohm refleks menangkupkan kedua tangannya untuk memberi salam. Dia belum pernah tahu bagaimana orang Indonesia seharusnya memberi salam. Ia hanya berusaha bersikap sopan.
"Silakan, Tuan Ohm. Permisi biar saya bawakan kopernya."
Ohm mengikuti arah langkah Pak supir yang memilih membawa kopernya dengan cara diangkat daripada diseret. Ohm tidak keberatan. Entah bagaimana cara semesta bekerja, sejak Nanon pergi dari hidupnya, dia sudah mampu mengendalikan rasa posesifnya terhadap kepemilikannya. Jika Pak supir ini bertemu Ohm tiga tahun yang lalu, koper itu tidak akan pernah berada di tangan Pak supir dengan aman seperti sekarang.
Memasuki jalan utama Resort, Ohm mendapat anggukan sopan oleh para petugas keamanan yang menjaga pintu masuk kawasan Resort. Mereka semua cukup melihat dari mobil apa yang digunakan. Ohm tidak perlu membuka kaca jendela mobil untuk menunjukkan siapa yang ada di dalamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
🍓🥞 STRAWBERRY PANCAKE (OhmNon)
FanficNanon tak pernah menyangka rasanya berciuman dengan laki-laki bisa begitu dahsyat bagi detak jantungnya. Ciuman pura-pura yang dilakukan Ohm untuk menyelamatkannya dari kejaran Polisi, justru merubah caranya memandang lawan jenis setelah itu. Jika d...