01

61.2K 228 4
                                    

Pagi ini seperti biasa aku menyiapkan bekal untuk suamiku
Aji lelaki yang menikahiku 10 tahun lalu. Kami memutuskan untuk menunda memiliki anak, aku memang kurang suka anak kecil. Kami beda 3 tahun.
Dia bekerja sebagai guru agama honorer di suatu smp.

Fyi, aku memiliki salon kecantikan. Usahaku ini suamiku yang memberi modal.

"Jeng demplonn tuh ada yang nyari" kata uci asisten yang bantu aku di salon ini.

"Si pendekar hihi"lanjut uci.

Aku pun berdiri untuk menghampiri tamuku.

"Ada apa Di?"

Tedy dia seorang tentara muda yang berasal dari ambon. Dia pernah pakai aku duakali.

"Eh teh devi minggu ini jadwal kosongkah?"

Aku memutar mata "emang kenapa? Suami teteh ada dirumah"
Ucap ku sambil tanganku bersedekap di dada dengan sengaja memajukan payudaraku. Menantang.

Tedy sambil mendorongku berkata
"Sebentar ajalah tehh!"

"Males teteh sama kamu. Kemaren janjinya pake kondom gataunya kamu lepas diam-diam terus kamu buang pejuh kamu didalam. Kalo jadi bagaimana? Gak mikir kamu?" Kataku sewot.

Teringat beberapa hari lalu saat aku dibooking oleh dia.

Flashback

"Teh balik badan kita doggy aja" ucap tedy sambil menguyel-nguyel susuku.

Dengan pasrah aku langsung menyodorkan bokong sekal ku pada anak muda ini.

Aku mendengus merasakan kelaminnya kembali memasuki diriku.

"Mmh enak teh keset punya teteh" ujarnya langsung menggeber melikiku dengan kecepatan tinggi.

"Ughhh ahh enak teh, enakkkkhh"

Tedy ini memang type laki-laki jika yang berisik jika sedang have sex.

'Dikasih enak saja berisik apalagi kalo ga di kasih'

Saat aku sedang mengawang-awang dengan kenikmatan duniawi
tiba-tiba tedy menghentikan genjotannya.

Tapi tidak lama kemudian dia memasukan miliknya kembali.

"Ahh, nyantai dong Di"

"Heheheheh"

Tapi tunggu kok?

Terasa beda?

Kenapa lebih kerasa menggesek-gesek dinding vagina ku?

"Di tar dulu" ucapku sambil tanganku memegang pinggangnya.

"Bentar lagi teh bentarrrrhh"
Tedy masih terus menggenjot kemaluannya kedalam vagina ku dengan kencang.

"Ih tar dulu lah kamu lepas kondom ya? Gamau lah teteh" ujar ku mulai berontak.

Lalu crrrrrr.

Shitt terlambat.

"Tedy bangsat" akupun langsung meloncat dan jongkok di pinggir kasur tempat zinah kami.

"Tedy kok di dalem lagi. Kalo jadi gimana anjing" ucapku mulai nge gas.
Perjanjian awal tidak seperti ini, aku mulai mengorek-ngorek liang memekku yang sudah penuh dengan sperma si bangsat tedy.

"Heheheh abis teteh enak banget"
Ujar nya cengegesan.

"Aku tambahin deh jadi bayar sejuta ya?"

Aku langsung memakai baju ku dengan tubuh gemetar karna ini masa suburku. Di tambah lagi tedy ini orang ambon akan sangat terlihat jika aku benar mengandung anaknya.

"Kasihin aja duitnya ke uci" ujarku judes.

Flashback off

"Teh maafin aku aku bener-bener udah gatahan kemaren"
"Hari ini kosongkan teh? Aku sange banget pengen bucatin di teteh boleh ya teh 300 aja tapi soalnya bentar kok"

Aku memutar mata lagi

"Yaudah ayok tapi pake kondom ya ada suami teteh, terus jangan kasih cupang, takut keciri sama suami"

"Hehehe siappp. Mau di kamer apa di tempat kasir teh?" Kata tedy nakal.

Uci yang mendengar hal itu terkikik
" yaudah uci ke kebelakang deh ngalah"

Aku pun segera mengunci pintu depan salon.

"Masih pagi udah sange kamu" ucapku sambil menepuk pundak nya manja.

Tedy hanya cekikikan

Aku duduk di kursi gaming yang di kubeli beberapa bulan lalu sambil pasrah mengangkangkan kaki ku
"Teh pengen deh pejuhin teteh" kata tedy mulai kurang ajar karna sambil mempreteli bh dan mengobok-ngobok memek ku.

Aku yang saat itu sedang bermain handphone sambil membalas pesan dari suamiku langsung melotot.

"Gak mau teteh males minum KB nya mhhh" ucap ku mulai terangsang degan apa yang dia buat pada tubuhku.

" yaudah yok langsung aja teh udah ngaceng dari tadi"
"Aku pengen di atas teteh" ucapnya sambil memasangkan kondom pada penis besarnya itu.

Akupun langsung merebahkan diri di karpet tempat kasir ini.

Lalu, blessss

"Mhh"

"Teteh udah becek banget ini. Kangen ya sama kontol aku"

Aku yang mendengarnya hanya tertawa lalu menari tedy untuk berciuman.

"Ted sedot atuh susu teteh "
Tedy menuruti ucapanku langsung menyedot-nyedot susuku dengan bersapsu.

"Ahhh ngecrot nih aku teh"

Srrr

"Cepetkan teh aku" ujarnya dengan girang.

"Ckckkc teteh belum keluar tauu" ujar ku manja.

Aku masih telanjang saat tedy memakai pakaiannya.
"Teteh tidak pakai baju kah?" Tanyanya polos.

"Pengen di pakein" ucap ku sambil memanyun kan bibir.

"Dengan senang hati lah teh"

Dia langsung memakaikan aku celana dalam sambil tangannya sedikit mengobel memekku. Aku hanya cekikikan sambil telentang di karpet.

Begitu pula saat memakaikan aku bh dia bermain-main dengan susuku. Menguyel-nguyel dan menyedot-nyedot seperti bayi yang membuat aku merintih-rintih.

"Udah ah takut ada pelanggan" ucapku sambil mengusap-usap kepalanya.

"Nih teh" ucapnya sambil memberikan uang 300 ribu pada ku.

"Yuuuu"

Sebelum berpisah kami berciuman sekali lagi

'Lumayanlah buat ganjel meki hihi'





Tbc

L-I-A-RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang