Di sinilah Orion dan Jefri berada, tepat di depan bangunan putih bertingkat lima dengan beberapa orang yang terlihat tengah duduk di kursi roda sembari di dorong oleh suster, ada juga yang berlarian dengan tawa melengking tengah dikejar oleh beberapa petugas berseragam putih.
"ANAK KU!! KEMBALIKAN ANAK KU!! JANGAN BAWA PERGI ANAK KU!!"
Teriakan yang berasal dari taman depan rumah sakit menarik atensi kedua bersaudara itu, Orion memandang seorang wanita paruh baya dengan rambut acak-acakan serta pakaian pasien tengah berusaha mengambil boneka lusuh yang tersangkut di dahan pohon sembari berloncatan tanpa alas kaki. Tak lama ada dua petugas yang menghampiri wanita itu serta satu lainnya tengah mengambil boneka yang tersangkut tersebut.
"ANAKKU KEMBALI LAGI YEAYY.. Kiki jangan jauh-jauh dari Mama ya nanti Mama sedih."
Sudut hati Orion berdenyut, ketika mendengar ucapan wanita paruh baya itu tatkala boneka miliknya telah kembali dalam pangkuan, raut sumringah namun tatapan kosong nya terlihat begitu jelas apalagi ketika memeluk boneka lusuhnya dengan erat seolah boneka itu adalah barang yang amat berharga baginya. Dia kenal wanita itu, wanita yang pertama kali ia lihat ketika Orion menginjakkan kakinya untuk pertama kali ke tempat ini. Dia pun tau alasan di balik mengapa wanita itu berada di tempat ini, alasannya sama seperti yang sahabatnya alami.
Kalau tidak salah ingat wanita paruh baya itu bernama Sartina, ia kehilangan putra semata wayangnya bernama Kiki enam tahun yang lalu karena dibunuh oleh suaminya sendiri yang kini telah mendekam di penjara. Karena kehilangannya itu mental Sartina terganggu sehingga ia berakhir di tempat ini.
Mengingatnya membuat Orion teringat oleh Sang sahabat yang memiliki nasib hampir serupa dan tentu saja membuat Orion lagi-lagi merasa tidak berguna sebagai sahabat.
Lama tenggelam dalam lamunan, Orion tidak sadar bahwa objek yang sedari tadi menarik atensinya telah pergi.
"Ori, ayo!! Ngapain ngelamun, entar kesambet sama penunggu di sini bisa berabe," kata Jefri menyadarkan Orion dari lamunannya.
Orion membuang nafas kasar sebelum akhirnya menganggukkan kepala dan mengikuti Jefri dari belakang, sesekali manik sipit itu menatap sekitar memperhatikan tingkah para pasien di sini.
"Loh, Bang Theo!! Kapan lo kesini?" Sapaan yang keluar dari mulut Jefri itu otomatis mengalihkan fokus Orion.
Di sana, tepatnya di depan pintu masuk gedung 'Rumah Sakit Jiwa Bhakti Jasa' berdiri seorang laki-laki rupawan dengan topi hitam yang menutup rambutnya tengah menatap Jefri dan Orion dengan ekspresi terkejut. Lebih tepatnya tak menyangka bisa bertemu kedua bersaudara itu di sini, terutama dengan Orion.
Theo Wijaya--Laki-laki yang di sapa Jefri tadi berjalan mendekati kedua tetangganya itu dengan tangan kanan yang menjinjing paper bag besar.
"Loh, tumben kalian kesini," ucap Theo yang di balas decakan keras dari Jefri.
"Apaan sih lo Bang, ga usah lebay deh. Gue 'kan biasanya sering kesini karena lo yang minta gue buat pantau adek lo sebulan sekali selagi lo masih kuliah di luar negeri," balas Jefri sembari merotasi kan bola matanya.
Di depannya, laki-laki yang terpaut usia 2 tahun dari Jefri itu terkekeh pelan ketika melihat raut sebal dari sosok yang sudah ia anggap seperti adiknya sendiri. "Iya-iya sorry, gue cuman kaget tadi makanya ngomong kayak gitu. Btw, udah hampir setengah tahun ya Ri, lo ga kesini?" Theo berucap sembari menatap Orion yang hanya memasang wajah lempeng. Tak ada ekspresi berarti yang ditampilkan remaja itu, wajahnya terlihat dingin. Padahal seingat Theo, Orion itu murah senyum bahkan memiliki senyuman khas dan membuat siapa saja yang melihatnya akan terpesona.
"Iya Bang, beberapa bulan belakangan ini gue di sibukin sama sekolah jadi gak bisa jenguk Javin," jawab Orion seadanya. Dari nada terdengar sekali jika Orion enggan bertukar cakap dengan Theo, terbukti ketika mereka berkontak mata selama beberapa detik Orion langsung memalingkan wajahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
UTOPIA
De Todo"𝘴𝘦𝘭𝘢𝘮𝘢𝘵 𝘥𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪 𝘜𝘵𝘰𝘱𝘪𝘢, 𝘵𝘦𝘮𝘱𝘢𝘵 𝘥𝘪𝘮𝘢𝘯𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘦𝘮𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘣𝘢𝘩𝘢𝘨𝘪𝘢𝘯𝘮𝘶 𝘴𝘦𝘯𝘥𝘪𝘳𝘪" ⚜⚜⚜ Menceritakan tentang seorang remaja laki-laki berusia 18 Tahun bernama Orion yang baru saja k...