🥞 14 | Nanon

1.1K 108 9
                                    

RABU 10:00


Aku terbangun di bawah langit-langit berwarna putih tulang. Hembusan suhu dingin dari celah AC membuatku ingin kembali menarik selimut. Tapi aku mengurungkan niatku ketika kudapati P'Ohm sudah terbangun lebih dulu dan sedang memandangi wajahku sambil tersenyum.

"Mmmhhh. Pagi, Phi." Aku melakukan peregangan kecil dengan menarik kedua tanganku lurus ke atas kepala sambil mengerang pelan.

"Pagi, Nong." P'Ohm mengusap-usap lembut pucuk kepalaku.

"Sssshhh..." Aku merasakan nyeri luar biasa di bagian pinggang dan lubang belakangku.

"Non mau ngapain? Pelan-pelan na."

P'Ohm membantuku bangun sambil meringis. Dia pasti juga kesakitan.

"Non hanya ingin duduk. Tapi rasanya nyeri sekali, Phi. Setengah badan Non seperti rontok. Apa Phi juga merasakannya?"

P'Ohm hanya tersenyum tipis sambil mengangguk, ia meraih tanganku ke dalam genggamannya. "Tapi sepertinya Nong Non lebih sakit. Phi bermain lebih kasar kemarin. Maafkan Phi na Nong... Phi gemas."

Aku terkekeh mendengar kata terakhirnya yang dikatakan dengan cara berbisik.

"Sudah lah Phi. Kita sama-sama menginginkannya. Tidak perlu saling merasa bersalah begitu. Tapi..." Aku tidak meneruskan kalimatku.

"Tapi...?"

"Tapi mungkin sebaiknya kita tidak melakukan pertukaran di malam yang sama sekaligus, Phi."

Kami berdua terkekeh bersama. Ketidak tahuan dan rasa penasaran kami sungguh menyusahkan.

"Non benar, tidak boleh melakukannya lagi. Kalau tidak, kita berdua akan sama-sama kesakitan seperti ini setelahnya."

"Ya, Phi. Lalu kalau sudah begini, siapa yang akan merawat? Mengurus diri sendiri saja kita kesulitan. Hahaha."

P'Ohm membelai rambutku, "Phi pesankan makan, ya? Non mau apa?"

"Hmmm..."

"Strawberry Pancake?" Aku masih pikir-pikir tapi P'Ohm sudah memberikan pilihan terbaik.

"Ah, ya! Mau." Tentu saja aku langsung setuju, itu menu sarapan favoritku.

"Makan siangnya mau apa?"

"Phi mau apa?"

"Pad Kra Pao?"

*Pad Kra Pao = Thai Chicken Basil
(Nasi Ayam Basil/ Daun Kemangi)

"Oke, mau. Sama deh."

Aku merasa bersalah melihat dia agak kesulitan bergerak meraih gagang telepon tepat di sebelah tempat tidur kami. Tapi aku sendiri juga merasa kesakitan. Ah, sudahlah. Nanti juga sembuh. Mungkin kami hanya belum terbiasa. Lebih baik aku mandi dulu sekarang.

"Shiaaa!" Aku terkejut bukan kepalang saat keluar kamar dan mendapati Chimon dan P'Drake sudah duduk di ruang tengah sambil menonton TV dengan santainya.

Sialnya aku tak bisa berlari kembali ke kamar karena kemampuanku bergerak cepat telah berkurang. Alhasil aku hanya berdiri mematung melihat mereka dengan canggung.

🍓🥞 STRAWBERRY PANCAKE (OhmNon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang