Cp 7

289 32 5
                                    

Nampak sang mentari kini sudah menampakkan dirinya. Nampak sosok yang terbaring diranjang rumah sakit mulai mengernyitkan alisnya karena terganggu dengan cahaya mentari.

Lalu pintu perlahan terbuka nampak sosok pria bersweater hitam dan mengenakan masker berjalan mengendap mendekati ranjang pasien tersebut. Lalu sosok itu mengambil bantal sofa dan mengarahkannya tepat diwajah pria yang terbaring itu lalu menekannya.

"Hmmm!!!! Hmmmppp!!!" Teriakan tertahan dri pria yang berbaring

Bug!!

Pria yang berbaring itu lalu berputar dan menendang pria yang berusaha membuatnya kesusahan bernafas itu.
Lalu ia mengambil vas bunga didekatnya dan memecahkannya didinding setelah itu mengarahkah bagian vas yang tajam ke arah dada pria bermasker. Namun, ketika pria bermasker menurunkan maskernya pria yang memegang vas itu berhenti.

"Alxan ?!" Kaget Aldo

Yap, pria yang berbaring di ranjang adalah Aldo. Dan pria bermasker itu tak lain adalah Alxan.

"Haish.. kau macam kebo aku sudah mencoba membangunkanmu tapi kau tak kunjung bangun.." gerutu Alxan lalu segera bangkit dan menepuk nepuk sweater dan celana jeansnya

"Membangunkan ?! Kau tiba tiba muncul lalu menyerangku !!"

Plak!

"Panggil aku kakak bodoh!! Aku kakak iparmu kalau kau lupa!!" Ucap Alxan setelah memukul kepala Aldo

"Kenapa kau tiba tiba menyerangku?!" Desis Aldo lalu mencoba duduk diranjang rumah sakit

"Sshh.." Aldo terkejut melihat infus ditangannya telah tercabut dan darahnya tercecer dimana mana

"Karena kau, Istriku terkejut dan pingsan. Kenapa Helios tiba tiba menyerangmu hingga masuk Rumah sakit ini." Ucap Alxan melihat Aldo yang babak belur dan beberapa anggota tubuhnya diperban

Lalu Alxan berjalan mendekati tombol didekat ranjang rumah sakit dan menekannya. Tak berselang lama dokter datang dan mengobati luka Aldo.

"Tuan saya mohon anda harus berhati hati dalam bergerak. Luka di tangan anda telah di obati, tapi beberapa tulang anda retak dan akibat gerakan mendadak anda retakannya bertambah parah." Ujar dokter seraya memegang laporan di tangannya

Hingga perawat yang telah memasang perban Aldo selesai dan mereka pamit meninggalkan dua pria alpha dalam satu ruangan.

"Bagaimana kabar kak El ?" Khawatir Aldo

"Dia baik baik saja, hanya pingsan karena syok yang sangat berbahaya jika aku tak segera menangkapnya." Ujar Alxan lalu duduk di kursi yang berada didekat ranjang pasien

Cklek!

Suara pintu terbuka berhasil mengalihkan atensi mereka. Sosok pria berambut cokelat kini menampakkan kepalanya dengan raut khawatir.

"Bagaimana keadaanmu hn ? Ada yang sakit ? Maafkan Helios tentang semalam yah.." ucap Kean seraya mengelus lembut kepala Aldo

"Aku baik baik saja kak, tidak ada yang sakit, jangan khawatir. Ini semua salahku, bukan salah kak Heli." Ucap Aldo seraya menunduk

"Kakak membawakannya sarapan. Kak Al apakah kamu mau bergabung ? Aku membuat banyak makanan." Tanya Kean kepada Alxan yang tengah memainkan handphone

"Ahh tidak usah, aku datang kemari atas perintah Istriku untuk melihat adik bajingannya ini. Karena kau sudah datang aku pergi dulu, istriku merindukanku." Ucap Alxan lalu memakai kembali maskernya

"Cih.. bilang saja kau yang merindukan kak El." Desis Aldo yang tak dihiraukan Alxan

.

.

I'm sorry, darling (?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang