Makan Bareng Erlan

1.3K 309 35
                                    

"Lo ada masalah sama gue?"

"Hah?" Fara menggaruk tengkuknya yang tak gatal, kenapa juga Elang tiba-tiba nanya kaya gitu.

"Ck, cantik cantik bolot." Desis Elang dengan tatapan sinisnya.

"Eh Sumanto! Gue bisa denger ya lo ngomong apa, sekata kata ngatain gue bolot." Fara mendelik sebal, tatapannya juga udah ga nyantai lagi.

Duh untung Elang sabar, soalnya anak sabar disayang Mamah.

"Nama gue Elang! Bapak lo kali yang Sumanto." Eh gajadi sabar, Elang juga ikutan emosi ternyata.

Mendadak tatapan mata Fara menjadi sendu, "Tapi gue yatim..." Gumam gadis itu tertahan.

Mampus! Elang salah bicara rupanya, dengan perasaan tak enak akhirnya Elang meminta maaf, "Eh maaf deh gue kan gatau."

Elang menggaruk lehernya canggung, ditambah raut wajah Fara masih sama. "Duh kok jadi gini ya suasananya. Gue kan cuma mau nanya, lo ada masalah sama gue?" Akhirnya Elang melembutkan nada bicaranya.

Fara menggeleng ragu, "Gak ada sih, tapi gue malu aja sama lo."

Elang mengerutkan alisnya bingung, "Malu kenapa?"

Fara menghela nafasnya kasar, "Ini gue gatau kenapa, tiap tingkah gue lagi malu-maluin pasti lo selalu ada disitu. Belum lagi masalah di depan lift, itu gue murni ga sengaja kok. Gue cuma gamau Erlan liat kondisi gue yang mengenaskan."

Gadis itu menatap Elang dengan ekspresi merengut, duh jadi gemes deh.

"Ya, gue ga masalah sih soal itu. Lo ga perlu ngehindar segitunya, gue juga cuma mau kenalan sama tetangga baru gue." Fara menatap Elang dengan wajah polos, nampaknya kali ini Elang serius.

Fara cuma bisa ngangguk, ia juga capek terus ngehindarin Elang, sekarang dirinya bisa tenang deh karena udah terang-terangan sama Elang.

"Oke, btw umur lo berapa?" Tanya Elang tiba-tiba.

"Dua lima, emang kenapa?" Ada ada aja lagi si Fara, ditanya kok malah balik nanya.

Elang menggeleng dengan cepat, "Gapapa, gue lebih tua dari lo dua tahun. Panggil gue lebih sopan kek." Pria itu menyentil jidat Fara dengan santai.

Eits! Perasaan kenalnya belom lama, mereka juga ga sedekat itu buat saling nyentuh. Ini Elang yang songong apa Fara yang emosian?

Gadis itu tak ingin membuat suasana kembali runyam, ia cuma bisa mengusap jidatnya pelan. "Terus gue harus manggil lo apa? Abang? Kakak? Sist? Abah? Eyang?"

Elang mendengus kesal mendengarnya, bisa ga sih Fara ga nyebelin sehari aja?

"Panggil Mas aja, kan artinya sama sama Abang, lagian gue orang Jogja jadi cocok." Jelas Elang.

Fara mengangguk anggukan kepalanya persis hiasan di dashboard mobil. "Oke deh Mas Elang, tapi kalo soal kesopanan gue gabisa sesopan gadis jawa disana, soalnya gue ini emosian, kalo lo nyebelin ya gue lebih nyebelin lagi."Gadis itu terkekeh pelan.

Bukannya marah, Elang justru tertawa karena menurutnya Fara terlihat menggemaskan. Biasanya spek iblis sekarang malah keliatan kaya anak SMA, ya walaupun aura aura panasnya masih ada.

"Kenapa ketawa mas?" Tanya Fara bingung.

Duh tadi aja Elang yang minta dipanggil Mas, sekarang dia udah mleyot aja gara gara panggilan lembut dari Fara. Semoga cepet waras deh pikirannya.

"Ngga, gapapa kok. Yaudah gue balik ke rumah, lo kurangin sifat tengil lo kalo gamau Erlan ilfil." Elang tersenyum lebar.

Fara terdiam sejenak, berarti tadi secara ga langsung Fara bilang kalo dia naksir Erlan? "Ini gue yang keceplosan atau Mas Elang yang terlalu peka sih?"

Become A Family ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang