Tetangga Nyebelin

5.8K 436 23
                                    

Zafara Naeswari namanya, gadis berambut pendek sebahu berusia 25 tahun yang tinggal disebuah apartemen dan bekerja sebagai dokter umum disebuah rumah sakit swasta.

Fara itu bawel, tukang marah marah juga kalau kata temen temennya dirumah sakit. Aneh sih, padahal nama Naeswari terkandung doa dari Bundanya, artinya pendiam dan jujur.

Kalo kata Athaya sih, "Ih Bunda lo kayaknya ga ikhlas ngasih namanya, buktinya jadi kebalikan gitu."

Bukan Fara namanya kalo ga ngegas dan berujung keduanya saling adu bacot, tapi gitu gitu Fara ini jarang masukin omongan orang ke hati. Cuma bagi Fara ga afdol kalo ga ngegas.

Kaya pagi ini, hari liburnya yang cuma dua minggu sekali ia dapatkan itu diawali dengan omelan khasnya yang ga berhenti dari sejam yang lalu.

"Ih anjir berisik banget tetangga sebelah!" Fara menutup telinganya dengan bantal.

Lalu spontan gadis itu menegang dan diam, "Tunggu deh, bukannya kamar sebelah itu kosong ya? Terus yang berisik itu apa dong?"

Memang udah hampir setahun kamar tetangganya itu kosong gara gara yang punya nya pindah dan berujung dijual. Fara yang udah tinggal di kamar apartemen paling ujung itu jelas tau karena biasanya juga sepi.

"Wah jangan jangan di isi setan lagi? Duhh masa iya ibadah gue kurang kuat sampe sampe setan pada berani jauh jauh dateng kesini demi gangguin gue?!"

Fara berdiri dari kasurnya lalu menguping melalui tembok kamarnya yang berbatasan langsung dengan kamar sebelah.

Duk! Duk!

Fara meringis karena suara kencang dari kamar sebelah, lalu sebuah suara berat terdengar. Suara yang membuat Fara sedikit berdesir.

Tapi Fara buru-buru tersadar, "Aduh Ra, masa sama suara aja langsung baper? Sadar woy itu suara setan!"

Fara berdecak kesal lalu berjalan menuju nakas dan mengambil ponselnya, "Halo Ya?"

"Weh kok udah bangun jam 6? Katanya lo mau tidur seharian." Fara mendecih sebal mendengar ocehan Athaya.

"Lo tau ga Ya? Kamar sebelah berisik banget! Gue gabisa tidur dari sejam yang lalu." Fara memulai sambatnya dengan ekspresi julid.

Athaya disebrang sana tertawa puas sampai-sampai dipelototin sama perawat. Memang sekarang Atahaya sedang mendapat giliran jaga di UGD, sedangkan Fara dapat libur sehari full.

"Coba lo tegur deh sekalian ajak kenalan siapa tau cowo ganteng."

Fara membanting remot acnya ke atas nakas, "Masalahnya kan lo tau kamar sebelah itu udah hampir setahun kosong, lo kira gue paranormal apa yang rajin nyapa nyapa setan?"

Gantian kini Athaya yang berdecak sebal, "Ya lo gimana sih? Siapa tau itu penghuni baru? Itu unit dijual kan?"

Fara refleks mengangguk mengiyakan, padahal mah Athaya juga ga bakal liat. "Iya sih, pindahan kali ya?"

"Nah itu pinter, mending lo sapa aja alibi mau jadi tetangga yang baik, kalo cowo bisa lo gebet tuh, malu sama umur Ra masa ga kawin kawin si."

Nahkan, gimana Fara ga emosian? Temennya aja modelan Athaya yang tukang roasting, ribut terus deh berdua. Tapi kali ini Fara ga mau ngegas dulu.

"Kalo cewe Ya?"

Terdengar suara Athaya yang berdeham memikirkan sesuatu, "Hmm, lu jadiin temen gibah deh bisa tuh sampe malem, gue suka gabisa tidur kalo lo ajak gue gibah Ra."

Fara mengelus dadanya sambil tersenyum, berusaha sabar katanya. "Ya, kalo lo disini pasti udah gue timpuk sendal."

Keduanya lalu berbicara sebentar sebelum akhirnya telpon terputus sepihak karena ruangan UGD mendadak ramai akibat kecelakaan beruntun.

Become A Family ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang