8

4K 307 6
                                        

Vote sebelum baca

tinggalkan komen kek biasa

sorry telat yah



bakal di percepat untuk next chap

.

.

.

.

.

happy reading~



"Aaahh.. Lisa.. aku.. oohh... aku capek."

"Sabar sayang. Sedikit lagi."

Crrkk

Ccrrkk

Plok

Plok

Plok

"Aku mau keluar lagi Li... aahhh... aahhh..."

"Bersama sayang."

Crroottt

"Aahh..."

"eenngghh.. kamu.. kamu keluarin di dalam lagi Li.. ck.."

Lisa memeluk Jennie dengan erat dan mencium tengkuk wanita itu.

"Sengaja tuh. Udah jadi hobi aku keluarinnya di dalam.. kekeke." Lisa menarik tengkuk Jennie dan melumatnya dengan penuh perasaan.

Cup

Cup

Cup

"Bibir kamu makin hari makin manis. Aku suka."

"Dan makin hari makin bengkak. Puas!" Jennie langsung memakai kembali celana dalam yang di lepas Lisa sebelumnya.

"Idih.. sensi amat kamu beberapa hari. Aku jadi gemes liatnya." Lisa kembali memeluk Jennie dengan erat. Semakin hari Lisa semakin gila di buat Jennie.

Sejak kembali nya Jennie ke kehidupan seorang Manoban, dia melupakan status nya yang sudah menjadi tunangan seseorang dan dia juga lupa kalau Jennie sudah bersuami.

Tapi dia tak perduli. Toh baginya Jennie tetap miliknya dan selamanya akan begitu.

"Apa kamu sudah mengurus surat cerai ku hon?" Lisa mengangguk sambil memasukan sesuap makanan kedalam mulutnya.

Sekarang ini Lisa dan Jennie sedang makan siang di ruang kekuasaan Lisa di sana. Jennie membawakan nya bekal favorit yang selalu di masak Jennie untuknya. Bento anak-anak.

"Hari ini mereka akan mengantar surat itu beby. Tinggal kamu tanda tangan. Done."

"Tapi kita kan juga memerlukan tanda tangan suamiku. Bagaimana caranya?"

"Tenang saja. Nyam nyam nyam... kalau wanita yang menggugat cerai, tanda tangan pria nya tak di perlukan. Tapi dengan syarat, dia tidak hadir di pengadilan. Atau itu akan banyak memakan waktu nantinya." Jennie mengangguk paham.

"Bagus deh." Lisa memperhatikan wajah Jennie yang pucat dan melihat kearah bekal Jennie yang tidak di sentuh.

"Sayang. Kamu gak makan? Muka kamu udah pucat itu." Jennie hanya diam dan merebahkan dirinya di atas sofa mengabaikan Lisa.

"Sayang. Kamu sakit?"

"Cuma masuk angin Li.. aku gak papa kok. Aku cuma mau tidur." suara serak Jennie terdengar di pendengaran Lisa.

I running to you J [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang