Nindya POV
"assalamualaikum bunda, bunda nilai nindya udah keluar" ucapku dengan girang kepada bunda
"waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh, jangan teriak-teriak nin" jawab bunda setelah aku mencium tangannya
"hehe abisnya si lagi seneng banget bun"
"kenapa-kenapa sini bagi senengnya ke bunda juga dong"
"nilaiku udah keluar bunda, coba deh bunda tebak berapa nilai nindya"
"emmm berapa ya? Yang pasti bukan telor bebek kan nin? Haha" bunda menarik tangankku untuk duduk di ruang tamu
"ih bunda, naudzubillah gaboleh bilang gitu" protesku
"haha maaf-maaf, ayo kasi tau dong berapa nilainya"
"98 bun, nilai tertinggi disekolahku aku yang dapetin. Alhamdulillah"
"wahhh pinter banget anak bunda bisa dapet segitu" bunda langsung memelukku
"trus sekarang rencana mau lanjut di sma mana nin?" tanya bunda
"SMA Harapan Bangsa bunda, nindya mau masuk ke sana"
"kenapa nak?" tanya bunda dengan nada yang berbeda?
"iya bunda, SMA HB itu salah satu sma favorit sejogja. Masuk kesana pun seleksinya banyak banget
••••
Gadis cantik itu berjalan santai menuju kumpulan siswa yang berbaris di halaman sekolah SMA Harapan bangsa."hai cantik" yap, panggilan itu adalah panggilan untuk gadis mungil bernama Nindya Putri Cantika Herlambang. Ia sudah biasa dipanggil dengan panggilan Nindya
"buset ada bidadari disini" teriak sekumpulan pemuda dan masih banyak lagi teriakan yang dilontarkan oleh para laki-laki disana
Nindya hanya membalas dengan senyuman canggung.
"hei kamu cepetan dikit dong jalannya!" teriak Intan, wakil ketua osis"iya-iya ini masih jalan kak" jawab Ninda dengan sedikit berlari
"kenapa kamu terlambat?? " tanya Intan dengan nada judes
"maaf kak tadi angkot yang saya naiki tiba tiba mogok, jadi saya nyari angkot bar-" belum sempat Nindya menyelesaikan kalimatnya namun sudah terlebih dahulu disela oleh Intan
"alaaaah alasan aja kamu tuh" Ninda hanya diam dan menunduk
"hari pertama mpls aja udah telat" lanjut Intan
"maaf kak" Nindya pun masih setia memandangi batako yg ada dibawah
"yaudah lah tan, mending langsung kasi hukuman aja, kasian tuh anak orang sampe ketakutan gitu" ujar Kevin, anggota osis
"ehh guys, hukumannya apa nih?? " tanya Kevin ke anggota osis lainnya
"emmm kalo menurutku sih mendi-" ucap salah satu anggota osis namun terpotong karena kedatangan seseorang
"maaf ya aku telat, acaranya udh mulai kan? " lelaki tinggi nan tampan itu adalah Daniel, ketua osis.
"ehh udh dateng niel, kirain lama ngobrol sama pak kepseknya" Intan menjawab pertanyaan Daniel
"udah kok, ini anak ngapain kok berdiri kan yang lain pada duduk" tunjuk Daniel ke Nindya
"iya nih anak tadi telat, jadi mau kita hukum deh" jawab Kevin
"oke deh, lanjut ya aku mau naruh tas dulu" Daniel pergi ketepi lapangan untuk meletakkan tasnya.
"Akhirnya kita bisa satu sekolah nin, aku bahagia banget" batin Daniel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Of Different Religions
Romansa"Aku tak bisa Kak Daniel, tolong lepaskan aku. Kau akan bahagia jika melepaskan aku" "Tidak Nindya tidak, aku tidak akan melepaskan apa yang sudah aku miliki" "Kak Daniel tolonglah mengerti, LDR kita terlalu jauh. Aku tak mampu kak aku menyerah" Kis...