5

5.1K 369 19
                                    

Vote sebelum baca

Tinggalkan komen kek biasa



vote

vote

vote

.

.

.

.

.

.

Happy Reading~

Aku terbangun dengan sosok wanita setengah pria ini di sampingku. Tentu saja Lisa. Siapa lagi kalau bukan dia. Si wanita setengah setengah ini yang menarik ku ke ranjang nya dan berakhir aku di setubuhi dirinya.

Dia selalu saja mengatakan cinta kepadaku. Jujur, aku belum merasakan apa – apa dengan nya. Aku hanya takut di permainkan oleh Lisa. Bagaimana pun juga dia masih memiliki tunangan di hidupnya.

Saat nya bangun dan membuat sarapan untuk satu bayi besar dan satu bayi kecil yang masuk sembarangan ke kehidupan ku.

Aku turun dengan perlahan agar tidak membangunkan Lisa. Baru saja kaki ku ingin turun, tangan ku di tarik dan kembali ke atas ranjang. Lebih tepatnya aku di atas tubuh Lisa yang masih sama telanjang nya dengan ku.

"Mau kemana kamu?" lihat lah. Dia berbicara dengan mata terpejam dan tidak berhenti mencium leherku. Posisiku sekarang ini sedang bertumpu di atas dada nya. Dia dengan erat melingkar kan kedua lengannya di pinggulku.

"Ayolah Lisa. Ini sudah pagi. Aku ingin mandi dan membuat kan sarapan untuk kalian. Daehan pasti sudah bangun dan menungguku untuk menyiapkan nya pakaian dan menyuapinya sarapan."

Apa ucapanku terlalu lembut sehingga membuat dia kembali tidur.

"Lisa.."

"Morning sex plisss... setelah itu kamu bebas." Aku membulatkan mataku dan memukul tubuhnya.

"Tidak ada morning sex Lisa. Apa kamu tidak mendengar suara pintu terus di ketuk sama Daehan di luar sana? Jangan sampai dia melihat kita seperti ini. Biar dia dewasa sesuai umur nya dan bukan dengan apa yang dia lihat sekarang."

"Ya benar. Dan Daehan tidak boleh melihat kamu telanjang, karena hanya aku yang boleh melihat dan merasakan mommy nya... kekeke.." aku tersenyum mendengar Lisa mengatakan hal itu. ntah lah. Menurutku itu lucu ketika melihat dia berbicara seperti orang mabuk.

Aku mengambil kemeja kebesaran Lisa untuk menutupi tubuhku. Setelahnya aku berjalan kearah pintu dan membukanya. Seorang anak kecil yang sering memanggilku mommy berlarian memeluk ku.

"MOMMY!!!" dia berteriak dan melompat kearahku saat aku menyeimbang kan tinggi ku dengan nya.

"Mommy... ning." Dalam beberapa hari ini, Daehan sudah mulai banyak mengucapkan kata lebih dari satu. Itu hal luar biasa untuk ku saat aku berhasil membuatnya berbicara secara perlahan.

"Morning too Daehan. Gimana tidur kamu. Nyenyak?"

"Nyak mih." Dia hanya bisa mengucapkan beberapa kata hanya di akhir. Dan masih belum sempurna tentunya.

"Ya sudah. Kamu pergi mandi, biar aku siapkan baju kamu. Setelah itu kita sarapan bersama."

"Sama. Mih.. ndi."

"Kamu mau mandi sama mommy?"

"Eung.." itu jawaban yang dia berikan untuk ku. Aku sebenarnya juga bingung, bagaimana aku bisa mengerti apa yang dia ucapkan saat kalimat nya tidak sempurna.

I running to you J [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang