Cp 10

290 36 2
                                    

Mentari pagi kini menampakkan cahayanya, Aldo nampak terganggu dengan cahaya mentari dan berusaha menutupi wajahnya dengan tangannya tapi tidak bisa, berulang kali ia mencoba dan tangannya terasa sakit.

"Sial..." Desis Aldo saat menatap kedua tangan dan kakinya yang terikat disisi ranjang dengan kuat

Aldo meronta dan berusaha bergerak tapi ia tidak bisa, Xavier benar benar mengikat nya dengan ikatan kuat. Aldo tidak punya cukup kekuatan karena kelelahan untuk merusak borgol yang entah dari mana Xavier dapat.

Dan dimana Xavier kita ? Ia kini berada di kantor dan sedang mengerjakan laporan hariannya walau sesekali meringis menahan sakit di hole nya.

Tok.. tok..

"Masukk..." Xavier menatap pintu yang terbuka perlahan dan muncullah Rose dari balik pintu

"Xavier.. aku membawakan mu makanan sebagai permintaan maaf.." ucap Rose dengan raut bersalah

Semalam Rose pulang mendadak tanpa memberi tahu Xavier karena ia mendengar ada kebakaran di kompleks perumahan nya, ia takut ibu dan adik adiknya terluka. Dan ternyata kebakaran nya tidak menyentuh rumah mereka.

"Tidak apa apa Rose, kalau aku jadi kamu, aku pasti akan melakukan hal yang sama. Btw, kamu udah sarapan?" Tanya Xavier lembut

"Emm.. belum, aku juga membawa sandwich untuk kita makan bersama..." Ucap Rose dengan wajah memerah malu yang disambut senyum ceria Xavier

Rose lalu membuka tempat makan berisi sandwich nya lalu mereka memakannya bersama-sama sembari bercerita. Rose menatap Xavier lembut, ia memperhatikan bulu mata Xavier yang panjang dan lebat, alisnya yang halus dan kulitnya berwarna kuning langsat.

"Ahh... Betapa sempurnanya.." Ucap Rose pelan yang didengar Xavier membuat telinga nya memerah

<><><>

Cahaya bulan nampak sangat terang malam ini, Xavier duduk disisi ranjang dengan pandangan lurus kedepan ia baru saja mengobati hole nya yang membengkak.

"Apakah Rose mau dengan pria Beta sepertiku..." Gumam Xavier pada sunyi malam

Xavier lalu berbaring di ranjangnya dan memeluk dirinya sendiri sembari menangis. Ia merasa kotor, karena tidak bisa melawan saat ditiduri oleh Aldo kemarin, ia merasa kotor karena pernah menikmati percintaan itu.

Xavier menutup matanya berusaha untuk melupakan kejadian kejadian yang dia alami. Xavier.. berusaha melupakan Aldo..

"Aldo... Bukankah ini salah ?" Tanya Xavier takut takut

"Kenapa hn? Kamu takut ?" Tanya Aldo lembut
"Bukankah kita pernah melakukannya sebelumnya kan ?" Ucap Aldo meyakinkan Xavier yang kini berada dibawah kungkungan nya

"T..tapi, saat itu aku dan kamu dalam keadaan tidak sadar.." ucap Xavier memalingkan wajahnya yang merona malu

"Oleh karena itu, aku ingin melakukannya sekarang dalam keadaan sadar. Aku ingin membuktikan bahwa baik dalam keadaan sadar ataupun tidak tubuhku tetap memilih mu.." Ucap Aldo lalu mendekati Xavier perlahan dan mencium nya lembut lalu menjauhkan kepalanya

"Emm... T..tapi..." Ucap Xavier takut

"Kenapa sayang..." Tanya Aldo..

"Bisakah kamu melakukannya perlahan.. aku takut kesakitan.." ucap Xavier memalingkan wajahnya yang memerah sempurna

Aldo dengan senyumannya mengiyakan, hingga hubungan pertama antara Aldo dan Xavier dalam keadaan sadar pun terjadi. Semenjak kejadian itu, tubuh Xavier bak candu oleh Aldo, paling sedikit nya ia akan menyentuh Xavier sekali dalam seminggu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I'm sorry, darling (?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang