Lapak 1821 JenLisa
Futa
kasih sikit lah yah desk nya
Lalisa memiliki rasa trauma dalam dirinya untuk membuka hati kepada seseorang. Ingin mencintai tapi takut memilih orang yang salah karena ia memiliki kekurangan yang tak banyak orang menerimanya.
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
.
.
.
.
Happy reading
2
"Daehan. Papa pulang." Lisa dengan perlahan membuka pintu utama sambil menyalakan lampu ruang tamu dengan membawa beberapa bungkus paper bag di tangan nya.
Dia juga membawa seorang wanita yang akan tinggal bersamanya. Siapa lagi kalau bukan Jennie. Wanita yang akan menjadi sekretaris pribadinya, baik di kantor atau pun rumah dan menjadi pengajar yang akan mengurus seorang anak yang bernama Daehan.
"Daehan. Kayaknya dia di kamar. Ayo ikuti saya."
"Eoh... duluan saja. Biarkan aku yang membereskan ini terlebih dahulu."
Lisa pergi duluan untuk ke kamar Daehan. Dia membuka pintu biru dengan design sticker bulan di sana dengan perlahan. Dia mengintip ke dalam dan ternyata ada Daehan yang sedang termenung di atas kasur dengan seorang pengasuh yang ingin menyuapinya makanan.
"Den.. di makan yah. Kalau gak makan nanti madam marah sama saya." Lisa mendengar nya, lalu ia berdehem.
"Eh... madam. Anu.. Den Daehan gak mau makan sejak siang. Den Daehan juga tidak mau keluar kamar, madam."
Jennie belum masuk ke kamar itu. Dia masih membereskan barang bawaan Lisa di dapur dan menata rapi ke dalam kulkas.
Ada rasa tak sabar di dalam diri Lisa. Ia berusaha menahan nya.
"Suster... kau boleh pergi sekarang. Biar aku yang mengurusnya." Suster keluar dari kamar anak itu dan sekarang giliran Lisa turun tangan.
"Hufft... Daehan. Lihat papa.. papa di sini. Ada apa sayang?" Tangan Lisa di tepis dan Daehan membelakangi Lisa.
Lisa meredam emosi nya. Dia memutar tubuh Daehan dengan mencengkram pundak anak itu.
"Jangan membuat papa hilang ke sabaran Daehan. Papa bertanya dengan baik padamu. Maka jawablah dengan perlakuan mu yang benar Daehan." Lisa semakin mencekram kuat lengan Daehan dengan wajah memerah.
"Hiks.... Hiks... aaaa..."
"Lisa aku sudah-"
"APA YANG KAU LAKUKAN LISA!!!" Jennie datang dan langsung mendorong Lisa hingga terduduk ke lantai. Jennie langsung memeluk Daehan yang sudah menangis sambil mengusap lengan anak itu.