10

3.6K 281 14
                                    

Vote sebelum baca


tinggalkan komen kek biasa

.

.

.

.

.

Happy reading~

Happy reading~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jennie pov

Ini sudah malam. Setelah acara dinner bersama kakak ku dan suaminya, aku pulang bersama Lisa dan Daehan. Setelah selesai mandi aku memergoki Lisa sedang menonton film blue sambil mengocok miliknya yang sudah mengeras. Aku mengusir dia dari kamar.

Aku tidak membiarkan Lisa untuk masuk ke kamar karena ketahuan olehku menonton hal yang seperti itu. Sebenarnya untuk apa dia menonton itu kalau sudah ada aku untuk tempat dia melampiaskan nafsunya.

Begini. Aku tidak mau saja suatu saat anak ku dan Lisa lahir, sifat mesum nya akan melebihi overdosis bapaknya.

Aku memilih untuk diam dan dia berakhir memilih tidur di sofa. Aku tahu itu. Kemana lagi dia akan tidur kalau tidak di ruang tamu. Kamar Daehan? Tidak. Daehan tidak suka jika Lisa tidur bersama nya. Lisa kalau tidur selalu mendengkur dan hanya aku yang tahan mendengar dengkuran nya itu.

Ini sudah hampir jam 10 malam. Sudah setengah jam aku membiarkan Lisa di luar. Pasti dia sudah tidur. Aku memutuskan keluar dan membawakan selimut untuknya.

Aku beranjak dari tempat tidur sambil memeluk selimut tebal di pelukan ku. Baru sedikit aku membuka pintu, Lisa sudah bersiap dengan tampilannya dengan hoodie tebal dan celana training.

Mau kemana dia malam-malam begini? Tidak. Maksudku... aku tahu dia biasanya pernah melakukan jogging malam, tapi tidak pernah membawa kunci mobil.

Melihat dia yang bersiap, aku juga mengganti pakaian ku dengan dress simple dan menggunakan jacket tebal sebagai penutup luaran.

Melihat dia keluar dari pintu, aku bergegas mengambil kunci mobil ku juga. Dia pernah membelikan ku mobil untuk ku gunakan secara pribadi jika dia tidak sempat mengantar ku ke suatu tempat yang ingin ku tuju.

Aku menyamar. Menggunakan masker dan juga topi. Sebagai awal, aku turun melewati tangga darurat untuk menuju turun dua lantai, lalu setelah sampai aku memencet tombol lift tepat Lisa berada. Aku tahu aku akan satu lift dengannya.

Dia tidak akan mengenaliku dengan gaya seperti ini. Karena aku memakai baju baru yang tidak pernah dia tau aku membelinya. Dan sangat tepat waktunya untuk ku pakai di saat seperti ini. Di mana dia tidak berpamitan dengan ku dan dengan siapa dia pergi malam-malam seperti ini.

"Sshh.. aww.. perutku." Aku mengelus perutku yang masih terlihat rata dengan lembut dan sedikit bergumam.

"Sabar sayang. Jangan menyakiti mommy. Itu sangat sakit beby." Gumam ku. Oh yah. Sebelum aku pergi, aku sudah menghubungi kak Irene untuk datang ke apartement ku untuk menjaga Daehan yang ku tinggal sendiri.

I running to you J [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang