Cp 4

501 54 7
                                    

"P..pasti Aldo berbohong. Dia gak mungkin minta putus. S..selama ini ia selalu cemburu jika aku dekat dengan orang lain. P..pasti dia lagi marah gara gara aku terlambat datang ke acara pelulusannya pasti itu!!." Ucap Xavier meyakinkan diri sendiri

📩Ting!
Little Sist
"Kak, aku udah pulang dari les jemput aku dong. Teman temanku gak ada yang bisa antar."

Me
"Baiklah, kakak siap siap. Kamu tunggu di halte saja."

Xavier kini melajukan motornya dengan pikiran yang kemana mana hingga ia beberapa kali hampir kecelakaan.

Ckiiitt!!

"Bukannya sana Aldo ?" Tanya Xavier pada dirinya sendiri ketika melihat Aldo berjalan bersama Sarah

Xavier kini langsung meninggalkan motornya begitu saja. Ia segera berlari menuju ke arah 2 sejoli itu. Namun,

"Pfftt... Aku cemburu dengan beta itu ? Hahaha.. gak mungkin lah!! Kalau gak demi apartemen punya Farma jijik aku beb deket deket ama dia."

"Tapi, jangan sampai dia baper loh.."

"Ck, bukan urusanku juga."

Dunia Xavier rasanya hening penuh kehampaan, sosok cinta pertamanya menghancurkannya. Ia bodoh, sangat bodoh, karena ia meletakkan Aldo sebagai pusat tata suryanya dan lihat ia menghancurkan planet planet Xavier.

Xavier kini berjalan sempoyongan dengan pandangan kosong. Motornya kini berada  di bengkel karena ia jatuh nyungsep ke got, dan kini ia butuh waktu sendirian. Namun, suatu keramaian menarik perhatiannya.

"Ahh..kasihan yahh."

"Kenapa juga dia ada di halte malam malam ?"

"Kasihan, mana masih muda."

"D..dia di perkosa?"

"Kok polisi nya gak mendekat ?"

"Para polisi itu lagi menunggu polwan karena perempuan itu selalu menjerit tatkala ada yang mendekatinya."

Entah bisikan dari mana Xavier perlahan namun pasti kini menerobos kedalam kerumunan.

Deg!!

"REREEEEE!!!!" Teriak Xavier

<><><>

"Hei,, kau kenapa ?" Tanya Daniel khawatir melihat Xavier sedari tadi melamun

"A..ah.. gapapa.."

Karena rasa bersalah Xavier memutuskan mengantar Daniel pulang. Daniel sendiri sudah menolak tapi dipaksa oleh Xavier, hingga kini mereka berada di mobil Daniel yang dikendarai Xavier.

"Biar aku saja yang nyetir entar kita kenapa kenapa." Bujuk Daniel

"Gak!! Kamu lagi sakit!!"

"Pfftt.. yang sakit itu pipiku bukan tanganku"

Setelah perdebatan panjang akhirnya Daniel lah yang mengendarai mobilnya dan mengantar Xavier pulang.

"Hati hati di jalan yahh. Kapan kapan ajak aku dong ke rumahmu"

"Iyaah.. kapan kapan nanti aku anterin kamu ke rumahku."

Gaya percakapan antara Xavier dan Daniel sering membuat mereka di salah pahami. Padahal begitulah gaya mereka berinteraksi, Daniel sewaktu dulu adalah murid pindahan luar negri ke Neosantara dengan gaya bahasa yang kaku dan Xavier lah teman pertamanya. Sekarang Daniel sudah fasih berbahasa Neosantara namun jika ia berbicara pada Xavier ia masihlah menggunakan kata 'Aku' - 'Kamu'.

I'm sorry, darling (?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang