Cp 2

617 84 13
                                    

Nampak mentari pagi bersinar dengan terangnya. Nampak dua sosok pemuda jalan beriringan dengan kaos polos berwarna abu abu dan celana training tak lupa dengan tangan yang saling bertautan.

"Al, ada es krim. Aku mau beli, kamu mau juga ?" Tanya Xavier seraya menunjuk penjual es krim seraya dibalas anggukan malas oleh Aldo

Lalu Xavier menarik tangan Aldo ke stan penjual es krim. Tak lupa dengan mata berbinarnya Xavier menatap ke arah papan menu.

"Mau apa yah kak ?" Tanya seorang gadis yang tak lain adalah penjual es krim

"Rasa vanilla 2" ucap Aldo yang fokus dengan handphone nya

Xavier yang melihat itu hanya mendengus pelan berusaha memaklumi kesibukan pacarnya itu. Xavier hanya tersenyum saat menerima es krim nya, walau ia sendiri tidak menyukai rasa vanilla tapi apapun yang disukai Aldo maka Xavier akan menyukai nya juga. [( Ciri ciri Bulol, Bucin tolol😌)]

"Al, minggu depan kamu ada pertandingan kan ?"

"Iyah." Jawab Aldo dengan pandangan yang masih fokus ke handphone nya

"Minggu depan aku lagi free, cafe lagi tutup karena pak manager lagi ada urusan di luar kota." Cerita Xavier antusias

"Hmm.."

"Minggu depan aku ikut nonton pertandingan kamu yah." Semangat Xavier sesekali ia menyantap es krimnya

"E..eh t..tiketnya udah habis kejual. Aku kira kamu bakalan sibuk seperti biasa, jadi aku gak nyimpenin tiket buat kamu." Ucap Aldo agak gugup

"Ooh.. okay, gapapa. Lagian aku dengar Sarah Ketos baru bakalan ikut nonton. Pasti nanti dia juga nyemangatin tim kalian, kamu jangan terlalu maksain latihan yah. Aku ga mau kamu sakit." Ucap Xavuer tulus

"I..iyah, aku bakalan ingat kata kata kamu." Ucap Aldo lalu kembali menatap handphonenya

"Kenapa kamu fokus ke hape mulu ? Aku tau kamu sibuk Al, tapi tuh liat es krim kamu cair loh." Ucap Xavuer seraya menunjuk es krim ditangan Aldo yang mulai mencair dengan sorot matanya

Aldo yang melihat es krimnya mulai mencair, kini dengan panik menjilati sela sela jarinya dan es krim dengan terburu buru.

"Pfftt... Hahaha... kamu kayak anak kecil tau gak." Ucap Xavier yang melihat es krim kini belepotan disekitar bibir Aldo

Xavier kini mengambil tisu membersihkan sudut bibir Aldo lalu membuang tisunya. Ia mengambil es krim dari tangan Aldo dan menyuruh Aldo memegang es krimnya di tangannya yang lain. Xavier mendekatkan tangan Aldo ke mulutnya lalu ia menjilati sisa es krim di tangan Aldo. Aldo hanya terdiam menatap Xavier yang menjilati tangannya, hingga tanpa sadar jantungnya berdegub kencang tanpa disadari Xavier.

Hingga suara notifikasi handphone nya mengejutkannya, hingga tanpa sadar ia menepis tangan Xavier yang memegang tangannya. Xavier sendiri cukup terkejut, lalu menormalkan eskpresinya.

"S..sorry, aku kebiasaan kalau ngeliat adik aku makannya belepotan langsung aku jilati tangannya." Ucap Xavier lalu mengambil tisu untuk membersihkan sisa es krim di tangan Aldo.

Aldo yang melihat itu segera memalingkan wajahnya ke arah lain, lalu tak lama kemudian ia mengambil handphonenya dan mulai fokus kembali ke handphone nya. Xavier yang melihat itu hanya menunduk lalu tak lama menggelengkan kepalanya pelan.

<><><>

"Hah.. betapa bodohnya aku saat itu hingga tak menyadari tatapannya padaku." Ucap Xavier lalu melajukan mobilnya saat lampu lalu lintas berwarna hijau

I'm sorry, darling (?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang